Setelah mengadakan web seminar (webinar) ke-8 secara daring, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) kembali mengadakan webinar seri selanjutnya. Webinar seri ke-9 ini dilaksanakan pada Senin, 8 Juni 2020 dengan menghadirkan dua pembicara ahli, yaitu Prof. dr. Endang L. Achadi, MPH, Dr.PH, Guru Besar Departemen Gizi FKM UI dan Dono Widiatmoko, SKM, MSc, Senior Lecturer, University of Derby yang juga merupakan alumni FKM UI.
Acara webinar kali ini dimoderasi oleh Dr. Ir. Diah M. Utari, M. Kes, Kepala Program Studi Sarjana Gizi FKM UI dan dibuka dengan opening remarks dari Dekan FKM UI, Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, M. Sc. Pada sambutannya, Doktor Sabarinah mengingatkan bahwa sangat penting untuk mempercayai paradigma kesehatan masyarakat yang berorientasi pada pencegahan dalam menghadapi pandemi COVID-19 mulai dari primordial prevention, primary prevention, secondary prevention, tertiary prevention, dan quarteniary prevention. Salah satu pilar pencegahan adalah dengan memanfaatkan peran gizi dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19 saat ini dengan memperkuat imunitas tubuh.
Peran Gizi dalam Menghadapi ‘The New Normal’
Virus SARS Cov2 yang menjadi penyebab dari pandemi COVID-19 menyerang sistem imunitas tubuh. Pada dasarnya sistem imunitas tubuh dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya ialah gizi yang berkaitan erat. Kaitan gizi dengan imunitas tubuh adalah dengan semakin baiknya asupan gizi yang ada, maka status imunitas akan menjadi lebih baik. Tentunya, status imunitas yang baik diperoleh dari pola makan bergizi seimbang dan kandungan zat seperti protein, vitamin, mineral, antioksidan, air, probiotik serta kalori yang cukup.
Untuk memperoleh asupan gizi yang baik demi imunitas tubuh, masyarakat bisa mengonsumsi makanan dari bahan segar, buah dan sayur, kacang-kacangan, legum, dan minum air putih yang cukup. Selain itu, dengan menghindari asupan gula, garam, dan lemak secara berlebih. Lebih lanjut, Prof. Endang menambahkan bahwa penting untuk mencukupi kebutuhan zat gizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat protein, vitamin, mineral antioksidan, dan air.
“Penerapan ‘Gizi Seimbang’ cocok untuk situasi dalam menghadapi pandemi COVID-19. Pilar ‘Gizi Seimbang’ terdiri dari konsumsi makanan yang beragam dalam proporsi dan jumlah yang cukup atau dikenal dengan konsep ‘Isi Piringku’, menjalankan pola hidup bersih, olahraga teratur, dan menjaga berat badan”, ungkap Prof. Endang. Sebagai tambahan, Prof. Endang menyarankan agar masyarakat lebih mengetahui panduan gizi seimbang dalam situasi saat ini serta menambah asupan zat gizi tertentu seperti vitamin, mineral, dan ditambah dua cara pencegahan agar badan tetap sehat dan terhindar dari virus dengan menghindari virus masuk ke tubuh serta meningkatkan daya tahan tubuh sesuai penerapan ‘Gizi Seimbang’.
Masa Depan Kesehatan Masyarakat adalah saat ini?
Berbicara mengenai permasalahan pandemi COVID-19 saat ini, tentu tak bisa lepas dari bidang ilmu kesehatan masyarakat. Permasalahan pandemi COVID-19 menjadi kedaruratan kesehatan masyarakat yang terjadi di Indonesia maupun dunia. Hal ini tentu menjadi tantangan global bagi para tenaga kesehatan khususnya, kesehatan masyarakat.
Beberapa masalah yang ada akibat dari pandemi COVID-19 tentu berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Berdasarkan ilmu epidemiologi, COVID-19 menjadi hal yang baru sehingga diperlukan analisis epidemiologi meliputi waktu, tempat, dan orang atau komorbiditas. Kebijakan nasional dan daerah juga menjadi masalah yang ada karena road map dan kesiapsiagaan yang masih belum ada dan terlaksana dengan baik. Selain itu, masalah lain yang menjadi momok ialah tes atau diagnosis yang dilakukan dalam bentuk PCR dan Rapid Test yang masih minim dan sistem dan layanan kesehatan yang berjalan di Indonesia. Rekomendasi yang disampaikan oleh Doktor Dono berupa penguatan sistem kesehatan kontrol terhadap epidemi, prioritas terhadap pandemi, sistem surveilans, dan pemberdayaan komunitas.
“Penanganan terhadap pandemi COVID-19 di Indonesia harus tetap meliputi pada usaha-usaha komprehensif dan membuktikan bahwa kesehatan masyarakat menjadi penting dalam menangani pandemi. We need to be passionated dan menjalankan tugas kita bersama dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini”, ujar Doktor Dono. Webinar kali ini pun ditutup dengan sesi tanya jawab dari para peserta. (MFH)