BLUI Blanket, Fototerapi Selimut untuk Pasien Ikterus Neonatorum, Hasil Penelitian FKM dan FT UI

Sebanyak 60% bayi baru lahir dengan usia kehamilan cukup bulan mengalami gejala ikterus (kuning) secara klinis dalam minggu pertama kehidupan. Data prevalensi di Indonesia tercatat sebanyak 13,2 – 58%. Perawatan terhadap bayi yang mengalami ikterus melalui penyinaran konvensional memiliki keterbatasan karena memisahkan ibu dan bayi, hambatan pemberian ASI eksklusif, biaya penggunaan ruang rawat inap berlebih, dan kurang portabel.

Penggunaan selimut fototerapi dengan serat optik saat ini masih sangat terbatas dan cukup mahal dalam pengadaannya. Berangkat dari kondisi tersebut, penggunaan selimut fototerapi light emitting diode dapat dipertimbangkan sebagai metode alternatif. Selimut fototerapi light emitting diode merupakan simplifikasi alat dimana selimut mudah digulung, dibawa dan dipindahkan, serta bobotnya yang ringan memudahkan pendistribusian dan penggunaannya diseluruh fasilitas kesehatan primer di wilayah Indonesia. Enam (6) hal tersebut merupakan urgensi peneliti melakukan penelitian untuk mengembangkan dan menilai efek samping dan efektifitas selimut fototerapi LED dalam terapi ikterus neonatorum.

Penelitian dari tahun 2019 oleh para dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) yang terdiri dari dr. Tubagus Ferdi Fadilah, SpA., M.Kes (FKM UI/FK Universitas Trisakti), Prof. dr. Asri C. Adisasmita, M.P.H., M.Phil., Ph.D (FKM UI), Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Koestoer DEA (FT UI), Ibnu Roihan, S.T., M.T. (FT UI), Dr. dr. Johanes Edy Siswanto, Sp.A (K), Ph.D (PKIAN RSAB Harapan Kita/FK UPH) kemudian menghasilkan BLUI Blanket, perangkat fototerapi selimut portabel yang digunakan pada pasien ikterus neonatorum (hiperbilirubinemia). Merek BLUI sendiri adalah kepanjangan dari Blue Light Universitas Indonesia. Nama BLUI Blanket menggabungkan kata- kata BLUI dan Blanket atau selimut. BLUI Blanket merupakan perangkat fototerapi selimut pertama buatan dalam negeri yang memenuhi persyaratan metode uji produk Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta dengan kriteria-kriteria pengujian meliputi; pengukuran keselamatan listrik, pengujian kinerja, pengujian intensitas cahaya, pengujian suhu matras, dan uji kehandalan dengan dinyalakan selama 14 hari nonstrop. Alat dinyatakan lulus uji dan mendapat sertifikat pengujian pada 21 Februari 2022 dari BPFK Kemenkes RI Jakarta.

Penggunaan fototerapi dengan selimut fototerapi pada ikterus neonatorum telah diketahui mempunyai kelebihan dibandingkan dengan fototerapi konvensional yaitu dari segi kenyamanan dan ikatan atau bonding antara bayi dan ibu, juga kemudahan dalam memberi asi secara langsung atau direct breastfeeding. Namun demikian, dalam beberapa hal selimut fototerapi yang ada saat ini masih memiliki kekurangan diantaranya harga yang cukup mahal. Karena keterbatasan tersebut, penelitian baru-baru ini berfokus kepada pengembangan selimut fototerapi sederhana menggunakan rangkaian LED menjadi sebuah selimut sebagai metode alternatif tepat guna.

Selain biaya produksi yang lebih murah, simplifikasi alat ini yang menjadi keunggulan seperti selimut mudah digulung, dan mudah untuk dibawa dan dipindahkan, memiliki bobot yang ringan, menghasilkan radiasi yang lebih merata, fleksibel sehingga mereka dapat ditempatkan lebih dekat dengan bayi, akan memudahkan pendistribusian dan penggunaannya di seluruh Fasilitas Kesehatan Primer di Indonesia sehingga bisa bermanfaat untuk masyarakat luas.

Dibandingkan dengan bentuk standar fototerapi, BLUI Blanket menggunakan lembar LED cahaya biru dengan panjang gelombang 450-470 nm sebagai sumber cahaya, sehingga lebih fleksibel dan ringan, sehingga memungkinkan untuk dibawa ke fasilitas kesehatan dimana saja, bahkan dapat digunakan di rumah. Sistem BLUI Blanket terdiri dari tiga komponen: iluminator LED, pembungkus rangkaian berbahan selimut, dan bantalan dakron sebagai matras yang lembut untuk bayi. Kedua bahan terakhir dapat dicuci dan dipakai ulang sehingga tetap higienis dan hemat. Selanjutnya, agar dapat dipertanggungkawabkan secara ilmiah, pada BLUI Blanket ini akan dilakukan studi Randomized Controlled Trial (RCT) untuk menilai efektivitas selimut fototerapi BLUI Blanket dibandingkan dengan alat fototerapi konvensional pada bayi-bayi dengan ikterus neonatorum.