Depok, 18 Oktober 2025 – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melalui program Public Health Career Talk (PHCT) melaksanakan kegiatan talkshow bertajuk “From Student Life to Real Life – Find Out How to Kickstart Your Journey in The Public Health World”. Kegiatan ini dihadiri oleh 80 mahasiswa S-1 Reguler FKM UI dan dilaksanakan secara luring di Aula Gedung G Lantai 4 FKM UI. PHCT menjadi wadah untuk memberikan informasi seputar dunia kerja, keprofesian, dan kehidupan pascakampus bagi mahasiswa FKM UI yang diinisiasi oleh Departemen Akademik dan Keprofesian BEM IM FKM UI 2025. Selain itu, kegiatan ini menjembatani mahasiswa dengan para alumni FKM UI yang telah berkiprah di berbagai bidang profesional kesehatan masyarakat.
Rangkaian kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Dien Anshari, S.Sos., M.Si., Ph.D., Manajer Kemahasiswaan FKM UI, yang menekankan pentingnya mahasiswa untuk menerapkan tiga keterampilan utama dalam dunia kerja bidang kesehatan masyarakat. “Mahasiswa perlu menguasai kemampuan analisis berbasis data agar terbentuk pola pikir ilmiah, kemampuan komunikasi yang mendukung pemahaman hasil analisis terutama saat menyusun skripsi, serta kemampuan manajemen kelompok yang melatih kepemimpinan dan dapat diterapkan di berbagai bidang,” ujar Dr. Dien.
Sementara itu, Farah Dyah Ajiningtyas, Project Officer PHCT 2025 menegaskan bahwa PHCT dihadirkan untuk menjadi media pertukaran informasi dan pengalaman antara mahasiswa dan alumni. “Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah awal mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia profesional,” ujar Farah.
Sementara itu, Heru Komarudin, Wakil Ketua Ikatan Alumni (Iluni) FKM UI, memaparkan pentingnya koneksi dan kolaborasi dalam membangun karier di bidang kesehatan masyarakat. “Jangan hanya berteman dengan 300 orang di sekitar kita saja, tapi perluas jaringan ke luar lingkungan. Relasi sosial adalah bentuk investasi masa depan yang akan bermanfaat dalam karier,” ujar Heru. Ia juga memperkenalkan platform makaraungusalingbantu.com, inisiatif Iluni FKM UI yang bertujuan memperkuat jejaring alumni melalui tiga elemen utama: Connect, Collab, and Impact. Platform ini diharapkan menjadi wadah bagi alumni dan mahasiswa untuk saling berbagi peluang serta mempererat hubungan antargenerasi FKM UI.
Pada sesi talkshow yang dipandu oleh Ammara Yudistra Putri, hadir tiga narasumber inspiratif, yaitu Mayfree Shari (News Anchor CNN Indonesia), Anissa Luthfita (Monitoring, Evaluation, and Learning Officer di Karisma Foundation), dan Nurfadilah M. Rajab (Medical Nutrition Science Danone Indonesia). Ketiganya berbagi pengalaman tentang perjalanan karier, tantangan, serta langkah-langkah yang mereka tempuh untuk mencapai posisi saat ini.
Mayfree menceritakan perjalanan awalnya sebagai siswi asal Bandar Lampung yang menjadikan FKM UI pilihan pertama. Ia menuturkan bahwa keterbatasan fasilitas di luar Jabodetabek justru memotivasinya untuk bergerak dan berbuat sesuatu. “Saya merasa, kalau ingin melakukan perubahan, saya harus terjun ke lingkungan yang menumbuhkan rasa ingin tahu dan keberanian untuk bersuara. Dari situ muncul cita-cita untuk menyuarakan keresahan masyarakat lewat media hingga akhirnya berkarir menjadi seorang Jurnalis,” ujarnya.
Sementara itu, Anissa menuturkan bahwa ia awalnya menjadikan FKM sebagai pilihan terakhir, namun melalui keterlibatan aktif di BEM FKM UI, khususnya bidang Kajian dan Aksi Strategis (Kastrat), ia menemukan ketertarikan pada isu sosial dan kebijakan publik. “Dari organisasi saya belajar melihat masalah langsung di masyarakat, hingga akhirnya saya memilih berkarier di sektor NGO,” ujarnya.
Kemudian, Fadilah berbagi kisah tentang peralihannya dari siswa jurusan IPA yang awalnya ingin mengambil hukum, hingga akhirnya memilih kesehatan masyarakat karena tertarik dengan multidisiplin ilmu. “Saya sempat bingung menentukan arah setelah lulus, tapi karena saya menyukai riset, saya memilih bidang epidemiologi dan akhirnya bisa bekerja di perusahaan impian saya, Danone. Sekarang saya merasa hidup dalam pekerjaan yang saya cintai,” ujarnya.
Kegiatan ini berlangsung secara interaktif, dalam diskusi pertanyaan hadir dari seorang peserta mengungkapkan keresahannya tentang citra lulusan FKM yang sering dianggap “palu gada” atau bisa bekerja di mana saja, tapi tidak memiliki arah pasti. Pertanyaan tersebut mendapat tanggapan menarik dari narasumber. Mayfree menjelaskan bahwa ketidakspesifikan justru bisa menjadi keunggulan. “Kita hidup di dunia yang serba berubah. Justru karena FKM bersifat multidisiplin, kita punya kemampuan untuk beradaptasi di banyak bidang. Itu nilai tambah yang tidak dimiliki semua orang,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa tidak semua karier berjalan linear dengan bidang studi. “Mungkin orang lain bisa dua langkah lebih cepat, tapi saya punya nilai tambah karena memahami isu kesehatan masyarakat,” ujar Mayfree.
Melalui kegiatan ini, para narasumber mendorong mahasiswa untuk terus mengembangkan diri, memperluas jejaring, dan berani keluar dari zona nyaman. PHCT 2025 diharapkan dapat menjadikan mahasiswa untuk lebih siap menghadapi transisi menuju dunia profesional sekaligus memperkuat identitas sebagai insan kesehatan masyarakat yang adaptif dan kolaboratif. (EAR)

