“Saat ini jumlah kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus bertambah, begitu juga dengan jumlah fasilitas kesehatan dan rumah sakit. Setidaknya ada dua aspek penting yang harus diperhatikan terkait bagaimana utilisasi pelayanan kesehatan terjadi. Yang pertama, bagaimana distribusi fasilitas kesehatan itu terlaksana, dan yang kedua faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan itu sendiri,” tutur Andi Afdal Abdullah dalam sidang terbuka promosi doktornya dengan disertasi berjudul “Pengembangan Model Prediksi Utilisasi Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap Rumah Sakit dalam Skema Jaminan Kesehatan Nasional” pada Selasa, 18 Juli 2023.
Andi menyebutkan bahwa setiap penambahan satu rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS kesehatan akan berdampak terhadap peningkatan jumlah pemanfaatan layanan rumah sakit. Untuk itu, dibutuhkan sebuah tools yang mampu memprediksi utilisasi pelayanan rumah sakit akibat penambahan faktor yang memengaruhi angka utilisasi pelayanan rumah sakit, baik rawat jalan maupun rawat inap. Andi pun membuat persamaan model dengan estimator FGDMM sebagai model akhir rate rawat jalan dan rawat inap tingkat lanjutan.
Dari penelitiannya, Andi mendapat hasil bahwa nilai tagihan klaim yang dibayar per kunjungan berpengaruh positif bagi rate rawat jalan tingkat lanjut (RJTL), serta rasio fragmentasi berpengaruh pada rate RJTL dan rate readmisi berpengaruh pada rawat inap tingkat lanjut (RITL). Selain itu, semakin tinggi usia peserta (> 50 tahun) rate RJTL semakin meningkat. Andi menyarankan beberapa hal untuk kebijakan publik antara lain penyesuaian alokasi dana pembiayaan program JKN untuk mengimbangi dampak kenaikan rate RJTL akibat kenaikan biaya pelayanan kesehatan, melakukan pengendalian terhadap fragmentasi dan readmisi serta penanganan kejadian yang terbukti fraud, serta dibutuhkan penyusunan strategi untuk meningkatkan kualitas hidup peserta usia lanjut (misal penyesuaian alur pelayanan geriatrik).
Pada sidang terbuka promosi doktor ini, bertindak sebagai promotor Prof. Budi Hidayat, S.K.M., MPPM., Ph.D.; ko-promotor Dr. Pujiyanto, S.K.M., M.Kes., serta tim penguji yang terdiri dari Dr. drg. Mardiati Nadjib, M.S.; Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D.; Dr. Nurwahyuni, S.K.M., M.Kes.; Dr. Soewarta Kosen, M.D., M.P.H., Dr.PH., dan Dr. dr. Mahlil Ruby, M.Kes.
Atas keberhasilan mempertahankan disertasinya, Andi Afdal Abdullah dinyatakan lulus sebagai doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat sebagai lulusan S-3 IKM tahun 2023 ke-19, lulusan S-3 IKM ke-294, dan S-3 FKM ke-378. (WR)