Teliti Evaluasi Komprehensif Pelatihan Pelayanan Darah bagi Tenaga ATLM di UPT Kemenkes, Dewi Apriyantini Berhasil Raih Gelar Doktor di FKM UI

Jumat, 3 Januari 2025, Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menggelar sidang terbuka promosi doktor atas nama Dewi Apriyantini. Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. drs. Sutanto Priyo Hastono, M. Kes., dengan Prof. dr. Amal Chalik Sjaaf, S.K.M., Dr.PH., selaku promotor serta Prof. Dr. drg. Mardiati Nadjib, M.S., dan Prof. Dr. drg. Wahyu Sulistiadi, M.A.R.S., selaku Ko-Promotor. Tim penguji terdiri dari Dr. dr. Harimat Hendarwan M. Kes.; Dr. Zainal Adhim, Sp. THT-KL (K)., M.A.R.S; Dr. Nurfadhilah, S.K.M., M.K.M.; dan Dr. Abdul Aziz, B.E., S.E., S.K.M., M.M., M.A.R.S. Dewi mempertahankan disertasi dengan judul “Analisis Evaluasi Komprehensif Pelatihan Pelayanan Darah Bagi Tenaga ATLM di UPT Kemenkes”.

Pelayanan darah adalah hal penting dari layanan kesehatan, pada beberapa kasus merupakan satu-satunya cara penyelamatan nyawa atau memperbaiki kondisi penyakit. Jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 278,8 juta jiwa tahun 2023 memerlukan sekitar 5,6 juta kantong darah (Badan Pusat Statistik, 2023; WHO, 2010).

Ketenagaan Pelayanan Darah (TPD) yang bekerja di Unit Pengelola Darah (UPD) dan Bank Darah cukup terbatas dan sebagian besar masih belum terlatih untuk memberikan pelayanan darah (Apriyantini and Sjaaf, 2023). Selain itu, jumlah TPD di Unit Pengelola Darah khususnya daerah pulau Sumatera, Kalimantan dan daerah timur masih terbatas (Kementerian Kesehatan, 2024). Data Kementerian Kesehatan (2024) menunjukkan jumlah TPD di Indonesia yaitu sebanyak 2089. Standar dalam UPD harus tersedia tenaga TPD yang sesuai dengan beban kerja (Kementerian Kesehatan, 2024). Permenkes Nomor 14 Tahun 2021 menyatakan Ahli Teknik Laboratorium Medik (ATLM) dan perawat diberikan kewenangan terbatas dalam bekerja di UTD dan bank darah. Oleh karena itu, banyak UPD yang mempekerjakan ATLM dan perawat di unit pengelola darah untuk menghasilkan darah yang berkualitas.

Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori sekuensial. Sampel penelitian ini adalah ATLM yang mengikuti pelatihan pelayanan darah tahun 2022 – 2023. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, FGD, dan wawancara mendalam. Teknik analisis data adalah uji T independent. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rata-rata skor yang signifikan pada evaluasi reaksi dan evaluasi perilaku (atasan) antara kelompok sesuai standar dan tidak sesuai standar. Berdasarkan hasil penelitian, UPT Kemenkes disarankan untuk membuat metode pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan peserta pelatihan. Selain itu, Kementerian Kesehatan perlu membuat pengajuan untuk Poltekkes supaya dapat membuka program studi yang dibutuhkan yaitu ATLM dan TPD terutama untuk wilayah Indonesia Tengah dan Timur sehingga dapat memenuhi kebutuhan jumlah ATLM dan TPD.

Berdasarkan hasil disertasinya, Dewi secara resmi dinyatakan sebagai Doktor dalam Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan predikat Cum Laude. Dewi merupakan lulusan S3 IKM Tahun 2025 ke-2, lulusan S3 IKM ke-341, dan lulusan S3 di FKM UI ke-439. (Promovendus)