Doktor FKM UI Kembangkan ICHAFIT sebagai Model Manajemen Risiko Kelelahan Rumah Sakit di Indonesia

Kamis, 3 Juli 2025 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) kembali menambah jumlah lulusan dari program studi doktor melalui kelulusan promovenda Meilisa Rahmadani, yang berhasil meraih gelar Doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan predikat cumlaude. Dalam Sidang Promosi Doktor yang digelar di Gedung G FKM UI, Meilisa mempresentasikan disertasinya berjudul “Studi Pengembangan Model Sistem Manajemen Risiko Kelelahan: ICHAFIT pada Pekerja Rumah Sakit Tahun 2025.”

Dalam disertasinya, Meilisa mengangkat isu kelelahan kerja di rumah sakit—sebuah risiko yang sering terabaikan, namun berdampak besar terhadap kinerja, keselamatan, dan kesehatan tenaga kesehatan. Sistem kerja shift yang terus-menerus dan kompleksitas pelayanan di rumah sakit menjadi pemicu utama tingginya tingkat kelelahan, yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas layanan bahkan meningkatkan risiko kesalahan medis. Walaupun berbagai sektor lain telah menerapkan Sistem Manajemen Risiko Kelelahan (SMRK), implementasi sistem serupa di rumah sakit masih sangat jarang terjadi sebagai langkah untuk mengelola kelelahan.

Berangkat dari kondisi tersebut, Meilisa mengembangkan ICHAFIT (Integrated Collaboration Healthcare Adaptability for Fatigue Intervention and Tracking), sebuah model sistem manajemen risiko kelelahan yang dirancang khusus untuk konteks rumah sakit di Indonesia. Model ini terdiri dari lima komponen utama: komitmen manajemen, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut, serta tinjauan manajemen. Tak hanya itu, model ini juga dilengkapi dengan 24 indikator berbasis data yang valid dan reliabel untuk mendukung penerapan sistem secara menyeluruh.

“ICHAFIT bukan sekadar konsep, tapi juga alat praktis yang dapat membantu rumah sakit mengidentifikasi, mengelola, dan menurunkan risiko kelelahan secara sistematis,” ungkap Meilisa. Hasil penelitiannya juga melahirkan policy brief sebagai dasar untuk mendukung advokasi terkait kebijakan nasional mengenai pengelolaan kelelahan di rumah sakit. Diharapkan model tersebut dapat menjadi solusi yang bersifat preventif, berkelanjutan, dan terintegrasi dalam sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit.

Prof. Dr. Robiana Modjo, S.K.M., M.Kes., selaku promotor menyampaikan apresiasinya, “Dengan latar belakang profesional Dr. Meilisa sebagai manajer yang berfokus pada budaya mutu rumah sakit, penelitian ini sangat relevan dalam meningkatkan sistem manajemen K3K dan mencegah kecelakaan maupun penyakit akibat kerja di rumah sakit. Semoga ilmu yang diperoleh menjadi manfaat bagi insan K3, masyarakat, dan bangsa.”

Sidang yang dipimpin oleh Prof. Dra. Fatma Lestari, M.Si., Ph.D., ini turut menghadirkan Prof. Dr. Robiana Modjo, S.K.M., M.Kes., sebagai Promotor, Prof. Dr. Dr. L. Meily Kurniawidjaja, M.Sc, Sp.Ok, selau Ko-Promotor, serta para penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Indri Hapsari Susilowati, S.K.M., M.K.K.K.; Prof. dr. Adang Bachtiar, M.P.H., D.Sc.; Prof. Dr. Besral, S.K.M., M.Sc.; Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., A.A.K.; Dr. dr. Sutoto, M.Kes, FISQua; serta Dr. dr. Astrid B Sulistomo, MPH, Sp.Ok, Subsp.BioKo (K). Meilisa Rahmadani resmi menjadi lulusan ke-19 Program S3 IKM tahun 2025, lulusan ke-358 Program S3 IKM, dan lulusan ke-471 Program Doktor FKM UI.

Melalui lahirnya model ICHAFIT, diharapkan rumah sakit di Indonesia dapat memiliki sistem yang lebih tangguh dan terintegrasi dalam mengelola risiko kelelahan, sekaligus memperkuat budaya keselamatan kerja di sektor kesehatan. (ITM)