“Berat badan lahir dan panjang badan lahir mencerminkan pertumbuhan janin yang dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk status gizi, kesehatan ibu dan pola makan ibu selama kehamilan. Pelayanan antenatal yang berkualitas dan frekuensi kunjungan antenatal yang memadai merupakan salah satu cara untuk mendeteksi dan intervensi terjadinya gangguan pertumbuhan janin,” terang Lisa Trina Arlym pada pemaparan hasil disertasinya yang berjudul “Pengaruh Kepatuhan Bidan dan Ibu Hamil dalam Program Antenatal care (ANC) terhadap Berat dan Panjang Badan Lahir di Kota Bogor (Analisis Studi Kohort Tumbuh Kembang Anak 2012-2018)” pada sidang terbuka promosi doktor Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Selasa, 21 Desember 2021.
Penelitian yang dilaksanakan oleh Lina ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepatuhan bidan dan kepatuhan ibu hamil dalam program ANC terhadap berat badan dan panjang badan lahir. Penelitian ini menggunakan mixed method dengan pendekatan potong lintang pada data studi kohort tumbuh kembang anak. Penelitian ini terdiri dari 2 tahapan meliputi tahap studi kuantitatif dan tahap studi kualitatif. Tahap pertama merupakan studi kuantitatif menggunakan sumber data sekunder dari data studi kohort tumbuh kembang anak yang lahir tahun 2012-2018 di lima kelurahan (Kebon Kalapa, Babakan Pasar, Babakan, Ciwaringin dan Panaragan) Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Tahap kedua merupakan studi kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam.
Hasil penelitian ini menunjukkan kepatuhan bidan melakukan standar 5T (timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemeriksaan Hb dan pemberian tablet tambah darah) sebesar 76,3% pada seluruh kunjungan dan 72,1% sesuai program. Kepatuhan bidan ini berpengaruh terhadap panjang badan lahir dan kepatuhan ibu hamil berpengaruh terhadap berat badan lahir. Bidan dan ibu hamil yang patuh melaksanakan standar 5T menghasilkan bayi dengan berat badan lahir lebih berat 93,51 gram dan panjang badan lebih panjang 0,46 cm dibandingkan dengan salah satu pihak saja yang patuh. Sedangkan jika Bidan dan ibu patuh menghasilkan bayi dengan berat badan lahir lebih berat 166,1 gram dan panjang badan lebih panjang 0,54 cm dibandingkan dengan keduanya tidak patuh. Dari hasil tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa sebaiknya kepatuhan tidak hanya dari pihak ibu hamil tetapi juga dari bidan untuk dapat menghasilkan pertumbuhan bayi yang sehat.
Lebih lanjut, Lina menyampaikan sarannya kepada Dinas Kesehatan berdasarkan hasil penelitiannya tersebut bahwa Dinas Kesehatan diharapkan dapat melakukan penguatan kapasitas bidan dalam memberikan pelayanan ANC khususnya kemampuan komunikasi dan edukasi kepada ibu hamil untuk melaksanakan kunjungan ANC trimester I, serta diharapkan Dinas Kesehatan dapat melakukan upaya promosi kesehatan akan pentingnya pemeriksaan kehamilan di trimester I agar masalah kesehatan dan gizi ibu hamil dapat terdeteksi lebih dini dan mendapatkan edukasi sesegera mungkin pada periode kehamilannya terutama pentingnya konsumsi TTD dan pola konsumsi makanan yang bergizi seimbang dalam jumlah yang cukup untuk ibu hamil.
Berdasarkan hasil disertasinya tersebut, Lisa berhasil dinyatakan sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat pada sidang terbuka yang dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Sabarinah, M.Sc. sebagai Ketua Sidang, Prof. dr. Budi Utomo, M.P.H, Ph.D. sebagai Promotor, Dien Anshari, S.Sos., M.Si., Ph.D. dan Dr. dra. Rita Damayanti, M.S.P.H., sebagai Ko-promotor serta tim penguji yang terdiri dari Dr. Sri Redatin Retno Pudjiati, M.Si., Psikolog; Dr. Ir. Dwi Hastuti, M.Sc.; Dr. dr. Fidiansjah Mursjid Ahmad, Sp.KJ., M.P.H. serta Dra. Riza Sarasvita, M.Si., M.H.S.., Ph.D. Lisa Trina Arlym merupakan lulusan S-3 IKM ke-251 dan lulusan S-3 di FKM UI yang ke-324.