Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menyelenggarakan Public Health Colloquium 2020 pada tanggal 16-17 November 2020. Sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, penyelenggaraan Public Health Colloquium tahun ini dilaksanakan secara daring lewat aplikasi video telekonferensi.
Prof. Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, M.Sc., Pj. Dekan FKM UI, menyampaikan bahwa kegiatan Public Health Colloquium 2020 ini merupakan kegiatan positif bagi para kalangan akademisi yang memiliki minat pada penulisan ilmiah.
“Unit Pengembangan Jurnal FKM UI atau KESMAS: National Public Health Journal di bawah FKM UI setiap tahunnya selalu mengadakan kegiatan Public Health Colloquium 2020 dengan tema yang menarik. Oleh karena itu diharapkan semua peserta bisa mengambil banyak manfaat dari kegiatan Public Health Colloquium 2020 dalam dua hari kedepan,” pungkas Prof. Sabarinah.
Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc, Ph.D., salah satu editor, mengisi sesi pertama mengenai perkenalan terhadap KESMAS: National Public Health Journal. Doktor Syafiq menyampaikan bahwa saat ini KESMAS: National Public Health Journal sudah menjadi jurnal nasional yang bereputasi dan akan menuju tahap menjadi jurnal internasional. Hal ini juga ditandai dengan KESMAS: National Public Health Journal yang sudah terindeks dalam SCOPUS.
Sesi selanjutnya diisi oleh Prof. Bin Jalaludin, profesor dari University of New South Wales, Australia. Pada sesi kali ini, Prof. Jalaludin menyampaikan bahwa banyaknya kesalahan para penulis atau peneliti dalam melakukan penulisan maupun penelitian ilmiah dalam presentasinya yang berjudul ‘Common Mistakes in Scientific Writing’. Prof. Jalaludin juga menambahkan bahwa sangat penting bagi para penulis untuk memperhatikan ‘Author Guidelines’ dari setiap jurnal yang akan menjadi tujuan publikasi bagi para peneliti.
Dr. Dian Kusuma, SKM, MPH, Sc.D, peneliti dari Imperial College, London, dan salah satu editor menjadi pembicara terakhir pada hari pertama. Doktor Dian menyampaikan bahwa penting untuk melakukan kaji etik untuk melakukan publikasi bagi para peneliti. Selain dari topik yang dibawa oleh para peneliti, kaji etik menjadi hal yang amat penting dan harus dilakukan oleh setiap penelitian di bidang kesehatan. Para peneliti harus menyertakan pernyataan kaji etik dalam artikel penelitiannya, terutama bagi peneliti di jenjang magister dan doktoral yang akan melakukan publikasi.
Selain sesi pembicara, Public Health Colloquium 2020 juga menyertakan sesi coaching bagi para peserta yang sebelumnya telah mendaftar dengan melakukan submisi artikel penelitian. Diharapkan dengan digelarnya Public Health Colloquium 2020 ini dapat menambah wawasan baru bagi para peneliti untuk melakukan penelitian dan publikasi di jurnal bereputasi. (MFH)