Sebagai upaya percepatan pencegahan pandemi Covid-19, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI) menggelar Seminar Online Seri 38 bertajuk ‘Catatan Perjalanan Penanganan Covid-19’ pada Sabtu, 12 Desember 2020.
Pejabat Dekan FKM UI, Prof. Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, M. Sc mengungkapkan bahwa seminar online kali ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi masyarakat umum mengenai bagaimana pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar sejak pertama kali muncul dan mewabah sampai saat ini.
“Sejak pertama kali muncul pada Desember 2019 lalu, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak besar khususnya di Indonesia dan Asia. Sudah banyak upaya yang kita lakukan baik itu dari pemerintah melalui pelaksanaan kegawatdaruratan kesehatan masyarakat (Public Health Emergencies) dan usaha lain dari para ahli kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu, lewat seminar ini, FKM UI mengajak semua masyarakat untuk terlibat dan berperan bersama untuk tetap melakukan upaya-upaya terhadap pencegahan dan penanganan Covid-19 di Indonesia,” ujar Prof. Sabarinah.
Sejalan dengan Prof. Sabarinah, Rektor Universitas Indonesia, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph. D dalam pidato pembukaannya menyambut baik kegiatan yang diinisiasi oleh FKM UI. Dalam pidatonya, Prof. Ari mengungkapkan bahwa masyarakat umum perlu mengetahui dari awal pandemi Covid-19 hingga kondisi terkini dari penanganannya.
Sampai saat seminar ini dilaksanakan, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia berada pada angka lebih dari 600 ribu kasus konfimasi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang diwakili oleh Sekretaris Jendral Kementerian Kesehatan, drg. Oscar Primadi, MPH menyampaikan beberapa poin penting yang menjadi catatan bagi penanganan Covid-19 di Indonesia.
“Pemerintah saat ini masih melalui Kementerian Kesehatan terus berupaya melakukan penanganan Covid-19 di Indonesia. Sebagai anggota WHO, Indonesia mengacu pada International Health Regulation (IHR) dalam penanganan masalah kesehatan. Hal-hal yang menjadi catatan adalah bagaimana keberhasilan Indonesia dalam penanganan pandemi yang sebelumnya terjadi, seperti flu burung dan SARS. Hal tersebut yang menjadi tolak ukur dalam penanganan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Kami sudah melakukan berbagai advokasi dan membentuk tim khusus untuk fokus dalam melakukan percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia,” ujar Doktor Oscar.
Representatif dari WHO South East Asia Regional Office, Dr. Pem Namgyal, menyampaikan pandangannya mengenai perkembangan penanganan Covid-19 di Asia.
“Tidak jauh berbeda dengan Indonesia, negara lain di Asia juga terus berupaya maksimal menangani pandemi Covid-19. Yang perlu dicatat adalah bagaimana keberhasilan tingkat penanganan berbeda untuk setiap negara karena banyak aspek diluar kesehatan yang perlu diperhatikan. WHO akan terus memberikan rekomendasi dan memantau perkembangan dari penanganan Covid-19 khususnya di negara Asia yang memiliki populasi penduduk yang tinggi,” pungkas Doktor Pem.
Seminar online kali ini juga turut menghadirkan para narasumber dari kegiatan penanganan Covid-19 dan para ahli di bidang kesehatan yang turut hadir pada sesi panel, yaitu Kepala BNPB, Letjend TNI Doni Monardo; Representatif dari kantor staf Presiden RI, Dr. dr. Brian Sriprahastuti, MPH; Sekretaris Universitas Indonesia, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D; Dosen dan Peneliti FKM UI, dr. Iwan Ariawan, MSPH, Dr. dra. Rita Damayanti, MSPH; Profesor dari Hongkong Polytechnic University, Prof. Yanto Chandra, Ph.D; Peneliti dari Chulalongkorn University, Pramon Viwattanakulvanid, B.Sc.Pharm, MBA, Ph.D; serta Profesor Taipei Medical University, Prof. Betty Ya-Wen Chiu, BS, MEM, Ph.D.
Harapannya, dengan dilaksanakannya seminar kali ini, masyarakat menjadi lebih mengetahui mengenai catatan dari perjalanan pandemi Covid-19 tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia. (MFH)