FKM UI Menjadi Tuan Rumah Konferensi Virtual Internasional, The 11th APRU Population Aging 2021

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menjadi tuan rumah konferensi internasional “The 11th Asia Pacific Rim Universities (APRU) Population Aging Virtual Conference 2021”. Diselenggarakan secara virtual selama dua hari (7-8 April 2021), konferensi APRU Population Aging tahun ini mengangkat tema “Challenges and Resilience Related to Aging Population: Surviving and Thriving towards Successful Aging“. Diikuti oleh 15 pembicara, 84 partisipan dan 171 attendees, dari berbagai negara seperti Australia, Bangladesh, China, Hongkong, Jepang, Malaysia, Pakistan, Filipina, Singapura, Turki, Rusia, Meksiko, Sri Lanka, India, Amerika Serikat, Kanada, Nepal, Nigeria, Sudan, Singapore, Taiwan, Ekuador, Belanda, dan Indonesia berkumpul secara virtual.  

Pada hari pertama, 7 April 2021, rangkaian kegiatan konferensi terdiri dari sesi keynote speech, plenary, dan simposium. Pada opening ceremony, dilaksanakan sambutan dari Coordinator of Organizing Committee, Prof. Dr. drg. Indang Trihandini, M.Kes., Secretary General APRU, Dr. Christopher Tremewan, Pj. Dekan FKM UI, Prof. Dr. dr. Sabarinah, M.Sc, Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., serta pembukaan acara oleh Sekretaris Universitas UI, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D.

Pada opening ceremony, Pj. Dekan FKM UI, Prof. Dr. dr. Sabarinah, M.Sc, mengatakan bahwa, FKM UI sebagai salah satu institusi kesehatan masyarakat terbaik di Indonesia memiliki visi untuk menjadi pusat bagi pengetahuan, teknologi, pendidikan kesehatan masyarakat, dan secara aktif terlibat dalam pengembangan profesi kesehatan masyarakat dan perbaikan status kesehatan baik di Indonesia dan Asia.

Hal yang sejalan pun disampaikan oleh Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., yang mengatakan bahwa penyelenggaraan kegiatan konferensi ini sejalan dengan misi UI untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat, yang mampu menjawab tantangan nasional dan global menuju industri 4.0.

Sekretaris Universitas UI, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D., memaparkan betapa pentingnya kolaborasi dan kerja sama pada penanganan permasalahan penduduk usia lanjut. “Lansia pada dasarnya lebih rentan di masa pandemi ini, karena terkait permasalahan komorbid (penyakit bawaan), dan pembatasan interaksi yang menyebabkan rasa kesepian di kalangan penduduk usia lanjut,” ujarnya. Konferensi APRU ini diharapkan dapat menghasilkan ide-ide konstruktif terkait permasalahan usia lanjut di era pandemi.

Sementara itu, Prof. Angelique Chan (Program Coordinator APRU Population Aging) dalam pemaparannya juga menjelaskan terkait permasalahan-permasalahan yang dihadapi penduduk usia lanjut. Menurutnya, saat ini populasi dunia secara umum menuju jumlah populasi yang didominasi oleh lansia (60 tahun ke atas). APRU memprediksi bahwa akan terjadi kenaikan jumlah penduduk usia lanjut sebesar 60% di Asia pada tahun 2030. Menurutnya, terdapat empat masalah mendasar yang membayangi penduduk usia lanjut, yaitu kegelisahan (anxiety); kehilangan tujuan hidup (meaning); kehilangan fungsi anggota tubuh (disability); dan masalah pengasuhan (caregiver).

Prof. Hiroki Natani dari Keio University yang hadir sebagai pembicara kunci mengatakan bahwa solusi dari permasalahan-permasalahan ini terdapat di program pemerintah. Berkaca dari Jepang, program asuransi yang bersifat preventif (pencegahan) sangat penting dalam menjaga kesehatan para lansia. Selain itu, program pemberdayaan usia lanjut juga harus dilakukan dengan membuat program relawan (volunteering) yang dilakukan para lansia. “Ini dapat memberikan para lansia tujuan hidup dan dukungan komunitas serta aktivitas fisik yang mereka butuhkan untuk tetap produktif dalam hidup,” ujarnya menjelaskan.

Selain narasumber di atas, hadir pula Prof. Dr. dr. Sudijanto Kamso, SKM (Guru Besar FKM UI), dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH (Mantan Menteri Kesehatan RI, Institute for Health Metrics and Evaluation), Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH (JKN-Indonesia) dan Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH (Guru Besar FKM UI) pada sesi plenary. Pada simposium 1 yang mengangkat topik “Dementia and Long Term Care”, hadir DY Suharya (Director of Alzheimer’s Disease International Asia Pacific Region), Dr. dr. Czeresna Heriawan Soejono, Sp.PD., K.Ger., M.Epid (FK UI), Dr. Vasoontara Yiengprugsawan (Senior Research Fellow, CEPAR ARC Center of Excellence in Population Ageing Research), dan Prof. dr. Hadi Pratomo, MPH, Dr.PH (Guru Besar FKM UI). Pada simposium 2 yang mengangkat topik “Loneliness” hadir Prof. Dr. dr. Meily Kurniawidjaja, M.Sc, SpOK (Guru Besar FKM UI), Dr. dr. Martina Wiwie Nasrun, Sp.KJ(K) dari FK UI, Prof. Dr. Budi Anna Keliat, S.Kp., M.AppSc (Guru Besar FIK UI), dan Prof. Dr. dr. Sudarto Ronoatmodjo, SKM, MSc (Guru Besar FKM UI). Sementara pada simposium 3 yang mengangkat topik “Fall” hadir Indri Hapsari Susilowati, SKM, MKKK, PhD (FKM UI), Prof. Dr. Tan Maw Pin (Professor, University of Malaya, Malaysia), Prof. Supa Pengpid, M.Sc., MBA, Dr.PH (Professor, Mahidol University, Thailand) serta Prof. Dr. drg. Indang Trihandini, M.Kes. (wrk)