FKM UI Terima Apresiasi Pencerah Nusantara

Pada 17 Juli 2019 di Jakarta, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) bersama dengan mitra Pencerah Nusantara lainnya memperoleh apresiasi dalam acara Public Expose Pencerah Nusantara. Menghadirkan lebih dari 200 aktor pembangunan dari berbagai sektor, agenda ini secara resmi menutup masa bakti Pencerah Nusantara.

Melalui kegiatan Public Expose, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) memberikan apresiasi kepada mitra-mitra yang telah mendukung berjalannya program Pencerah Nusantara. CISDI mengundang seluruh mitra pendukung Pencerah Nusantara selama 6 tahun pelaksanaannya: Mitra Pemerintah Kabupaten Sikakap, Karawang, Pasuruan, Ende, Berau, Toli-toli, Sigi, Aceh Selatan, Muara Enim, Cirebon, Grobogan, Pasangkayu, Gunung Mas, Sumbawa Barat, dan Sorong ; mitra Media Kumparan dan Liputan6.com; mitra akademisi yang di dalamnya termasuk FKM UI, Fakultas Psikologi UI, Fakultas Kedokteran UI dan RSCM; mitra organisasi masyarakat sipil Inspirit dan Yayasan Cahaya Guru serta mitra swasta Nutrifood dan General-Electric (GE) Foundation.

Kegiatan paparan publik (public expose) Pencerah Nusantara  ini menjadi sarana untuk berdiskusi antara pemangku kepentingan dengan praktisi kesehatan, mengenai opsi-opsi perbaikan dalam upaya membangun layanan kesehatan primer yang berkualitas dan terjangkau untuk semua. Nilai-nilai, semangat, serta pendekatan yang dianut oleh program ini, akan ditransformasikan dalam bentuk baru yang diharapkan mampu berkontribusi lebih banyak dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.

Tujuh tahun berlalu sejak awal perjalanannya, kepulangan tim Pencerah Nusantara Angkatan 6 menandakan masa berakhirnya Cohort II Pencerah Nusantara. Terdapat 222 tenaga kesehatan muda yang telah ditempatkan di 16 kabupaten untuk melakukan intervensi penguatan manajemen puskesmas, advokasi dan sosialisasi terkait kesehatan ibu dan anak, memastikan kecukupan gizi, serta melakukan pembinaan untuk membangun kemitraan lintas sektor yang lebih kuat di wilayah penempatan.

Upaya-upaya yang dilakukan oleh tim Pencerah Nusantara telah memberikan dampak bagi 130 desa dengan total 262 ribu penduduk. Hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan secara komprehensif selama enam tahun implementasi, menunjukkan bahwa Pencerah Nusantara telah memberi dampak langsung pada peningkatan mutu layanan, akuntabilitas pencapaian program,dan kerja sama lintas sektor di daerah intervensi.

Program Pencerah Nusantara merupakan program untuk melakukan optimalisasi layanan kesehatan primer di Indonesia yang bersifat lintas sektoral. Kolaborasi lintas sektor, menjadi kunci utama pembangunan nasional. Melalui program ini CISDI melakukan kemitraan dengan aktor-aktor pembangunan dari berbagai latar belakang, untuk memastikan terlaksananya program yang memberikan dampak lebih untuk pembangunan kesehatan.