Belajar Sistem Kesehatan Thailand, 4 Mahasiswa FKM UI Ikuti Program Pertukaran Mahasiswa di Mahidol University

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) berkomitmen untuk mengembangkan kualitas pendidikan dan pengalaman internasional bagi mahasiswanya. Salah satu program unggulan yang mendukung pencapaian tersebut adalah program pertukaran mahasiswa atau student exchange. Melalui program ini, mahasiswa FKM UI memiliki kesempatan untuk belajar di universitas terkemuka di luar negeri, memperluas wawasan, serta mendalami isu-isu kesehatan global dengan pendekatan yang berbeda.

Empat mahasiswa Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FKM UI, sukses menyelesaikan program pertukaran mahasiswa ke Mahidol University, Thailand. Program Student Mobility “Health Issues & Health System in Thailand” merupakan kegiatan pertukaran antara mahasiswa FKM UI dan Mahidol University, Thailand, yang dilaksanakan pada 15 – 26 Maret 2025 di Bangkok. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperkaya wawasan mengenai isu-isu kesehatan global, sistem kesehatan di negara lain, serta memperkenalkan nilai budaya dan praktik lokal yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Keempat mahasiswa tersebut ialah Adia Reza Khaleda, Maria Angelika, Putri Ayu, dan Zaky Ramdhan Lesmana.

Adia mengungkapkan bahwa keputusan untuk mengikuti program ini berasal dari keinginannya yang besar untuk memperluas wawasan, khususnya di bidang kesehatan masyarakat. “Saya ingin belajar bagaimana negara lain, khususnya Thailand, mengelola isu kesehatan dan bagaimana solusi-solusi inovatif mereka diterapkan untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada,” ujar Adia, salah satu peserta pertukaran mahasiswa. Mahidol University sendiri dikenal memiliki reputasi yang sangat baik dalam bidang kesehatan masyarakat, sehingga Adia merasa ini adalah kesempatan yang sangat berharga untuk memahami lebih dalam tentang pengelolaan kesehatan yang diterapkan di Thailand, serta membandingkannya dengan sistem yang dipelajari di Indonesia.

Proses seleksi untuk mengikuti program ini cukup kompetitif. Mahasiswa harus melewati beberapa tahap seleksi yang dilakukan oleh FKM UI, seperti mengirimkan transkrip nilai, curriculum vitae (CV), dan dokumen lainnya. Setelah melalui proses seleksi internal yang ketat, Adia dan ketiga mahasiswa FKM UI akhirnya dipilih sebagai peserta yang berkesempatan mengikuti program tersebut. “Saya merasa sangat bersyukur bisa lolos seleksi dan diberi kesempatan ini. Program ini memberi saya banyak kesempatan untuk belajar, baik dalam hal akademik maupun kehidupan sehari-hari,” ungkap Adia.

Selama program berlangsung, peserta mengikuti serangkaian perkuliahan yang memberikan wawasan baru tentang isu-isu kesehatan yang sedang berkembang di Thailand, seperti Universal Health Coverage in Thailand, Health System, Emerging Issues of Environmental Concern, dan Health and Well-being in Thailand. Selain itu, peserta juga mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang mencakup kunjungan ke situs sejarah dan budaya (seperti Ayutthaya dan Temple of the Emerald Buddha) serta kunjungan institusional ke berbagai lembaga seperti Thai Health Promotion Foundation dan Lifestyle Medicine Department. Pada akhir program, setiap peserta diminta untuk membuat proyek dan presentasi tentang sistem kesehatan di negara asal masing-masing. Kegiatan ini menjadi kesempatan berharga bagi Adia dan 3 peserta dari FKM UI untuk menganalisis lebih dalam tentang perbandingan antara sistem kesehatan Indonesia dan Thailand. “Kunjungan ini memberikan pengalaman yang sangat berarti, karena saya bisa melihat langsung bagaimana kebijakan dan sistem kesehatan yang sudah dipelajari diaplikasikan di lapangan,” jelas Adia.

Meski hanya berlangsung selama sepuluh hari, program ini cukup intensif. Para peserta mengaku harus beradaptasi dengan cepat dengan jadwal yang padat dan kehidupan yang multikultural. “Awalnya memang menantang, apalagi saya juga sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan saat itu. Tapi, rasa ingin tahu dan semangat untuk belajar membuat saya tetap aktif berpartisipasi dalam segala kegiatan yang ada,” tutur Adia. Selain itu, peserta juga menghadapi tantangan bahasa, karena meski perkuliahan menggunakan bahasa Inggris, mayoritas masyarakat lokal lebih nyaman berkomunikasi menggunakan bahasa Thai. Namun, para peserta melihat tantangan tersebut sebagai kesempatan untuk mempelajari beberapa frasa dasar dalam bahasa Thai.

Peserta dari FKM UI merasa sangat terbantu dengan dukungan penuh dari fakultas, terutama dari dua dosen pembimbing, yaitu Prof. Dr. Robiana Modjo, S.K.M., M.Kes., dan Prof. Dr. Indri Hapsari Susilowati, S.K.M., M.K.K.K., yang selalu memberikan arahan dan dukungan selama program berlangsung. FKM UI juga memberikan bantuan dalam bentuk fasilitas, dana transportasi, serta pembekalan akademik dan mental sebelum berangkat. Selain itu, para peserta dari FKM UI juga mendapatkan latihan presentasi bersama dosen pembimbing, dr. Fathimah Sulistyowati Sigit, M.Res., Ph.D., yang membantu meningkatkan rasa percaya diri para peserta saat berbicara di depan audiens internasional.

Adiapun membagikan pesan bagi mahasiswa FKM UI lainnya yang tertarik mengikuti program serupa. “Jangan ragu untuk mencoba! Kalau masih merasa kurang percaya diri atau belum sepenuhnya siap, itu bukan masalah. Proses inilah yang akan membuat kita berkembang. Growth happens when you step out of your comfort zone!” tutup Adia dengan penuh semangat. Pengalaman seperti yang ia alami menjadi bukti nyata bagaimana FKM UI tak hanya unggul dalam kualitas akademik, tetapi juga aktif membuka jalan bagi mahasiswanya untuk menjelajah dunia, menambah perspektif global, dan menjadi agen perubahan di bidang kesehatan masyarakat. (DFD)