Bahas Pembangunan SDM Rumah Sakit yang Berkualitas di Era 4.0, SEMOL Seri 12 FKM UI Hadirkan 4 Narasumber Ahli

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan SEMOL FKM UI SERI 12 bertajuk “Menjadi SDM Rumah Sakit yang Berkualitas di Era 4.0”. SEMOL yang menarik perhatian lebih dari 400 peserta yang terdiri dari akademisi, praktisi kesehatan, dan mahasiswa ini sekaligus menjadi platform diskusi serta berbagi wawasan mengenai pengembangan sumber daya manusia di sektor rumah sakit, khususnya dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital 4.0.

Melalui sambutannya, Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc., menekankan pentingnya inovasi dan kualitas dalam pengembangan SDM rumah sakit. “Dalam konteks ini, inovasi merujuk pada penerapan teknologi dan metode baru untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional rumah sakit. Sementara itu, kualitas berkaitan dengan kemampuan dan kompetensi tenaga medis dan non-medis dalam memberikan pelayanan terbaik,” tutur Prof. Mondastri. Menekankan dua aspek ini, Prof. Mondastri berharap bahwa rumah sakit mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan tuntutan di era 4.0, sehingga dapat terus memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dan berdaya saing tinggi. Selain Dekan FKM UI, hadir pula Prof. dr. Adang Bachtiar, M.P.H., D.Sc., Guru Besar FKM UI, dan Dr. Ede Surya Darmawan, S.K.M., M.D.M., Ketua Program Studi S2 KARS UI.

Diskusi pada SEMOL Seri 12 ini menghadirkan empat narasumber ahli dan dimoderatori oleh Dr. dr. Satria Pratama, Sp.P., FISR., dan dr. Septo Sulistio, Sp.An., Sp.Emm.

Benedict Sulaiman, S.Kom., MM., CFP., Vice President IT PT. Affinity Health Indonesia (RS Premier, part of Columbia Asia Healthcare), sebagai narasumber pertama mengupas peran dan tantangan SDM dalam menghadapi transformasi digital di rumah sakit. Benedict Sulaiman menyoroti bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kesehatan. Faktanya, peranan SDM dalam transformasi digital kesehatan sangatlah krusial dan merupakan aspek terpenting. Respon atau tanggapan dalam transformasi digital akan menentukan sukses tidaknya transformasi yang dilakukan. “Tantangan pasti selalu ada, dan pasti ada cara menghadapinya. Dampak dari transformasi kesehatan akan lebih menguntungkan di jangka panjang. Butuh effort mencapai transformasi yang diinginkan dan semua faktor harus berperan baik dalam segi teknologi dan SDM-nya,” jelas Benedict.

Lebih lanjut, Direktur RSUD Al-Ihsan, dr. Dewi Basmala, MARS, membahas pentingnya memperkuat integritas SDM dalam menghadapi tantangan kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ia menekankan bahwa integritas dan komitmen profesional adalah kunci untuk menjaga kualitas pelayanan kesehatan meskipun di tengah berbagai perubahan kebijakan dan tekanan eksternal.

Sementara itu, dr. Berril Fanny Causari, FISQua, Vice President Quality, Health, Safety, and Environment (QHSE) PT. Rumah Sakit PELNI, mengajak peserta yang hadir untuk memahami bagaimana menciptakan SDM unggul guna membangun budaya keselamatan di rumah sakit. Menurutnya, budaya keselamatan adalah fondasi penting untuk memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan perawatan terbaik tanpa risiko berarti. Keselamatan pasien menjadi populer sejak diterbitkannya buku berjudul “To Err is Human: Building a Safer Health System” oleh Institute of Medicine pada tahun 2000. Menurutnya, kesalahan medis dan kesalahan lain di pelayanan kesehatan dapat dicegah. Terdapat 7 elemen budaya keselamatan pasien yang dipaparkan, yakni kepemimpinan, kerja sama dalam tim, keselamatan berbasis data, komunikasi, budaya belajar, just culture, dan fokus utama pada pasien.

Sejalan dengan materi yang disampaikan oleh ketiga narasumber, Dr. Reza Arpandy, B.Med.Sc., Sp.S., Direktur Medik Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), menguraikan cara menciptakan keseimbangan antara kualitas pelayanan dan efisiensi SDM. Dr. Reza berbagi pengalaman dan strategi untuk menjaga agar pelayanan tetap optimal tanpa mengabaikan kesejahteraan dan efisiensi tenaga medis.

Kehadiran para narasumber yang ahli di bidangnya pada SEMOL FKM UI SERI 12 diharapkan memberikan wawasan mendalam dan praktis mengenai pengembangan SDM rumah sakit di era 4.0. Para peserta diharapkan dapat mengimplementasikan pengetahuan ini untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di sektor kesehatan masa depan. (DFD)