Respon Tingginya Angka Stunting, FKM UI Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Lebak, Banten

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melalui program FKM UI Peduli 21 melaksanakan rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Akselerasi Peran dan Kapasitas Masyarakat dalam Pencegahan Faktor Risiko Stunting melalui Pendekatan Multisektoral” di Desa Lebak Parahiang, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada 13–20 Juli 2025. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai respons terhadap tingginya prevalensi stunting di Kabupaten Lebak yang mencapai 35,5%, angka tertinggi di Provinsi Banten. FKM UI Peduli 21 menjadi wadah pengabdian berbasis community service yang diinisiasi oleh Departemen Sosial Masyarakat BEM IM FKM UI 2025, dengan fokus pada upaya pencegahan stunting melalui intervensi langsung kepada masyarakat dan pelibatan multisektor. Sebanyak 87 mahasiswa yng tergabung dalam panitia dan volunteer melaksanakan FKM UI Peduli 21 bagi lebih dari 300 anggota masyarakat di Desa Lebak.

Rangkaian kegiatan mencakup edukasi dan promosi kesehatan kepada anak-anak sekolah, pelatihan kader kesehatan desa, edukasi bagi wanita usia subur, ibu hamil dan menyusui, serta home visit intervensi untuk penyuluhan kepada keluarga. Selain itu, dilakukan pula workshop pembuatan MPASI dan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada seluruh ibu hamil, termasuk ibu hamil dengan kondisi Kekurangan Energi Kronis (KEK). Sebagai bentuk advokasi, tim FKM UI Peduli 21 turut menyelenggarakan Rembuk Desa yang berisi paparan kajian dan rekomendasi intervensi stunting berdasarkan hasil survei lapangan. Seluruh kegiatan FKM UI Peduli 21 dijalankan oleh para volunteer yang merupakan mahasiswa Universitas Indonesia dari berbagai angkatan dan program studi.

“FKM UI Peduli membawa isu stunting dari dua sisi, yaitu penyebab langsung dan tidak langsung. Permasalahan lingkungan seperti pengelolaan sampah juga berkontribusi terhadap stunting dan kesehatan masyarakat, sehingga intervensi kami turut menyasar aspek ini,” ujar Itsnaini Anna Nabilah, Project Officer FKM UI Peduli 21.

FKM UI juga berkolaborasi dengan Menabung Air Foundation dalam menggelar Workshop Biopori, sebagai upaya pencegahan stunting secara tidak langsung melalui pengelolaan lingkungan. Dalam kolaborasi ini, Menabung Air Foundation mendukung penuh kegiatan dengan menyediakan 100 pipa biopori, alat bor mesin, serta leaflet edukatif. Kegiatan ini menjadi respon terhadap belum tersedianya sistem pengelolaan sampah terintegrasi di desa sasaran. Biopori menjadi solusi untuk mengolah sampah organik secara mandiri, meningkatkan resapan air tanah, dan mengurangi risiko pencemaran akibat pembakaran sampah.

Kegiatan FKM UI Peduli 21 ditutup dengan pesta rakyat pada 19 Juli 2025 sebagai bentuk apresiasi dan perayaan kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat. Momen tersebut tidak hanya menjadi perayaan selesainya program, tetapi juga penguat semangat gotong royong dan harapan akan keberlanjutan perubahan yang telah dimulai.

Sebagai bentuk komitmen terhadap keberlanjutan program, FKM UI Peduli 21 akan kembali ke Desa Lebak Parahiang pada September 2025 untuk melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev). Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur dampak program sekaligus menilai sejauh mana masyarakat menerapkan praktik-praktik yang telah diperkenalkan. Tim akan melakukan wawancara dengan perangkat desa, kader kesehatan, serta warga yang ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, termasuk penanaman biopori. “Keberhasilan program bukan hanya diukur dari jumlah kegiatan, tapi seberapa besar masyarakat merasa dilibatkan dan mendapatkan manfaat nyata. Kami berharap, perubahan yang dimulai dari program ini dapat terus tumbuh secara mandiri di tengah masyarakat,” tutup Anna. (DFD)