Pada 6 Januari 2025, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan Sidang Promosi Doktor Rini Mutahar, mahasiswa Program Studi Doktor Epidemiologi FKM UI, bertempat di Ruang Promosi Doktor Gedung G FKM UI. Sidang promosi doktor diketuai oleh Prof. Dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc., dengan Prof. dr. Asri C. Adisasmita, M.P.H., M.Phill., Ph.D., selaku Promotor dan Dr. dr. Denni Joko Purwanto, Sp.B(K) Onk, serta Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, M.P.H., sebagai Ko-Promotor. Promovendus mengangkat disertasi berjudul “Efektivitas Klinis dan Evaluasi Ekonomi Pengobatan Kemoterapi Neoadjuvan pada Kanker Payudara Stadium Lanjut Lokal di RS Kanker Dharmais Tahun 2011-2016”.
Kemoterapi neoadjuvan merupakan standar pengobatan untuk kanker payudara stadium lanjut lokal (KPSLL). Penelitian promovendus tersebut mengevaluasi efektivitas klinis sekaligus aspek ekonomis dari penggunaan regimen kemoterapi berbasis antrasiklin dan taksan yang diterapkan di RS Kanker Dharmais selama periode 2011–2016. Berdasarkan analisis terhadap 217 pasien kanker payudara stadium lanjut lokal yang menjalani kemoterapi neoadjuvan, diperoleh temuan bahwa regimen taksan memiliki peluang 1,5 kali lebih besar untuk menghasilkan respon klinis positif dibandingkan antrasiklin. Pasien yang tidak menunjukkan respon klinis positif memiliki risiko kematian 1,7 kali lebih tinggi dibandingkan pasien dengan respon positif. Selain itu, pasien yang menjalani terapi menggunakan antrasiklin memiliki risiko kematian dua kali lebih besar dibandingkan mereka yang menggunakan taksan, setelah memperhitungkan faktor-faktor seperti respon klinis, jenis histopatologi, stadium, dan subtipe molekuler luminal.
“Hasil penelitian ini memberikan bukti kuat untuk mempertimbangkan penggunaan regimen taksan sebagai pilihan utama dalam pengobatan kanker payudara stadium lanjut lokal,” ujar Rini Mutahar. Dari sisi ekonomi, evaluasi menunjukkan biaya tambahan sebesar 3,1 juta rupiah untuk setiap peningkatan satu unit efektivitas berupa persentase pasien dengan respon klinis positif saat menggunakan taksan dibandingkan antrasiklin. Hasil ini menegaskan pentingnya evaluasi teknologi kesehatan yang lebih mendalam, terutama untuk penyakit kronis seperti kanker. Promovendus merekomendasikan perlunya studi lanjutan untuk mengeksplorasi pengaruh keterlambatan diagnosis, riwayat terapi sebelumnya, dan faktor sosial ekonomi terhadap keberhasilan pengobatan. Diharapkan hasil penelitian Rini ini dapat menjadi landasan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengobatan kanker di Indonesia.
Berdasarkan hasil diskusi ketua sidang, Rini Mutahar dinyatakan lulus dan meraih gelar Doktor dalam bidang ilmu Epidemiologi. Rini merupakan lulusan S3 Epidemiologi pada tahun 2025 yang ke-2, lulusan S3 Epidemiologi yang ke-118, dan lulusan S3 di FKM UI yang ke-440. Tim penguji dalam sidang ini, yaitu Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo.; M.S., D.Sc.; Prof. Dr. drg. Mardiati Nadjib, M.S.; Prof. Dr. dr. Noorwati Sutandyo, Sp.PD., KHOM.; Prof. Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes.; serta Prof. Dr. Misnaniarti, S.K.M., M.K.M.
Selain aktif sebagai dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, Rini juga merupakan anggota Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dan Persatuan Ahli Epidemiologi Indonesia. Ia telah menulis delapan artikel ilmiah hingga tahun 2024 serta aktif berkontribusi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat sejak tahun 2015. Prestasi dan dedikasinya mencerminkan komitmen dalam pengembangan ilmu epidemiologi dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. (DFD)