Bahas Proyek Penelitian e-ASIA JRP 13th, FKM UI Terima Kunjungan Kerja dari Kyushu University

Kamis, 21 Maret 2024, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Fakultas Farmasi (FF) Universitas Indonesia (UI) menerima kunjungan delegasi dari Kyushu University di Ruang Rapat FKM, Gedung A, RIK UI. Kunjungan dilakukan untuk mendiskusikan pembuatan proposal proyek penelitian kolaboratif pada e-ASIA JRP 13th. Adapun dalam proyek penelitian tersebut, Indonesia berkesempatan menjadi Country Lead PI bersama Jepang dan Amerika Serikat.

The East Asia Science and Innovation Area Joint Research Program (e-ASIA JRP) merupakan sebuah program inisiatif bersama secara multilateral antara sejumlah organisasi pendanaan publik dari negara-negara anggota KTT Asia Timur/East Asia Summit (EAS). e-ASIA JRP bertujuan untuk mengembangkan komunitas penelitian yang dinamis dan kolaboratif di bidang sains dan teknologi dan juga untuk mempromosikan inovasi di kawasan Asia Timur serta memberikan kesempatan kepada para peneliti untuk berpartisipasi mengusulkan proposal penelitiannya. Alternative energy, food health, health, dan agriculture adalah tema yang dapat diusung oleh para peneliti di dalam pelaksanaan proyek kali ini. Adapun bidang dan topik yang diangkat oleh Indonesia, Jepang, dan Amerika Serikat adalah health research yang berfokus pada pencegahan resistensi antimikroba untuk pengobatan tuberkulosis (TB) melalui pengembangan sistem pemantauan elektronik (e-health).

“Kejadian TB mungkin akan lebih banyak terjadi, kemudian akan semakin sulit untuk didiagnosis, sehingga akan semakin rumit untuk dipelajari. Pemodelan di dalam situasi ini menjadi perlu untuk dilakukan,” tutur Dekan FKM UI, Prof. Mondastri Korib Sudaryo. “Maka, langkah awal yang perlu kita lakukan adalah dengan mengetahui ataupun menyelidiki determinan kasus TB yang terjadi,” tambahnya.

Assoc. Prof. Fumihiko Yokota dari Kyushu University menambahkan bahwa kejadian TB menjadi sulit untuk dideteksi pada determinan lingkungan dan sosial demografi. Sehingga, kedua faktor tersebut harus menjadi langkah awal pelaksanaan proyek penelitian ini sebagai upaya dalam mengidentifikasi kejadian TB.

Selain mengidentifikasi faktor penentu dari kasus TB, proyek penelitian kolaboratif yang dilakukan tersebut akan melakukan pemodelan penilaian risiko untuk memprediksi risiko seseorang tertular TB, meningkatkan keberhasilan pengobatan TB, serta mencegah resistensi antimikroba dengan mengembangkan sistem pemantauan TB secara elektronik.

Lebih lanjut, Koji Todaka, M.D., Ph.D., FJCS, selaku Direktur dari Center for Clinical and Translational Research (CCTR) Kyushu University Hospital, memaparkan penjelasan yang berjudul; “The Importance of Academic Research Organizations in Recent Medical Product Research and Development”. Pada pemaparannya, Kyushu University Hospital telah memiliki beberapa pencapaian, di antaranya ialah produk medis yang diakui, pengetahuan komprehensif yang mendorong pengembangan obat baru, dan berbagai proyek pengembangan lainnya yang sedang berjalan. Pencapaian tersebut menjadi pertimbangan yang baik untuk menjadikan Kyushu University Hospital sebagai mitra.

Kunjungan kerja ini dihadiri oleh Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc; Dekan Fakultas Farmasi, Prof. Dr. Apt. Arry Yanuar, M.Si.; Manajer Kerjasama, Hubungan Alumni dan Ventura FKM UI, Indri Hapsari Susilowati, S.K.M., M.K.K.K., Ph.D.; Guru Besar Fakultas Farmasi UI, Prof. apt. Rani Sauriasari, M.Med.Sci., Ph.D.; dan Dosen FKM UI, Renti Mahkota, S.K.M., M.Epid. Hadir dari delegasi Kyushu University adalah Director of Center for Clinical and Translational Research (CCTR) Kyushu University Hospital, Koji Todaka, M.D., Ph.D., FJCS;  Research Promotion Coordinator, Assoc. Prof. Fumihiko Yokota, M.P.H., Ph.D.; dan Mr. Toru Sano. (ITM)