AUA Academic Conference 2023 Hari Kedua Bahas Situasi HIV/AIDS di Indonesia

Hari kedua AUA Academic Conference 2023 dilaksanakan secara paralel dengan simposium the 6th International Conference on Hospital Administration (ICHA) dan the 3rd International Conference of Occupational Health and Safety (ICOHS) pada Senin, 13 Februari 2023. AUA Academic Conference yang dilaksanakan secara hybrid di Aula A FKM UI banyak membahas mengenai situasi HIV/AIDS serta kondisi kesehatan maternal dan neonatal di Indonesia.

Hadir sebagai pembicara simposium pertama, Bianca Gaea Ginting, HSE Junior Expert Overseas Division of PT. Waskita Karya. Penyakit HIV/AIDS tidak jarang juga menginfeksi pekerja, terutama pekerja konstruksi yang tinggal beberapa lama di situs proyek. ”PT Waskita Karya tidak mendiskriminasi pekerja dengan HIV/AIDS. Kami akan tetap memberikan perhatian pada pekerja yang terinfeksi dengan menyediakan peer educator dan committee yang berfokus pada pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS,” tutur Bianca.

Plenary session pertama menghadirkan dua pembicara, yaitu dr. Heru Kasidi, M.Sc., Chief of Pita Putih Indonesia dan Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM., Internist – Specialist of Hematology and Oncology Universitas Indonesia. Dokter Heru Kasidi membahas mengenai “Maternal and Neonatal Health and Climate Change”. Dalam pemaparannya, dr. Heru menjelaskan bahwa perubahan iklim juga dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan maternal dan neonatal. ”Kesehatan maternal bukan hanya tentang manusia, tapi tentang planet kita. Perubahan iklim menjadi ancaman bagi kondisi kesehatan kita. Dibutuhkan aksi nyata untuk bisa meningkatkan kesehatan maternal dan neonatal, terutama di Indonesia,” tutur dr. Heru. Lebih lanjut, Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM memaparkan mengenai “HIV/AIDS Situation and Management in Indonesia”.”Salah satu faktor predominan perilaku berisiko HIV adalah drug injections. Di Indonesia ada banyak sekali orang yang melakukan drug injections menggunakan satu jarum suntik untuk lebih dari satu orang. Hal inilah yang membuat angka kasus HIV/AIDS kita bertambah,” tutur Prof. Zubairi. Selain angka kasus penyakit, Indonesia juga memiliki angka yang tinggi pada kasus resisten ARV, yaitu sekitar 24.1%. Dibutuhkan dukungan dari segi komponen psikososial untuk orang dengan HIV/AIDS agar tetap menjalani perawatan.

Selain HIV/AIDS, konferensi hari kedua ini juga membahas mengenai kesehatan global. Pada plenary session kedua, Prof. drh. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, M.Sc., Ph.D., Indonesian Task Force for COVID-19 Handling menjelaskan mengenai “Lesson Learned from COVID-19 Handling in Indonesia: Policy, Implementation, Evaluation, and Recommendations for Policy Changes or Updates based on Regional Pespective”. Prof. Wiku menuturkan bahwa Indonesia menggunakan strategi 5S untuk mengendalikan pandemi COVID-19, yaitu strategy, structure, system, skill, speed, dan target. Indonesia juga melakukan kolaborasi pentahelix antara pemerintah, sektor swasta, komunitas, akademisi, dan media. Hadir juga dua pembicara lain, yaitu Dr. Barlev Nico Marhehe, S.E., M.A., M.Sc., dari UNEP Indonesia yang membawakan topik “Environmental Global Changes and Implication on Planetary Health: Control and Management Strategies” serta David Colloza dari UNICEF Indonesia yang memaparkan mengenai “Current Situation of Global and Indonesian Children’s Malnutrition”.

Pada hari kedua sekaligus hari terakhir AUA Academic Conference 2023 ini juga diumumkan para pemenang dari berbagai kategori yang telah dilombakan. Untuk kategori Best Poster Presentation Awards dimenangkan oleh Ariadne Aulia. Untuk Runner Up Best Poster Presentation Awards adalah:

  1. 1st Runner Up Poster Presentation, Rahmi Andrita Yuda
  2. 2nd Runner Up Poster Presentation, Feurah Dihan Bahar
  3. 3rd Runner Up Poster Presentation, Febyolla Presilawati

Untuk kategori Best Oral Presentation dimenangkan oleh Rizanda Machmud. Sedangkan Best Oral Presentation berdasarkan topik adalah sebagai berikut:

  1. Topik Occupational Health and Safety, Lelitasari
  2. Topik Epidemiology, Shalzaviera Azniatinesa
  3. Topik Population Studies, Dewi Retna Indrawati
  4. Topik Reproductive Health, Dr. Syed Irfan Karim
  5. Topik Environmental Health, Ardhi Arsala Armani
  6. Topik Health Informatics, Andriwibowo
  7. Topik Health Promotion and Behaviour, A Pascha Paramurthi
  8. Topik Health Communication, Anro M. Begontes, MD
  9. Topik Health Economics, Imalka Wasana Rathnayaka
  10. Topik Health Administration and Policy, Malahayati Rusli Bintang
  11. Topik Public Health Nutrition, Imas Arumsari
  12. Topik Health Tourism, Bayu Aji Prasetya

Untuk kategori Photography Competition adalah:

  1. 1st Winner, Mohammad Haikhal Ramadani dari Universitas Medika Suherman
  2. 2nd Winner, Achmad Subagja dari Universitas Nusa Mandiri
  3. 3rd Winner, Rafi Khairani Sanabil dari Universitas Sunan Kalijaga
  4. Favorite Winner, Agus Hadiyanto

Untuk kategori Case Video Competition adalah:

  1. 1st Winner, M. Ricko dari Universitas Sriwijaya
  2. 2nd Winner, Muh. Fauzan Idha dari Universitas Hasanuddin
  3. 3rd Winner, Muhammad Rafi Naufal dari Universitas Jenderal Achmad Yani
  4. Favorite Winner, Achmad Abdillah Pasha

Terakhir, untuk kategori Poster Competition adalah:

  1. 1st Winner, Annabel Serafina dari Universitas Indonesia
  2. 2nd Winner, Ni Kadek Ayu Indah Artiwi dari Universitas Mataram
  3. 3rd Winner, M. Rafli Iltizamulloh dari Universitas Padjajaran
  4. Favorite Winner, Hesty Inke

Pada sesi penutupan, Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan AUA Academic Conference 2023. Melalui konferensi ini, diharapkan negara-negara di Asia dapat berkolaborasi untuk mewujudkan kesehatan masyarakat Asia yang lebih baik lagi. (WR)