Rabu, 3 November 2021, Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) kembali berkolaborasi dengan Medical University of Vienna dan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka dalam mengadakan Guest Lecture 2.0. Acara yang juga merupakan rangkaian dalam World Class Professor, Seminar Series 3 ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan dihadiri oleh ratusan peserta dengan berbagai latar belakang.
Acara diawali dengan pemaparan induksi sanitasi serta induksi keselamatan dan kesehatan kerja yang disampaikan oleh mahasiswa dari Departemen Kesehatan Lingkungan dan Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Setelah itu, acara diserahkan kepada moderator, yaitu Dr. Al Asyary Upe, SKM, MPH.
Materi pertama disampaikan oleh Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat FKM UI, Dr. Zakianis, SKM, M.Kes. Doktor Zakianis menyampaikan penelitiannya tentang manajemen limbah medis di Indonesia selama pandemi COVID-19. Pada penelitian tersebut, Dr. Zakianis bersama mahasiswa bimbingannya menemukan bahwa terdapat peningkatan limbah medis selama pandemi COVID-19.
Lebih lanjut, Prof. dr. Haryoto Kusnoputranto, SKM, Dr.PH, Guru Besar Bidang Kesehatan Lingkungan dan Industri FKM UI memaparkan materi mengenai kondisi manajemen limbah medis di Indonesia meliputi masalah, kondisi, cara menangani, teknologi penanganan limbah, serta contoh kasus medical waste dump yang pernah terjadi. Prof. Haryoto juga menyampaikan kondisi manajemen limbah medis di masa pandemi COVID-19.
Setelah kedua panelis menyampaikan materinya, acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh pembicara utama, yaitu Priv-.Doz. Dr. Hanns Moshammer dari Medical University of Vienna yang memiliki H-Index Scopus 27. Prof. Hanns menyampaikan materi mengenai “Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Pelayanan Kesehatan”. Prof. Hanns menyampaikan, “Di pelayanan kesehatan, kita menghadapi semua bahaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) meliputi bahaya kimia, fisik, ergonomi dan psikososial ditambah bahaya agen infeksius seperti virus dan mikroba yang dapat ditularkan melalui spesimen pasien maupun bentuk lainnya. Karena itu, keselamatan dan kesehatan kerja harus bersifat proaktif. Tidak sekadar mencegah tapi juga meningkatkan kondisi kesehatan dan kesejahteraan dari para pekerja.”
Selain itu, hadir pula Prof. Dr. drs. H. Ruslan Majid, M.Kes., Guru Besar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo dengan materi yang disampaikan berjudul “Occupational Health and Safety in Hospital and Health Service Facility”. Lewat materi tersebut, Prof. Ruslan membahas tentang isu dan masalah K3 yang mungkin terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan serta program-program terkait K3 yang dapat menanganinya.
Pemaparan terakhir disampaikan oleh Dr. Sartini Risky M. S., SKM, M.Kes selaku Wakil Ketua Program Doktoral Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya. Doktor Sartini menyampaikan bahwa terdapat 8 (delapan) langkah implementasi K3 di Rumah Sakit meliputi komitmen dari direktur RS, pembentukan komite K3, perencanaan peraturan K3, diseminasi peraturan ke seluruh pekerja, perencanaan implementasi program, monitoring dan evaluasi, serta follow up. (BK)