Bahas Analisis Dampak Intervensi pada Penelitian Kesehatan, FKM UI Gelar Seminar Online Seri 16

Senin, 5 Agustus 2024, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melalui Kluster Pusat Kajian Biostatistika dan Informatika Kesehatan (PKBIK) menggelar Seminar Online FKM UI Seri 16 dengan tajuk “Analisis Dampak pada Penelitian Kesehatan: Dampak Intervensi terhadap Pencegahan Depresi dan Dampak ANC terhadap Pencegahan BBLR”.

Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FKM UI, Dr. Ir. Aish Setiarini, M.Sc., menyampaikan harapan terhadap tema yang diangkat di dalam sambutan yang diberikan. “Saat ini, kejadian depresi meningkat jumlahnya. Kita tau bahwa dampak depresi akan sangat terlihat, terutama pada kesehatan balita maupun anak. Sehingga, topik ini sangat menarik untuk dibahas dan dampaknya juga akan luar biasa karena saat ini yang kita cari adalah bagaimana bisa mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut sesuai dengan penyebab yang ditimbulkan. Untuk itu, dari sini kita akan banyak belajar, terutama terkait hal analisis dampak, intervensi, dan mencoba untuk mengkaji bersama dengan para ahlinya,” tutur Dr. Asih.

Pusat Kajian Biostatistika dan Informatika Kesehatan (PKBIK) merupakan salah satu kluster riset di FKM UI yang diketuai oleh Prof. Dr. Besral, S.K.M., M.Sc. Pada SEMOL ini, Prof. Besral turut menjadi pembahas, dengan Dr. Rr. Arum Ariasih, S.K.M., M.K.M. dan Dr. Terry Yuliana Rahadian Pristya, S.K.M., M.K.M., sebagai pembicara.

Pembahasan pertama yang disampaikan oleh Dr. Rr. Arum adalah terkait pendekatan Implementation Science (IS) sebagai strategi edukasi pencegahan depresi pascamelahirkan pada kelas Ibu hamil. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Rr. Arum dilakukan dengan operational research yang menggunakan desain mixed methods exploratory sequential design. Penelitian tersebut menunjukkan hasil yang efektif secara signifikan dalam mencegah depresi pascamelahirkan dengan mampu meningkatkan skor pengetahuan hingga 11,27% dan perilaku 5,51%; serta menurunkan skor SRQ 56,14%, skor EPDS 16,88%, skor EPDS hingga 19,50% dari pengukuran saat kehamilan trimester akhir hingga satu bulan pasca melahirkan.

“Penelitian ini menghasilkan strategi edukasi untuk mencegah depresi pascamelahirkan melalui pendekatan implementation science berupa adanya dukungan dari Dinas Kesehatan dalam kesiapan dan keterlibatan semua tim yang terbentuk pada perencanaan, pelaksanaan strategi edukasi, tersusunnya SOP, modul, dan media edukasi, pelatihan edukasi dan skrining depresi pascamelahirkan bagi fasilitator kelas ibu hamil, dan terlaksananya edukasi pada kelas ibu hamil dan skrining kesehatan jiwa ibu hamil di puskesmas,” terang Dr. Rr. Arum.

Selanjutnya, Dr. Terry Yuliana Rahadian Pristya, S.K.M., M.K.M., menyajikan materi dengan judul “Dampak Kunjungan Antenatal terhadap Pencegahan Berat Badan Lahir Rendah di Indonesia: Analisis Data SDKI 2017”. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Terry Yuliana dilatarbelakangi oleh SDGs tahun 2030 yang menargetkan pengurangan angka kematian bayi hingga 12 per 1000 kelahiran hidup.

Penelitian tersebut dilakukan secara cross-sectional dengan outcome biner melalui penggunaan regresi logistik dengan melaporkan Odds Ratio (OR). Tujuan penelitian ialah untuk menghasilkan evidence-based recommendation pada program berdasarkan perbandingan hasil analisis tiga alternatif pilihan metode statistik tentang pengaruh kunjungan antenatal terhadap BBLR di Indonesia. Kebaruan yang ditemukan oleh Dr. Terry Yuliana adalah penggunaan 3 metode statistik dalam menganalisis outcome biner untuk BBLR dari data survei nasional yang memperoleh alternatif metode statistik yang tepat guna pada program.

“Analisis data cross-sectional dengan outcome biner, regresi cox, maupun regresi poisson dengan varians robust menjadi alternatif pilihan metode statistik selain regresi logistik untuk kasus dengan prevalensi rendah seperti BBLR. Hal ini dikarenakan nilai asosiasi yang dihasilkan hampir sama,” tutur Dr. Terry Yuliana menyimpulkan hasil penelitian.

Prof. Dr. Besral, S.K.M., M.S.C. selaku Guru Besar FKM UI, memberikan pembahasan dalam tajuk “Analisis Dampak Intervensi Kesehatan”. Pembahasan yang diberikan menjelaskan desain dari studi epidemiologi yang digunakan pada sebuah penelitian.

“Ada dua metode yang dapat dilakukan pada studi intervensi, yakni intervensi secara langsung atau data primer dan intervensi secara tidak langsung. Disebut studi intervensi atau eksperimen jika terdapat intervensi yang diberikan oleh peneliti, sedangkan disebut studi observasional jika peneliti tidak memberikan intervensi,” tutur Prof. Besral menjelaskan bagan awal dari desain studi epidemiologi.

Pada perlakuan studi intervensi, digunakan randomisasi yang membagi antara Randomized Control Trial (RCT) dengan Non-randomized Control Trial. Perbedaan diantara keduanya hanya berdampak pada perbedaan efek yang didapatkan. Adapun metode RCT langsung dapat dihitung, sedangkan Non-randomized Control Trial harus mempertimbangkan faktor lainnya.

Sementara studi observasional membagi kelompok yang dapat dibandingkan dengan kelompok yang tidak dapat dibandingkan. Adapun pada studi analitik terdiri dari metode cross-sectional, kasus control, dan kohor, sedangkan pada studi deskriptif terdiri dari cross-sectional, laporan kasus, dan studi ekologi.

“Lalu, bagaimana mengukur dampaknya tentu bergantung pada ukuran yang kita ukur. Dalam sebuah data numerik, akan ada pre-post yang akan dibandingkan. Jika ada sebuah intervensi yang berhasil meningkatkan kondisi penilaian intervensi, maka intervensi tersebut dianggap berdampak. Akan tetapi, jika tidak ada pembanding, tidak bisa menyimpulkan apakah intervensi tersebut berdampak atau tidak,” terang Prof. Besral mengenai pengukuran dari dampak intervensi yang dilakukan dari sebuah penelitian. “Pada data kategorik seperti yang digunakan oleh Dr. Terry yaitu Odds Ratio, Prevalen Ratio, dan Risk Ratio, ukuran tersebut merupakan efek perbandingan outcome pada kelompok terpapar dan tidak terpapar”.

Pembahasan yang disampaikan para narasumber dalam SEMOL FKM UI Seri 16 yang diikuti oleh para mahasiswa ini diharapkan dapat memperkaya wawasan para peserta tentang analisis dampak pada penelitian kesehatan. (ITM)