FKM UI Gelar Seminar Online Bertema Hepatitis Akut Misterius Pada Anak, Bagaimana Sistem Pelayanan Kesehatan Bersiap?

Bertepatan dengan Hari Hepatitis Sedunia, Ketua Divisi Gastroenterologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Muzal Kadim, Sp. A(K), menyampaikan bahwa Indonesia perlu waspada karena saat ini dengan melihat data Hepatitis Unknown Etiology (Misterius) di Indonesia hingga 24 Juni, ditemukan 70 kasus dengan 6 meninggal di 21 provinsi.

“Sementara, etiologi yang tidak diketahui dan hipotesis menunjukkan bahwa terdapat Adenovirus 41F yang ditemukan pada 72% kasus. Penularan ditemukan melalui transmisi fekal-oral serta droplet dengan gejala gastroenteritis akut (GEA) maupun respirasi, serta hepatitis pada anak yang imunokompromais,” ujar Dr. Muzal, pada pemaparan seminar online FKM UI seri 14 yang mengangkat tema “Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Bagaimana Sistem Pelayanan Kesehatan Bersiap?”.

Pada seminar online yang diselenggarakan Sabtu, 2 Juli 2022 secara daring ini, hadir Ketua Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), dr. Adang Bachtiar, M.P.H., D.Sc. Melalui sambutannya, dr. Adang menyampaikan bahwa dengan melihat isu sensitif di masyarakat seperti halnya hepatitis diperlukan penguatan sistem pelayanan primer dan sekunder yang nantinya diharapkan dapat membentuk one health dan kemandirian masyarakat dalam menuju derajat kesehatan yang baik.

Sejalan dengan dr. Adang, Dr. Ede Surya Darmawan, S.K.M., M.D.M., yang merupakan Ketua IAKMI juga menyampaikan bahwa diperlukan adanya optimalisasi peran tenaga kesehatan masyarakat dalam penanganan hepatitis misterius di pelayanan kesehatan primer.

Lebih lanjut, Dr. dr. Tri Yunis Miko Wahyono, M.Sc., selaku Sekretaris Program Studi S-3 Epidemiologi FKM UI, memaparkan terkait epidemiologi hepatitis misterius (unidentified). Doktor Tri Yunis Miko menjelaskan akan tantangan dari tahun 2020 hingga 2030, dimulai dengan konsep layanan, integrasi layanan, dan layanan baru, dengan melihat aspek continuum of care, meningkatkan derajat kesehatan yang meliputi upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan serta program prioritas.

 “Menjadi pembuka setelah kegiatan Dies Natalis FKM UI ke-57, kegiatan ini digagas oleh para mahasiswa yang patut diapresiasi karena dapat menyesuaikan kompetensi lulusan kesehatan masyarakat yang ingin dicapai. Lulusan ini nantinya akan berkontribusi dalam hal pengambil keputusan dalam pencegahan dan memberikan informasi yang tepat bagi masyarakat, khususnya penyakit hepatitis,” tutur Manajer Kemahasiswaan FKM UI, Dien Anshari, S.Sos., M.Si., Ph.D., dalam sambutannya pada SEMOL seri 14 ini. Seminar ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan masukan baru bagi para mahasiswa dan peserta.  (AHS)