Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menerima kunjungan dari STIKES Rafflesia Depok pada Selasa, 6 Desember 2022. Diterima di Laboratorium K3 Gedung E RIK UI, kunjungan ini diikuti oleh 16 peserta didik dan 1 orang pembimbing.
Stikes Rafflesia yang belum memiliki program studi K3, berkunjung ke Departemen K3 FKM UI untuk melakukan studi dan benchmarking. Pada kunjungan ini dilaksanakan kuliah pakar yang dibawakan oleh Dr. Hendra, S.K.M., M.K.K.K., salah satu dosen senior di Departemen K3 FKM UI. Materi pertama yang dibawakan adalah mengenai “Bising di Tempat Kerja”. Bising didefinisikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki yang merupakan aktivitas alam dan buatan manusia. Bising menyebabkan berbagai gangguan terhadap tenaga kerja seperti gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan gangguan yang diidentikan dengan kebisingan yaitu ketulian atau gangguan pendengaran. “Padahal dampak kebisingan tidak hanya menyebabkan gangguan pendengaran. Ada pula bising yang tidak menyebabkan gangguan pendengaran, tapi mengganggu aspek yang lain,” tutur narasumber dari K3 FKM UI.
Tidak hanya terkait kebisingan, Dr. Hendra juga menyampaikan materi terkait getaran. Disebutkan bahwa pekerja dapat mengalami dua jenis getaran, yaitu getaran seluruh tubuh (Whole body vibration) dan getaran pada tangan (Hand-arm vibration). Getaran di tempat kerja kebanyakan dialami ketika menggunakan peralatan mekanis.
Lebih lanjut, para peserta kunjungan juga diberikan materi mengenai debu atau partikulat serta pencahayaan. Dr. Hendra, S.K.M., M.K.K.K., mengatakan bahwa pencahayaan ini merupakan bahaya paling mudah, karena rumus dan alatnya juga tidak banyak seperti materi sebelumnya. Pencahayaan disebut juga visible light atau cahaya tampak. “Kalau kita bicara tentang cahaya di tempat kerja, seharusnya ada 6, namun yang paling sering di hitung di K3 yaitu iluminasi,” tutur Dr. Hendra. Iluminasi sendiri merupakan tingkat pencahayaan yang sampai ke meja kerja pekerja. Meja kerja perlu ada di bawah cahaya agar cahaya optimal.
Selain penyampaian materi, dilakukan pula praktikum menggunakan alat pengukuran dari materi yang telah disampaikan. Alat-alat pengukuran ini cukup lengkap, mulai dari alat pengukur getaran seluruh tubuh, getaran pada tangan, bising, cahaya, serta debu. Peserta kunjungan dari STIKES Rafflesia Depok terlihat antusias mendengarkan materi serta mengikuti praktikum pengukuran materi.
Melalui sharing informasi semacam ini, FKM UI berharap dapat membantu institusi kesehatan lain untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan kompetensi serta mutu pendidikan kesehatan masyarakat pada institusi-institusi Kesehatan lain di Indonesia. (AAP)