Doktor FKM UI Teliti: Desain Sofa Ergonomis Dalam Memperbaiki Postur dan Menurunkan Risiko Keluhan Muskuloskeletal Pada Ibu Yang Melakukan Perawatan Metode Kanguru

Kamis, 23 Desember 2021, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan sidang terbuka promosi doktor atas nama Syawal Kamiluddin Saptaputra. Pada sidang terbuka yang dilaksanakan secara virtual ini, Syawal mempertahankan disertasi yang berdujul “Desain Sofa Ergonomis Dalam Memperbaiki Postur dan Menurunkan Risiko Keluhan Muskuloskeletal Pada Ibu Yang Melakukan Perawatan Metode Kanguru”.

“Perawatan Metode Kanguru (PMK) memerlukan pendekatan yang komprehensif di antaranya sarana yang ergonomis untuk memperbaiki postur dan mengurangi risiko keluhan muskuloskeletal,” terang Syawal saat menyampaikan ringkasan disertasinya.

Penelitian ini bertujuan untuk merancang desain sofa ergonomis dan mengetahui efektivitasnya dalam memperbaiki postur dan menurunkan risiko keluhan muskuloskeletal pada ibu yang melakukan PMK. Disebutkan pula bahwa desain penelitian yang digunakan pada tahap I adalah research and development. Pembuatan virtual human dan virtual sofa design menggunakan software Jack Tecnometrix Siemens. Sementara desain penelitian pada tahap II disebutkan adalah pre and post test experimental controlled group design. Pengukuran postur duduk dilakukan menggunakan Rapid Upper Body Limb Assessment (RULA) dan pengukuran keluhan muskuloskeletal dilakukan menggunakan Nordic Body Map (NBM). Kelompok intervensi pada penelitian yang dilakukan oleh Syawal ini adalah ibu yang menggunakan sofa ergonomis PMK sedangkan kelompok kontrol adalah ibu yang menggunakan kursi yang tersedia di rumah sakit.

Lebih lanjut, Syawal juga menyebutkan bahwa pengukuran keluhan muskuloskeletal diketahui pada umumnya ibu mengalami keluhan pada berbagai anggota tubuh. Keluhan yang paling banyak antara lain pada bagian bokong (55.1%), pinggul (42%), bahu kanan dan kiri (37.7%), punggung (37.7%), pinggang (36.2%). Diketahui kelompok kontrol memiliki postur tubuh yang lebih berisiko mengalami keluhan muskuloskeletal dibandingkan kelompok intervensi. Selain itu, diketahui bahwa setelah dilakukan intervensi, kelompok kontrol memiliki keluhan muskuloskeletal yang lebih tinggi dibandingkan kelompok intervensi yaitu pada bagian leher atas, bahu kiri, bahu kanan, tengkuk, lengan kiri atas, dan punggung.

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, peneliti menyebutkan bahwa desain sofa ergonomis PMK berpotensi menurunkan risiko keluhan muskuloskeletal pada ibu yang melakukan PMK. Postur tubuh kelompok intervensi memiliki risiko lebih rendah mengalami keluhan muskuloskeletal dibandingkan kelompok kontrol. Setelah dilakukan intervensi, kelompok intervensi memiliki keluhan muskuloskeletal yang lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol yaitu pada leher atas, bahu kiri, bahu kanan, tengkuk, lengan kiri atas, dan punggung.

Pada akhir pemaparannya, Syawal juga memberikan beberapa rekomendasi bagi rumah sakit yang diharapkan dapat menyediakan fasilitas kursi yang ergonomis untuk menunjang PMK sehingga postur duduk menjadi lebih baik dan menurunkan risiko keluhan muskuloskeletal.

Berdasarkan hasil disertasinya tersebut, Syawal Kamiluddin Saptaputra berhasil dinyatakan sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat pada sidang terbuka yang dipimpin oleh Prof. dr. Mondastri K. Sudaryo, M.S., D.Sc., sebagai Ketua Sidang, Prof. Dr. dr. L. Meily Kurniawidjaja, M.Sc., Sp.Ok, sebagai Promotor, Indri Hapsari Susilowati, S.K.M., M.K.K.K., Ph.D. dan Prof. dr. Hadi Pratomo, M.P.H., Dr.PH sebagai Ko-promotor, serta tim penguji yang terdiri dari Dr. Besral, S.K.M., M.Sc.; Dr. dr. Nani Dharmasetiawati,  SpA(K); Dr. Agus Triyono, S.Si., M.Kes.; Prof. drg. Nurhayati A. Prihartono, M.P.H., M.Sc., Sc.D. serta drg. Baiduri Widanarko, M.K.K.K., Ph.D ini. Syawal Kamiluddin Saptaputra merupakan lulusan S-3 IKM ke-252 dan lulusan S-3 di FKM UI yang ke 325.