Selama pandemi COVID-19, banyak pelayanan kesehatan yang kurang/tidak optimal yang mungkin memberi peluang terjadinya penyakit potensial KLB/wabah. Untuk menjawab hal ini, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melalui mahasiswa Magister Epidemiologi Angkatan 2021 menggelar Seminar Online FKM UI seri 43 pada Sabtu, 20 November 2021. Bertujuan untuk mengupas peluang dan tantangan pengendalian penyakit serta potensial KLB/Wabah dalam perspektif epidemiologi, seminar ini mengusung tema “Ancaman Penyakit Potensial KLB/Wabah: Kini dan Nanti”. Sejumlah 750 peserta menghadiri seminar secara daring melalui platform Zoom dan kanal Youtube FKM UI.
Seminar diawali dengan sambutan dari Ketua Program Studi Magister Epidemiologi sekaligus Dosen Pengampu Mata Kuliah Kesehatan Masyarakat Intermediet, Dr. dr. Helda, M. Kes. Seminar kemudian dibuka oleh Dr. Besral, SKM, M.Sc. selaku Manajer Kerja Sama, Ventura dan Hubungan Alumni FKM UI. Doktor Besral menyampaikan bahwa dengan ilmu epidemiologi dapat diprediksi kondisi KLB/wabah di masa yang akan datang, untuk kemudian dilakukan intervensi dan yang terpenting adalah pencegahan sebagai inti dari kesehatan masyarakat.
Selanjutnya, sesi pertama diisi oleh dr. Iwan Ariawan, MSPH dengan dimoderatori oleh dr. Lusiani, Sp.PD-KKV, FINASIM. Dosen senior FKM UI yang juga berkecimpung dalam penyusunan strategi pengendalian COVID-19 ini menyampaikan bahwa strategi klasik pengendalian wabah perlu didukung oleh sektor non kesehatan agar lebih komprehensif. Pembenahan birokrasi dan transparansi data yang real time dan akurat juga tidak boleh dilupakan sebagai komponen penting dalam penanganan wabah. “Wabah, pandemi, dan epidemi sudah pasti terjadi, namun kita tidak tau kapan waktunya. Jadi artinya, setiap negara mesti siap untuk menghadapi entah itu epidemi atau sampai pandemi,” tutur dr. Iwan.
Pada sesi kedua, hadir dr. Prima Yosephine H., M.K.M selaku Plt. Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Pandemi Covid itu menghadirkan tantangan besar bagi kita dalam mencapai program dan kalau kita lihat, Selain menjadi tantangan, pandemi juga mendorong kita untuk melakukan percepatan-percepatan banyak terutama dalam sistem IT, kemudian bagaimana kita membenahi sistem surveilans sistem epidemiologi kita dengan adanya pandemi. Namun, memang harus hati-hati karena kita juga melihat bagaimana pelayanan esensial turun. Untuk itu, diperlukan upaya terobosan dan inovasi dalam mencapai target program pencegahan dan pengendalian penyakit menular maupun tidak menular,” ujar dr. Prima. Lebih lanjut, dr. Prima memaparkan bahwa untuk menanggulangi pandemi dibutuhkan 5 pilar. Pertama, upaya tes dan lacak harus terus digencarkan. Kedua, optimalisasi manajemen klinis melalui tatalaksana kasus. Ketiga, pengetatan protokol kesehatan termasuk pembatasan mobilisasi. Keempat, peningkatkan cakupan imunisasi dan yang terakhir dengan penguatan sistem kesehatan termasuk pencatatan dan pelaporan data.
Melalui adanya seminar ini diharapkan dapat menjadi bekal persiapan dalam menghadapi ancaman KLB/wabah sekaligus dapat menjadi landasan penyusunan strategi dalam menghadapi tantangan dan peluang terjadinya penyakit potensial KLB/wabah.
Ditulis oleh:
Pika Novriani Lubis, Panitia Seminar Online FKM UI Seri 43, Program Studi Epidemiologi FKM UI
Balqis Khalisa, Sarjana Kesehatan Masyarakat, Reporter Humas