Pada Selasa, 27 Juli 2021, Program Studi Doktor Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menyelenggarakan sidang terbuka Promosi Doktor atas nama Bs. Titi Haerana, SKM., M.Kes yang dilaksanakan secara virtual. Sidang terbuka ini diketuai oleh Pj. Dekan FKM UI, Prof. Dr. dr. Sabarinah, M.Sc. Bertindak sebagai Promotor adalah Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH, didampingi dengan dua kopromotor yakni Prof. drg. Nurhayati Adnan, MPH, M.Sc, Sc.D, dan dr. Pandu Riono, MPH, Ph.D. Adapun tim penguji terdiri dari oleh dr. Syahrizal Syarif, MPH, Ph.D; Dr. drg. Ella Nurlaella Hadi, M.Kes; Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K); dan Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, M.Kes, M.Sc.PH.
Promovendus mempertahankan disertasinya yang berjudul “Intervensi Pencegahan Keluarga (IPK) terhadap Pencegahan Infeksi Tuberkulosis pada Anak dengan Kontak Serumah di Kota Makassar”. Promovendus memaparkan bahwa penelitian ini berangkat dari pentingnya manajemen kontak pasien tuberkulosis dewasa infeksius yang baru didiagnosis. Hal ini karena pada anak balita penanganan kontak berkejaran dengan kecepatan penularan dan perjalanan alamiah penyakit. Oleh karena itu, intervensi kesehatan untuk mencegah infeksi TB pada anak sangat penting. Intervensi ini dilakukan dengan sasaran keluarga.
Lebih lanjut promovendus menekankan poin utama kebaruan penelitian (novelty) yang dilakukan yakni pengembangan intervensi pencegahan keluarga (IPK). Promovendus melakukan penelitian ini sebelum pandemi COVID-19 (Tahun 2018-2019).
Intervensi yang dikembangkan dalam penelitian ini selanjutnya dinamakan Intervensi Pencegahan Keluarga (IPK). Intervensi Pencegahan Keluarga (IPK) yang dilakukan adalah intervensi yang melibatkan komponen keluarga yang dianggap berperan dalam upaya pencegahan penularan TB pada anak dengan kasus indeks serumah. Sehingga dinamakan intervensi pencegahan keluarga. Intervensi yang dilakukan berupa pendidikan kesehatan keluarga, penyediaan masker untuk kasus indeks, penerapan etiket batuk kasus indeks, dan peningkatan peran PMO keluarga. Dimana keluarga yang wajib terlibat adalah kasus indeks, orangtua/caregiver anak, anak, dan pengawas menelan obat keluarga (baik OAT maupun PPINH).
Hasil penelitian ini membuktikan Intervensi Pencegahan Keluarga (IPK) mampu mencegah penularan infeksi tuberkulosis pada anak balita dengan kontak serumah. Dampak Intervensi Pencegahan Keluarga (IPK) mampu menurunkan risiko penularan tuberkulosis pada anak kontak serumah sebesar 42.4%. Temuan lainnya bahwa IPK berpengaruh terhadap pencegahan infeksi tuberkulosis anak lebih besar pada anak yang patuh PPINH dan kasus indeks yang melakukan perilaku pencegahan.
Promovendus menyampaikan harapan dalam saran penelitian bahwa sangat penting segera dilakukan investigasi dan intervensi kesehatan keluarga pada kontak balita saat kasus indeks telah teridentifikasi untuk mencegah penularan infeksi TB pada anak. Selain itu, peneliti juga menyampaikan saran untuk pemangku kebijakan agar menggalakkan program promosi kesehatan sasaran keluarga, dimana keluarga yang bertanggung jawab terhadap kehidupan anak baik fisik maupun psikologis dan merupakan media anak menjadi sakit atau sehat. Sehingga promosi kesehatan sasaran keluarga menjadi sangat penting terutama dengan strategi yang memaksimalkan peran anggota keluarga.
Berdasarkan hasil disertasinya tersebut, Bs. Titi Haerana yang berprofesi sebagai Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dinyatakan lulus dan berhak memperoleh gelar Doktor dalam bidang Epidemiologi dengan yudisium sangat memuaskan. Bs. Titi Haerana dinyatakan sebagai lulusan S3 Epidemiologi ke-90 dan lulusan S3 FKM UI ke-313.