Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universtas Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan 1st Public Health Summit yang diselenggarakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (ISMKMI) di Aula Gedung A FKM UI pada 1 Juni 2024. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Musyawarah Nasional ISMKMI ke-XXI yang mengusung tema “Berlabuh Kemana Kesehatan Masyarakat Selanjutnya?” dengan dihadiri oleh seluruh perwakilan dari 4 wilayah ISMKMI di Indonesia. Munas mengundang Direktur Utama BPJS Kesehatan RI, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D.; Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat RI, dr. Endang Sumiwi, M.P.H.; serta Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena selaku pembicara kunci. Hadir pula narasumber ahli lain yakni Rheinatus A. Beresaby, S.E., M.Hum (Trainer Box of Thinking), Iman Mahaputra Zein (Communication Manager Stop TB Partnership Indonesia), dan Manik Marganamahendra, S.K.M. selaku Ketua Umum IYCTC.
Manajer Kemahasiswaan FKM UI, Dien Anshari, S.Sos., M.Si., Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan harapan, “Tema yang dibawakan sangat menarik tentang bagaimana perjuangan kesehatan masyarakat ke depannya. Tentu perjuangan dari para pejuang kesehatan masyarakat nantinya akan semakin berat dan penuh tantangan, sehingga teman-teman harus bisa menjawab bagaimana kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia nantinya. Kalau pemerintah memiliki visi Indonesia Emas 2045, maka pejuang kesehatan masyarakat memiliki visi menjadikan Indonesia Emas dengan KesMas kesayangan masyarakat,” tutur Dien Anshari, Ph.D.
Direktur Utama BPJS Kesehatan RI, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., memberikan pembahasan tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). SJSN merupakan program nasional dalam memberikan jaminan sosial ketenagakerjaan yang meliputi Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kematian (JKm), serta jaminan sosial kesehatan berupa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Adapun penyelenggaraan JKN dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 memiliki fungsi dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, serta didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi. “BPJS Kesehatan telah menjadi penyelenggara program JKN yang diakui melaksanakan promosi yang sangat efektif melalui penghargaan ISSA Good Practice Awards”, tutur Prof. Ali Gufron. “Tugas utama BPJS adalah menjamin akses untuk UKP (Usaha Kesehatan Perseorangan) termasuk kegiatan promosi dan preventif. Akan tetapi, masih terdapat kendala saat ini, yakni bagaimana melakukan pengukuran kinerja bagi kesehatan masyarakat untuk insentif. Sehingga, kami harap rekan-rekan dapat memberikan dan menjawab permasalahan tersebut sebagai tugas dari kesehatan masyarakat selanjutnya,” tambah Prof. Ali Ghufron.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat RI, dr. Endang Sumiwi, M.P.H., memberikan pembahasan mengenai peran kesehatan masyarakat yang begitu besar untuk masa depan. “Setelah pandemi, Kemenkes belajar suatu hal bahwa tidak cukup dengan hanya merespon masalah kesehatan yang terjadi. Masalah kesehatan dapat teratasi jika semuanya ikut berpartisipasi di dalamnya. Sehingga, dengan menetapkan transformasi kesehatan, terdapat perubahan yang mendasar pada 6 pilar di dalam transformasi kesehatan saat ini”, tutur dr. Endang. “Saat ini, promosi kesehatan masih menjadi tantangan, terutama terkait local wisdom yang kami rasakan sangat sulit untuk dijangkau. Untuk bisa mengetahui dan memahami masyarakat tentang arti sehat, kami harap teman-teman di kesehatan masyarakat dapat menjawab dengan menyelami dan berupaya melalui teknologi-teknologi baru yang ada seperti sekarang. Kegiatan promotif memanglah sangat penting dalam menjawab tantangan mengenai pengendalian kesehatan,” tambahnya.
ISMKMI didirikan oleh FKM Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Sumatera Utara, Universitas Airlangga, dan Universitas Hasanuddin pada 24 Desember 1991. ISMKMI terbagi menjadi 4 wilayah kerja organisasi, yaitu Wilayah I yang terdiri atas Sumatera, Kepulauan Riau, dan Bangka Belitung; Wilayah II yang terdiri atas DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Kalimantan; Wilayah III yang terdiri atas Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB; serta Wilayah IV yang terdiri atas Sulawesi, Ambon, dan Irian Jaya.
Rangkaian kegiatan ISMKMI XXI terdiri dari Musyawarah Nasional, Rembuk Kesmas, 1st Public Health Summit, serta Kampanye Hari Tanpa Tembakau Sedunia. “Public Health Summit merupakan tindak lanjut dari Rembuk Kesmas dan Musyawarah Nasional, di mana ada rekomendasi-rekomendasi dari mahasiswa Kesehatan Masyarakat untuk kebijakan Kesehatan Masyarakat, khususnya terkait profesionalitas dari Kesehatan Masyarakat nantinya. Sehingga, kegiatan Public Health Summit ini adalah audiensi yang menghadirkan stakeholder terkait untuk menyampaikan hasil musyawarah dan rekomendasi yang telah kami buat. Adapun salah satu output akhirnya adalah Public Health Charter yang akan kami rilis,” terang Nadhir Wardana, Steering Committee ISMKMI XXI. (ITM)