Doktor FKM UI Berhasil Menyusun Primary Care Performance Indicator (PCPI) JKN Framework Untuk Mengukur Ekuitas Pelayanan Kesehatan

Selasa, 19 Desember 2023, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melaksanakan sidang terbuka promosi doktor atas nama Ari Dwi Aryani. Melalui indikator kinerja Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (KBK) dan framework yang dikembangkan untuk mengukur ekuitas pelayanan kesehatan, Ari menyusun disertasi dengan judul “Pengembangan Model Indikator Kinerja Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dalam Skema Kapitasi Berbasis Kinerja untuk Mengukur Ekuitas Pelayanan Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional”.

Masih terjadinya inekuitas pelayanan kesehatan setelah Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dilaksanakan menjadi latar belakang dari disertasi Ari. Strategi kunci mengatasi inekuitas adalah penguatan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pembayaran Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) yang diterapkan dalam JKN untuk memperkuat kinerja Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), masih perlu dikembangkan untuk meningkatkan ekuitas pelayanan kesehatan. Diperlukan juga penyusunan indikator kapasitas, kinerja FKTP dan ekuitas pelayanan kesehatan serta kerangka kerja pelayanan primer untuk memantau kinerja FKTP dan ekuitas pelayanan kesehatan.

Hasil dari seluruh proses penelitian yang dilakukan Ari pada tahap satu hingga tiga yang diselaraskan dengan referensi-referensi yang digunakan, mendapatkan kesimpulan yaitu didapatkan indikator tiga kapasitas FKTP, yaitu sumber daya manusia dan sarana prasarana (skor rekredensialing), rasio dokter per FKTP, dan persen pembayaran kapitasi berdasarkan kinerja. Didapatkan indikator sembilan kinerja FKTP yaitu angka kontak, rasio peserta prolanis terkendali, proporsi penderita diabetes melitus diperiksa gula darah, proporsi penderita hipertensi diperiksa tekanan darah, rasio rujukan non spesialistik, proporsi pasien rujuk balik, proporsi skrining penyakit jantung, proporsi skrining diabetes melitus, dan proporsi skrining hipertensi. Didapatkan indikator ekuitas pelayanan kesehatan yaitu utilisasi berdasarkan sosiodemografi (Jenis Kelamin dan Usia) per wilayah, dan utilisasi berdasarkan sosio ekonomi (PBI/ Non PBI) per wilayah. Berdasarkan hasil tersebut, Ari berhasil menyusun Primary Care Performance Indicator (PCPI) JKN Framework (Kerangka Kerja Indikator Pelayanan Primer JKN), dengan dimensi kapasitas, kinerja dan ekuitas pelayanan kesehatan. Hasil analisis model struktural menunjukkan Kapasitas FKTP memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Ekuitas Pelayanan Kesehatan, kapasitas FKTP memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

Hasil disertasi ini disambut baik oleh seluruh Dewan Penguji yang terdiri dari Prof. Dr. drg. Mardiati Nadjib, M.S.; Prof. Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, M.Sc.; Prof. Dr. Kemal N. Siregar, S.K.M., M.A., Ph.D; Prof. Dr. dra. Dumilah Ayuningtyas, M.A.R.S., dan Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M.Kes. dan selaku Promotor, Prof. dr. Adang Bachtiar, M.P.H., D.Sc.; Kopromotor, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D. dan Prof. Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes. Hasil penelitian ini direkomendasikan kepada Kementerian Kesehatan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional dan BPJS Kesehatan, untuk penyempurnaan regulasi dan memantau kinerja FKTP untuk meningkatkan ekuitas pelayanan kesehatan.

“Disertasi ini menghasilkan 11 poin yang direkomendasikan, yang harus ditindaklanjuti dan dikoordinasikan kepada Kementerian/Lembaga, sebagai masukan perbaikan untuk meningkatkan ekuitas pelayanan kesehatan,” tutur Prof. dr. Adang Bachtiar, M.P.H., D.Sc., dalam pidato ucapan selamat. Sebelas poin rekomendasi kebijakan yang dimaksud adalah kebijakan kapitasi berbasis kinerja, pemenuhan strategi penyediaan dokter dan tenaga kesehatan lainnya untuk pelaksanaan program prioritas nasional maupun transformasi kesehatan khususnya transformasi layanan primer, penilaian kredensialing dan rekredensialing menjadi kriteria FKTP yang dapat melaksanakan KBK, indikator penilaian kredensialing atau rekredensialing menjadi pertimbangan dalam penetapan target kinerja FKTP, pengembangan sistem pembayaran berbasis kinerja di FKTP untuk pembayaran kapitasi khusus dan juga pengembangan sistem pembayaran berbasis kinerja di FKRTL, pemetaan pembiayaan pelayanan kesehatan dengan sumber pembiayaan yang berasal dari APBN, APBD, dan JKN agar dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga tujuan tercapai, formula perhitungan menggunakan penilaian capaian indikator kinerja promotif preventif wilayah, nilai utilisasi menjadi salah satu indikator penilaian kinerja BPJS Kesehatan dari perspektif pelayanan kepada peserta, nilai utilisasi menjadi indikator keberhasilan dalam pelaksanaan JKN yang dicantumkan dalam RPJMN, pengembangan tarif kapitasi berdasarkan wilayah, penyusunan kerangka kerja performa pelayanan primer dalam skema JKN, digitalisasi kerangka kerja performa pelayanan primer dalam skema JKN, serta penyusunan kerangka kerja performa pelayanan kesehatan primer di Indonesia.

Atas disertasi yang dipertahankannya di hadapan tim penguji, Ari Dwi Aryani, yang merupakan Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Kesehatan Primer BPJS Kesehatan berhasil lulus dengan IPK 3,89. Ari dinyatakan sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dan merupakan Doktor IKM ke-296 dan Doktor di FKM UI yang ke-382.

Leave a Reply