Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) kembali berbangga dengan perolehan prestasi yang diraih oleh salah satu tenaga kependidikannya, Dwi Oktaviana, Laboran Laboratorium Gizi FKM UI, pada 17 Agustus 2024. Penghargaan tersebut diberikan kepada Dwi Oktaviana sebagai Juara 2 Bidang Laboran Tenaga Kependidikan Berprestasi UI 2024 yang diselenggarakan dalam upaya mendorong usaha pengembangan ide kreatif tenaga kependidikan terhadap implementasi Merdeka Belajar, Kampus Merdeka dan secara nyata berkontribusi terhadap pencapaian indikator kinerja utama (IKU) bagi Universitas.
Dwi Oktaviana menyampaikan bahwa persyaratan dalam perlombaan ini laboran harus memberikan karya inovasi yang mencakup tentang pengelolaan laboratorium, salah satunya terkait bentuk manajemen di laboratorium. Adapun inovasi yang diberikan oleh Dwi Oktaviana ialah mengenai sistem penjaminan mutu pengujian protein. “Di dalam syarat ISO, pengujian pada protein membutuhkan keabsahan hasil, sehingga dibuatlah sebuah sistem penjaminan mutu yang dapat menghasilkan control chart,” tutur Dwi Oktaviana.
Secara prosedur, tahapan pengujian yang dilakukan oleh Dwi Oktaviana dilakukan dengan menggunakan prosedur SNI (Standar Nasional Indonesia) pada makanan dan minuman yang diuji melalui tahapan destruksi, destilasi, dan titrasi. “Suatu pengujian harus mengetahui apakah hasil ujinya valid atau tidak, sehingga control chart digunakan untuk menguji semacam bahan acuan sebagai pengganti CRM (Certified Reference Material) yang sudah diketahui nilainya. Diuji secara bersamaan dengan sampel yang ingin diuji dan jika hasil dari pengujian memperlihatkan control chart yang masuk dalam rentang/in layer, pengujian tersebut menghasilkan sebuah validitas,” terangnya.
Sejalan dengan inovasi yang dicetuskan oleh Dwi Oktaviana, FKM UI juga tengah mempersiapkan pembentukan laboratorium terpadu yang menggabungkan tiga laboratorium di departemen yang berbeda. Sehingga, inovasi Dwi Oktaviana ini menjadi salah satu persyaratan dalam mendapatkan akreditasi laboratorium yang dipenuhi.
“Harapannya tentu untuk mempermudah setiap pengujian yang membutuhkan keabsahan pada hasilnya. Dalam meyakinkan seorang konsumen, salah satu hal yang diperlukan adalah adanya penjaminan mutu yang diberikan. Sehingga, dengan adanya control chart yang penggunaannya bersamaan dengan sampel, seharusnya tidak ada lagi suatu error atau dapat menemukan validitas pada hasil ujinya,” tutup Dwi.
Melalui penyelenggaraan pemilihan Tenaga Kependidikan Berprestasi UI tersebut, tenaga kependidikan hingga seluruh sivitas akademika FKM UI diharapkan dapat terus menciptakan karya inovatif yang berkontribusi nyata terhadap universitas hingga kepada masyarakat. Selamat, Dwi Oktaviana atas pencapaiannya! (ITM)