Proses persalinan adalah momen krusial dalam kehidupan seorang ibu yang memengaruhi kesehatan jangka panjang ibu dan bayi. Pengalaman persalinan yang buruk dapat menimbulkan dampak negatif seperti depresi postpartum dan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) serta mengurangi kepercayaan ibu terhadap sistem kesehatan. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan meningkatkan kualitas layanan antenatal, termasuk mendorong aktivitas fisik selama kehamilan. WHO merekomendasikan ibu hamil tanpa kontraindikasi untuk berolahraga setidaknya 150 menit perminggu untuk mengurangi risiko komplikasi persalinan dan meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Berbagai fasilitas kesehatan di Indonesia sudah menerapkan program senam hamil sebagai bentuk aktivitas fisik untuk ibu hamil, namun implementasinya masih perlu perbaikan.
Roikhatul Jannah, mahasiswa program doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI, dalam penelitiannya melakukan pengembangan model-model Fisioterapi Antenatal (FA) Intensif Kebugaran untuk Hamil-bersalin-Aman-sehat (IKHA) yang mengintegrasikan gerakan aerobik, penguatan, dan peregangan sesuai dosis WHO, dengan judul “Model Strategis Layanan Fisioterapi Antenatal untuk Persalinan Positif”. Penelitian tersebut kemudian dipertahankan dalam sidang promosi doktor pada Selasa, 9 Juli 2024 di Ruang Promosi Doktor, Gedung G Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI).
Masalah persalinan yang berdampak traumatik terhadap keselamatan dan kesehatan ibu dan bayi baru lahir (BBL) membutuhkan strategi layanan fisioterapi antenatal yang kontekstual dengan budaya sedentari. Untuk itu, penting adanya model strategis persalinan positif, yaitu persalinan berkualitas yang aman, selamat ibu dan bayi sehat, melebihi harapan. Penelitian Roikhatul ini berkontribusi untuk memelihara dan meningkatkan kebugaran fisik pada masa kehamilan dalam model layanan Fisioterapi Antenatal (FA) “Gerak Musik” Intensif Kebugaran untuk Hamil-bersalin Aman-sehat (IKHA). Yaitu, program olahraga untuk ibu hamil yang menggabungkan unsur aerobik, stretching dan strengthening dalam satu rangkaian gerak terstruktur. Melalui penyusunan disertasinya, Promovendus memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui bagaimana efektivitas dan feasibilitas dari layanan FA IKHA untuk persalinan positif. Penelitian disertasi ini melibatkan ibu hamil dan provider kesehatan bidan sebagai sampel. Total 48 ibu yang dipilih berdasarkan purposive sampling yang berpartisipasi pada tahap efektivitas. Pengumpulan data dilakukan dengan melaksanakan intervensi FA IKHA pada ibu dengan usia kehamilan 22 minggu, dilanjutkan dengan pengisian kuesioner kualitas persalinan modifikasi dari Birth Satisfaction Scale (BSS) dan Childbirth Experience Questionnaire (CEQ) satu minggu pascasalin.
Hasil menunjukkan bahwa pada tahap efektivitas, proporsi perbandingan persalinan positif lebih tinggi pada kelompok perlakuan (67%) daripada kontrol (40,4%) dengan p-value 0,014. Pada komponen kualitas persalinan lain yang menunjukkan beda signifikan secara statistik antara kelompok perlakuan dan kontrol ditemukan pada metode persalinan, nyeri persalinan, laserasi perineum, pendarahan, durasi kala II, penggunaan forceps, proses induksi, dan penggunaan obat antinyeri. Pada tahap feasibilitas model FA IKHA mendapat penerimaan secara antusias karena manfaat yang dirasakan oleh ibu hamil dan bidan, aman, serta mengandung unsur menghibur. Sehiingga, dapat disimpulkan bahwa Layanan model FA IKHA sangat strategis untuk persalinan positif dengan menimbang efektivitas dan feasibilitas yang dirasakan oleh ibu dan provider dari masa kehamilan sampai persalinan.
Implementasi model ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas persalinan dan kesehatan maternal di Indonesia, sehingga dalam penerapannya, model FA IKHA diharapkan bisa dipraktekkan secara mandiri dengan bantuan video dan dilakukan dalam kelompok untuk mendapatkan dukungan positif dari sesama ibu hamil. Melalui model FA IKHA yang diterapkan menjadi bagian layanan antenatal terpadu secara lebih luas di faskes tingkat satu, maka semakin banyak ibu yang mendapatkan persalinan positif. Terkait implementasi program, Promovendus juga mengajukan FA IKHA sebagai kebijakan terintegrasi dalam layanan antenatal terpadu di Kemenkes RI.
Berdasarkan hasil disertasinya tersebut, dengan predikat Sangat Memuaskan dan IPK 3.83, Roikhatul Jannah berhasil dinyatakan lulus sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat sebagai lulusan S3 Kesehatan Masyarakat tahun 2024 ke-37, lulusan S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI ke-333, serta lulusan S3 FKM UI ke-428.
Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Sudarto Ronoatmodjo, S.K.M., M.Sc., selaku ketua sidang. Promotor ialah Prof. dr. Budi Utomo, M.P.H., Ph.D., dan Ko-Promotor adalah Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc., Ph.D., dan Wahyuddin, S.ST., M.Sc., Ph.D. Adapun tim penguji dalam sidang, yakni Prof. Dr. dr. Sudarto Ronoatmodjo, S.K.M.; M.Sc.; Prof. dr. Endang L. Achadi, M.P.H., Dr.PH.; Dr. Or. Bambang Trisnowiyanto., S.Pd., S.K.M., S.Tr.Kes., M.Or.; dan Dr. Indra Supradewi, M.K.M. (DFD)