Doktor FKM UI Teliti: Model Dukungan Sosial Saiyo Sakato dalam Kekerabatan Matrilineal di Minangkabau terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Pengendalian Hipertensi

Selasa, 15 April 2025, Program Studi S3 Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melaksanakan sidang terbuka Promosi Doktor Epidemiologi dengan promovendus atas nama Cici Apriza Yanti. Sidang ini dipimpin oleh Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo M.S., D.Sc., dengan Promotor Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, M.P.H., dan Ko-Promotor Prof. Dra. Evi Martha, M.Kes., dan Prof. Dr. Besral, S.K.M., M.Sc. Bertindak sebagai penguji dalam sidang terbuka promosi doktor ini antara lain Prof. Dr. Prof. Dr. Sudarto Ronoatmodjo, S.K.M., M.Sc.; Prof. Dr. Erwin, M.Si.; Prof. dr. Aida Lydia, SpPD-KGH, Ph.D.; Dr. dr. Helda, M.Kes., serta dr. Soewarta Kosen, M.P.H., Dr.PH.

Pada sidang yang dilakukan secara hybrid di Ruang Promosi Doktor FKM UI ini, Cici Apriza Yanti mempertahankan disertasi berjudul: “Model Dukungan Sosial Saiyo Sakato dalam Kekerabatan Matrilineal di Minangkabau terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Pengendalian Hipertensi”.

Dalam paparannya, Cici menjelaskan bahwa hipertensi merupakan tantangan serius dalam kesehatan masyarakat Indonesia. “Budaya Minangkabau memiliki potensi yang besar dalam mendukung manajemen hipertensi melalui sistem kekerabatan matrilineal yang kuat dan nilai-nilai sosial budaya yang hidup di tengah masyarakat,” tutur Cici. Penelitian yang dilakukannya bertujuan menggali dukungan sosial yang ada dalam masyarakat Minangkabau dan mengembangkan serta menguji efek model intervensi dukungan sosial “Saiyo Sakato” berbasis budaya Minangkabau. Model ini melibatkan peran penting tokoh adat (bundo kanduang, mamak, dan tungganai), keluarga, serta kader kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku pasien hipertensi.

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Mixed Methods – Exploratory Sequential Design dengan tiga tahap: eksplorasi kualitatif terhadap nilai budaya lokal, pengembangan model dengan metode ADDIE dan uji intervensi menggunakan desain quasi-experimental. Partisipan dalam penelitian kualitatif sebanyak 30 orang pasien hipertensi, 10 keluarga, 8 tenaga kesehatan dan 10 orang tenaga adat. Berdasarkan hasil tahap 1, dikembangkan Model Dukungan Sosial “Saiyo Sakato” berbasis kekerabatan matrilineal Minangkabau. Model ini dikemas dalam bentuk modul edukasi yang ditujukan kepada pasien, keluarga, tenaga kesehatan, dan tokoh adat. Uji kelayakan dilakukan pada 25–30% sampel sasaran, dengan hasil menunjukkan bahwa modul memiliki tingkat kelayakan ≥81% (kategori sangat layak). Tahap 3 uji efek model dengan dilakukan desain pre-post control group terhadap total 159 responden, kelompok intervensi: 53 pasien hipertensi dari 4 puskesmas di Kota Bukittinggi, kelompok kontrol: 106 pasien dari 6 puskesmas di Kota Payakumbuh dan Bukittinggi. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional cluster random sampling berdasarkan Posbindu.

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan (p<0,001), kepatuhan pengobatan, aktivitas fisik, pengendalian stres, asupan nutrisi sehat, dan dukungan sosial setelah intervensi dilakukan. Model “Saiyo Sakato” meningkatkan pengetahuan pasien hipertensi sebesar 8,15 poin, sikap sebesar 3,66 poin, dan perilaku pengendalian hipertensi sebesar 11,09 poin dibandingkan kelompok kontrol.

Model “Saiyo Sakato” terbukti efektif dalam meningkatkan perilaku pengendalian hipertensi berbasis komunitas, dengan kontrol terhadap variabel sosiodemografis seperti usia, IMT, pendidikan, dan pendapatan. Model ini diusulkan untuk diintegrasikan ke dalam program pengendalian hipertensi di tingkat pelayanan kesehatan primer, terutama di daerah dengan struktur sosial budaya yang serupa dengan masyarakat Minangkabau.

Berdasarkan hasil penelitian ini, Cici menyarankan kepada Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan integrasi model “Saiyo Sakato” kedalam program pengendalian PTM dengan memasukkan pendekatan budaya dalam SOP pengendalian hipertensi berbasis masyarakat. Penguatan Kemitraan dengan Lembaga Adat (LKAAM/KAN dan Bundo Kanduang) dalam bentuk meningkatkan keterlibatan lembaga adat dan organisasi perempuan dalam kampenye edukasi hipertensi dan deteksi dini di komunitas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan dan pengabdian dalam memperkuat pengembangan intervensi kesehatan berbasis budaya di Indonesia.

Cici Apriza Yanti berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor dan berhasil memperoleh gelar Doktor Epidemiologi dengan yudisium cum laude. Cici merupakan lulusan S3 Epidemiologi tahun 2025 ke-9, lulusan S3 Epidemiologi ke-124, dan lulusan S3 di FKM UI ke-452. (promovendus)