FKM UI Terima Kunjungan FEB Universitas Jambi untuk Benchmarking Penerapan Zona Integritas

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menerima kunjungan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi (FEB UNJA) dalam rangka benchmarking penerapan Zona Integritas (ZI) pada 14 November 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung implementasi Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di FEB UNJA. Kunjungan tersebut disambut hangat oleh Prof. Dr. dr. Sabarinah, M.Sc., Guru Besar yang juga merupakan tokoh ZI FKM UI; Prof. Indri Hapsari Susilowati, S.K.M., M.K.K.K., Ph.D., selaku Manajer Kerja Sama, Hubungan Alumni, dan Ventura FKM UI; dan Nelasari, S.K.M., M.K.M., Sekretaris Fakultas bersama dengan segenap tim ZI FKM UI.

Dalam sambutannya, Prof. Indri menyampaikan perjalanan FKM UI dalam memperoleh predikat WBK dan berproses menuju WBBM. “Saat itu kami masih beradaptasi dengan kondisi perkuliahan daring akibat pandemi COVID-19, namun semangat untuk menyusun Zona Integritas tetap kami jaga. Berkat arahan dan dukungan penuh dari Prof. Sabarinah, Dekan FKM UI kala itu, serta pembelajaran dari tim SPI Kemendikbud, kami berhasil mencapai predikat WBK pada tahun 2021,” jelas Prof. Indri. Prof. Indri juga menekankan pentingnya saling berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam penerapan ZI. “Kami senang dapat berbagi best practice dengan tim FEB UNJA. Harapannya, kunjungan ini dapat mempererat sinergi antar lembaga pendidikan untuk mendukung tata kelola yang bersih dan melayani, sesuai dengan visi, misi, dan nilai-nilai Universitas Indonesia,” tambahnya. Kegiatan benchmarking ini menjadi momentum untuk saling belajar dan memperkaya wawasan dalam membangun birokrasi yang transparan dan akuntabel di lingkungan perguruan tinggi.

Dr. Shofia Amin, S.E., M.Si., Dekan FEB UNJA, menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari FKM UI. “Kami sangat berterima kasih atas penerimaan yang luar biasa ini. Harapannya, hubungan baik ini tidak berhenti di sini. Saat ini, kami masih dalam tahap mengisi borang ZI, namun dengan dukungan kuat dari pimpinan dan Rektor, kami terus berupaya memperkuat implementasi ZI di lingkungan FEB UNJA,” ujarnya. Dr. Shofia juga menjelaskan bahwa FEB UNJA direkomendasikan untuk belajar dari FKM UI, yang telah diakui sebagai salah satu institusi dengan penerapan ZI terbaik di Indonesia. “Kami ingin mempelajari apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan, dan kami berharap dapat menjadikan FKM UI sebagai konsultan untuk mendukung pencapaian predikat unggul di bidang ini,” tambahnya.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) terus memperkokoh posisinya sebagai pelopor Pembangunan Zona Integritas (ZI) dengan mewujudkan unit pelayanan yang berkinerja tinggi dan berintegritas. Hal ini tercermin melalui berbagai inovasi, capaian, dan strategi yang telah dirancang secara komprehensif, sebagaimana dijelaskan oleh Prof. Sabarinah, tokoh utama di balik kesuksesan ZI FKM UI. Dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi—pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat—FKM UI tidak hanya memperlihatkan keunggulan institusi, tetapi juga menonjolkan tokoh-tokoh yang telah menerima penghargaan. Komitmen terhadap ZI dituangkan dalam dua dokumen utama: Rencana Aksi dan Target Pembangunan ZI (2020–2024) serta Renstra FKM UI.

Sebagai bentuk inovasi manajemen perubahan, FKM UI telah memperkenalkan dua tools utama: MonaLIZI, sistem monitoring capaian ZI, dan prakondisi LHKPN/LHKASN. Selain itu, penguatan layanan berbasis teknologi dilakukan melalui aplikasi PERMISA (Permintaan Surat Mahasiswa), yang mempermudah administrasi mahasiswa. FKM UI juga memiliki tiga elemen unggulan yang menjadi ciri khas institusi: Lagu Mars dan Hymne FKM UI yang memuat unsur integritas, tagline “FKM UI Melayani dengan Sehat,” serta Buku Saku 9 Nilai UI yang menjadi pedoman bagi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Selain inovasi, penguatan manajemen SDM menjadi fokus utama melalui pengembangan kapasitas, penerapan etika dan disiplin, serta sistem informasi SDM yang terintegrasi. Hasil layanan dievaluasi secara berkala melalui survei kepuasan masyarakat, dengan tim survei yang bertanggung jawab penuh dalam pengolahan data. Keterpaduan layanan, efisiensi, dan efektivitas menjadi kunci keberhasilan FKM UI dalam mencapai predikat WBK dan WBBM. Melalui sistem yang terorganisasi dan dukungan penuh dari berbagai tim internal, FKM UI terus membuktikan diri sebagai institusi yang melayani dengan sehat, profesional, dan berintegritas.

Dalam kunjungan benchmarking ini, konsep agen perubahan juga menjadi salah satu fokus diskusi. Dr. Yudi, S.E., M.S.A., Wakil Dekan Bidang Keuangan FEB UNJA, mengungkapkan bahwa konsep agen perubahan awalnya dianggap terbatas pada individu dengan keterampilan khusus, seperti pembuatan jurnal atau aktivitas akademik lainnya. Namun, kunjungan ini membuka pandangan baru bahwa agen perubahan dapat mencakup semua pihak yang mampu menerapkan nilai-nilai integritas dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Prof. Sabarinah dari FKM UI menjelaskan bahwa pembagian kerja agen perubahan di FKM dirancang dengan cermat. Ide-ide inovasi sering kali muncul dari diskusi intensif di antara anggota tim. Salah satu hasil nyata dari peran agen perubahan adalah Buku Saku Implementasi 9 Nilai UI bagi dosen, tendik, dan mahasiswa yang dirancang untuk mempermudah sosialisasi nilai-nilai tersebut. Kolaborasi ini memberikan wawasan bahwa agen perubahan bukan hanya sekadar individu dengan keahlian teknis, tetapi juga motor penggerak nilai-nilai integritas yang praktis dan relevan di semua lini kampus.
Zona Integritas senantiasa didukung keberlanjutan dan pendekatan yang holistik dalam implementasinya. “Pendekatan kekeluargaan tetap diutamakan, tetapi kuncinya adalah e-monitoring dan evaluasi. WBK itu adalah tahap awal yang harus disiapkan terlebih dahulu. Setelah itu, barulah kita melanjutkan ke WBBM, dengan melihat keberlanjutan dari WBK terlebih dahulu,” jelas Prof. Sabarinah. Prof. Sabarinah juga menambahkan bahwa perbandingan antara kondisi sebelum dan sesudah WBK menjadi indikator penting dalam menilai efektivitas perubahan yang telah dicapai. Melalui semangat kolaborasi, kunjungan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi kedua institusi dalam perjalanan menuju tata kelola yang lebih baik.

Kunjungan ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan dan tenaga pendidik dari FEB UNJA, termasuk Prof. Dr. Shofia Amin, S.E., M.Si., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan; Dr. Besse Wediawati, S.E., M.Si., Kepala Jurusan Manajemen; Dr. Yudi, S.E., M.S.A., Wakil Dekan Bidang Keuangan; serta Tim ZI. (DFD)