Memahami Prioritas Kesehatan Global di Era 4.0 Lewat Kuliah Umum untuk Mahasiswa FKM UI

Era industri 4.0 menjadi tantangan tersendiri untuk masyarakat dunia tanpa batas wilayah administrasi negara. Masa ketika teknologi terus menerus berkembang menyebabkan perubahan di banyak lini, termasuk pada bidang kesehatan. Ilmu dan teknologi di bidang kesehatan telah berkembang pesat, namun masih ada permasalahan kesehatan lain yang belum mampu diselesaikan.

Kuliah umum yang diselenggarakan FKM UI pada Kamis, 14 Februari 2019 membahas isu kesehatan global pada era 4.0. Topik yang diusung adalah Priorities of Global Health in Era of 4.0. Kuliah umum yang berlangsung di Aula A FKM UI ini mendatangkan pemateri dari Duke Kunshan University, Benjamin Anderson, MPH, PhD, CPH.

Kuliah diawali dengan penjelasan definisi kesehatan global. Anderson menyampaikan bahwa kesehatan global sejatinya adalah irisan dari ilmu kesehatan masyarakat dengan kesehatan internasional. Kesehatan global fokus pada kolaborasi untuk mengidentifikasi paparan penyakit pada populasi di tingkat transnasional  yang sifatnya dinamis.

World is changing rapidly and we must be ready to change with it,” ujar beliau.

Pada era smart society ini, masih terdapat permasalahan kompleks terkait kesehatan. Kompleksitas tersebut dapat diuraikan dengan cara membuat prioritas.

Prioritas kesehatan global di era 4.0 tersebut adalah: penyakit menular baik yang baru muncul maupun muncul kembali, resistensi antibiotik, penyakit tidak menular, kesehatan ibu dan anak, akses ke pelayanan kesehatan dan kualitas layanan kesehatan, serta kesehatan global seperti perubahan iklim. Selain permasalahan tersebut, prioritas kesehatan global di era 4.0 lainnya adalah mengembangkan teknologi alat kesehatan untuk mendiagnosa dan pengobatan.

Anderson menjelaskan hal yang perlu dilakukan mahasiswa supaya dapat menghadapi  tantangan kesehatan global ini yaitu belajar lebih lanjut tentang hard skill  dan soft skill. Hardskill yang diperlukan adalah kemampuan manajemen, komunikasi, pengorganisasian, berpikir analitis, pemecahan masalah, dan menulis  penelitian dengan baik. Guna menunjang kemampuan tersebut perlu soft  skill seperti pemahaman etik, kemampuan intrapersonal, kemampuan kerjasama, sikap profesional, dan bahasa tubuh. Selain itu penting untuk membangun relasi dengan pihak lain.