Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan Workshop K3 untuk anggota Forum QHSE BUMN yang dilaksanakan pada 29 November – 2 Desember 2022. Peserta merupakan perwakilan dari anggota Forum QHSE BUMN di Bidang konstruksi, mulai dari PT Wijaya Karya Gedung Tbk, PT Yodya Karya, PT Wika Realty, PT Wika Gedung, PT Adhi Persada Beton, PT Adhi karya, PT PP, PT Amarta Karya (Persero), PT Brantas Abipraya, PT Hutama Karya (Persero), PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, PT Waskita Sriwijaya Tol, PT BKI, PT Fajar Benua Indopack, PT Bina Karya, hingga PT Waskita Karya Infrastruktur.
Rangkaian acara selama 4 (empat) hari ini dilaksanakan 3 (tiga) hari di OHS CoE, Lab. K3L FKM UI Gedung E RIK UI, dan 1 (satu) hari dilaksanakan di Proyek Stasiun Kereta Cepat Halim, PT Wika Gedung Tbk. Workshop yang dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan FKM UI, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., ini meliputi kegiatan pemberian materi dan praktik penggunaan alat ukur dalam K3.
Pada hari pertama, hadir Ketua Departemen K3, Mila Tejamaya, S.Si.,MOHS., Ph.D., menyampaikan materi mengenai bahaya kimia yang mungkin ada di lingkungan kerja seperti Indoor Air Quality, serta materi mengenai sampling bahaya kimia dan biologi dari Indoor Air Quality. “Indoor Air Quality (IAQ) berbicara mengenai kualitas udara di dalam ruangan. Ruangan dengan IAQ rendah dapat mempengaruhi kesehatan manusia di dalamnya. Selain itu, dapat pula mempengaruhi kenyamanan dan produktivitas penghuni bangunan,” terang Dr. Mila. Selain bahaya kimia, disampaikan pula mengenai bahaya fisika seperti bising, suhu, serta getaran oleh Dr. Hendra, S.K.M., M.K.K.K.
Doktor Hendra pada hari kedua membawakan materi mengenai bahaya fisika lainnya yaitu pencahayaan, radiasi pengion dan non-pengion serta dilanjutkan dengan praktikum menggunakan alat ukur pencahayaan. Sementara materi mengenai ergonomi dan fatigue juga dibawakan oleh Indri Hapsari Susilowati, S.K.M., M.K.K., Ph.D. Lebih lanjut, materi dan praktik pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan, kebakaran dan ledakan, electrical safety, bekerja di ketinggian, confined space, evakuasi keadaan darurat, serta lock out tag out (LOTO) juga diberikan dalam rangkaian workshop ini.
Melalui pelaksanaan Workshop K3 ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para peserta dari Forum QHSE BUMN mengenai identifikasi bahaya khususnya pada sektor konstruksi. Identifikasi bahaya ini diperlukan demi keselamatan dan kesehatan saat bekerja. (AAP)