Sabtu, 17 November 2018, diselenggarakan kelas umum bertajuk Dinamika Memimpin Rumah Sakit. Kelas umum ini diselenggarakan di Ruang Promosi Doktor, FKM UI. Mengundang Direktur Utama RSUPN Dr. Ciptomangun Kusumo (RSCM), dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP, MARS sebagai pemateri untuk acara yang diusung Program Studi S2 Kajian Administrasi Rumah Sakit (KARS) FKM UI.
- Lies Dina Liastuti menekankan bahwa rumah sakit saat ini sebaiknya tidak bicara tentang persaingan. “Kita harus sharing, benchmarking, lalu membandingkan keduanya agar sama-sama maju”, tutur beliau. Beliau juga membagikan kisahnya dalam menjalani peran sebagai Dirut RSCM sejak Mei 2018 lalu. Beliau mengatakan bahwa sebagai manajer, harus mengetahui masalah di rumah sakit. Beliau menyarankan untuk menentukan prioritas masalah terbesar terlebih dahulu. Setelahnya manajer membentuk tim untuk menyelesaikan masalah strategik. Oleh karena itu, manajer harus dapat merangkul stakeholders serta mencari dukungan dari staf, rekan, juga atasan.
Selain itu, beliau pun menyampaikan bahwa manajer rumah sakit harus mampu menyejahterakan staf. Hal ini didukung dengan budaya organisasi yang dikembangkan RSCM yakni transparansi, kepercayaan, dan tidak saling menyalahkan. Dengan implementasi budaya dan langkah merangkul, RSCM mampu mengatasi masalah keuangan dan operasional. Hutang rumah sakit turun, bahkan dapat menaikkan tingkat remunerasi 10%.
Diskusi berlangsung setelah pemaparan selesai. Staf pengajar dari Departemen AKK FKM UI yaitu Prof. Dr. dr. Adik Wibowo, MPH dan Prastuti Soewondo, S.E, MPH, PhD turut memberikan pertanyaan.
Prof. Adik menanyakan kontribusi RSCM di ranah global. RCSM telah menyusun rencana prioritas kebutuhan masyarakat Indonesia dan terus belajar serta menjadi rekan beberapa rumah sakit. Pembuatan Renstra selanjutnya akan disusun dengan konsultasi salah satunya ke kalangan akademisi FKM UI. dr. Lies Dina mengembalikan pertanyaan ini dan berharap FKM UI mampu memberikan masukan untuk RSCM ke depan mengingat keinginan rebranding RSCM yang tahun depan berusia 100 tahun.
Prastuti Soewondo, PhD menanyakan tentang biaya operasional yang berhasil diturunkan dengan mutu layanan. Pertanyaan ini dijawab dengan monitoring mutu layanan, RS harus mencari cost yang dapat dikurangi hingga lebih efektif dan tetap bermutu. Kelas umum ditutup setelah sesi tanya jawab ini.