Mahasiswa Pascasarjana FKM UI menyelenggarakan Seminar Online bertema “Cegah Anemia Bersama (CEMARA) dengan Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD)” pada Sabtu, 5 Oktober 2024. Acara ini merupakan bagian dari Seminar Online FKM UI Seri ke-19, yang diadakan secara gratis dan terbuka untuk umum. Narasumber utama dalam seminar ini adalah Mulyani Dwi Lestari, STP., RD., Ahli Gizi RSUD Budhi Asih Jakarta Timur, dengan Aisyah Farah Nisrina, S.Gz., sebagai moderator.
Acara ini dibuka oleh Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FKM UI. Dalam sambutannya, Dr. Asih menyampaikan pentingnya seminar ini dalam mengatasi masalah anemia di kalangan mahasiswi. Doktor Asih menekankan bahwa anemia, terutama pada wanita usia subur, termasuk mahasiswi, merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang perlu diatasi secara serius.
“Permasalahan anemia sudah ada sejak lama, bahkan hingga saat ini prevalensi anemia pada ibu hamil mencapai hampir 48,9%, seperti yang dilaporkan dalam hasil Riskesdas 2018. Ini adalah angka yang mengejutkan, dan dampaknya sangat serius, terutama bagi mahasiswi yang kelak akan menjadi calon ibu,” ujar Dr. Asih Setiarini. Doktor Asih juga menambahkan bahwa seminar ini menjadi langkah awal yang baik bagi mahasiswa untuk lebih sadar terhadap kondisi kesehatan diri sendiri, terutama terkait anemia. “Mari kita bersama-sama mulai dari lingkungan FKM UI, untuk mencegah dan mengatasi anemia. Ini adalah masalah besar bagi kita, terutama untuk perempuan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Mulyani Dwi Lestari, STP., RD., Ahli Gizi dari RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur, menyampaikan topik tentang “Risiko Anemia Akibat Kurangnya Asupan Zat Besi dan Gizi Seimbang pada Mahasiswa.”
Menurutnya, anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia, khususnya di kalangan remaja putri. Berdasarkan data terbaru dari Riskesdas 2018, prevalensi anemia di kalangan remaja putri mencapai 27-48% di beberapa daerah, dengan sekitar 32% dari total remaja di Indonesia mengalami anemia—setara dengan 7,5 juta remaja. “Anemia adalah kondisi di mana tubuh mengalami penurunan jumlah sel darah merah, yang bisa menyebabkan gejala kelelahan berkepanjangan, detak jantung cepat, sesak napas, hingga nyeri dada. Salah satu penyebab utama anemia adalah kurangnya asupan zat besi, terutama yang berasal dari sumber hewani,” jelas Mulyani.
Ia menambahkan bahwa pola makan sehat dan gizi seimbang dengan variasi nutrisi mikro seperti zat besi, folat, B12, dan vitamin dapat berperan besar dalam menurunkan prevalensi anemia di kalangan remaja. “Remaja yang mengonsumsi gizi seimbang dengan porsi mencukupi dari protein, buah, dan sayuran dapat menurunkan risiko anemia sebesar 25%,” ungkapnya. Mulyani juga memaparkan tentang pentingnya 4 pilar gizi seimbang, yang meliputi menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan beraneka ragam, pola hidup aktif dan berolahraga, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Bagi mahasiswa, kepatuhan terhadap pola makan seimbang dan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) menjadi sangat penting, terutama mengingat pola makan yang kurang seimbang, periode menstruasi yang panjang, serta kebutuhan zat besi yang meningkat pada masa pertumbuhan dan reproduksi.
“Meski distribusi TTD sudah cukup luas, masih ada tantangan besar dalam kepatuhan konsumsinya. Hanya 2,13% dari remaja putri yang mengonsumsi TTD sesuai anjuran, yaitu 52 butir per tahun. Padahal, suplementasi ini sangat penting untuk calon ibu yang sehat, serta untuk mencegah anemia yang dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang,” ujar Mulyani. Ia menyoroti bahwa remaja sering kali tidak menyadari pentingnya pola makan yang seimbang dan suplementasi zat besi untuk mencegah anemia. Akibatnya, risiko anemia tetap tinggi, terutama pada remaja putri yang mengalami menstruasi dengan volume darah yang banyak. “Penting bagi mahasiswa, terutama mahasiswi, untuk memperhatikan asupan gizi yang seimbang dan patuh mengonsumsi TTD. Selain untuk kesehatan diri sendiri, ini juga untuk mempersiapkan diri sebagai calon ibu yang sehat,” tegas Mulyani.
Mulyani juga menegaskan kembali pentingnya peran mahasiswa, khususnya mahasiswi, dalam menjaga kesehatan melalui pola makan seimbang dan kepatuhan mengonsumsi TTD. “Mahasiswa adalah calon generasi penerus, dan kesehatan yang baik dimulai dari sekarang. Dengan mencegah anemia, kita bisa mempersiapkan diri untuk menjadi individu yang sehat, produktif, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya di akhir sesi.
Seminar ini diharapkan mampu menambah wawasan para peserta tentang pentingnya mencegah anemia dan meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan diri melalui asupan gizi seimbang. FKM UI senantiasa berupaya agar kegiatan seperti ini dapat mendorong mahasiswa untuk lebih peduli pada kesehatan mereka sendiri, demi masa depan yang lebih sehat dan cerah. (DFD)