Doktor FKM UI Kembangkan Model Edukasi K3 untuk Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menggelar Sidang Promosi Doktor pada Senin, 23 Juni 2025, di Aula Gedung G FKM UI. Sidang ini menjadi momen penting bagi FKM UI karena kembali meluluskan seorang Doktor dari Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Dalam sidang tersebut, Yusef Dwi Jayadi berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Pengembangan Model Edukasi K3 sebagai Upaya Pencegahan Kejadian Kecelakaan Kerja dan Penyakit pada Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit.”

Penelitian promovendus Yusef berangkat dari kondisi darurat keselamatan kerja di sektor perkebunan kelapa sawit. Pada tahun 2023, sektor perkebunan kelapa sawit tercatat sebagai sektor dengan angka kecelakaan kerja tertinggi di Indonesia, yaitu mencapai 60,5 persen, dengan tren peningkatan tahunan sebesar 18 hingga 20 persen. Dua faktor utama yang menyebabkan tingginya angka kecelakaan dan penyakit kerja di sektor ini adalah lemahnya pengawasan dari pihak manajemen serta rendahnya tingkat pengetahuan dan kesadaran para pekerja mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Untuk menjawab permasalahan ini, Yusef merancang sebuah model intervensi yang terstruktur melalui penyusunan Modul Edukasi K3 dan pembentukan Kader Sawit.

Modul Edukasi K3 merupakan panduan pembelajaran yang dirancang secara khusus untuk memberikan informasi mengenai penerapan K3, termasuk risiko dan kondisi kerja di sektor perkebunan kelapa sawit. Modul ini hadir untuk mengisi kekosongan materi yang komprehensif di bidang tersebut dan telah resmi didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Kementerian Hukum dan HAM. Model ini juga bertujuan untuk meningkatkan literasi dan praktik keselamatan kerja pada pekerja di industri sawit.

Rangkaian kegiatan penelitian dilakukan selama enam bulan menggunakan pendekatan mix-method exploratory dalam tiga tahap utama. Tahap pertama mencakup analisis terhadap penyelenggaraan K3 dan penilaian status gizi pekerja. Tahap kedua melibatkan penyusunan modul edukasi K3 berdasarkan studi literatur dan expert judgement, serta pembentukan Kader Sawit. Tahap terakhir adalah uji coba intervensi dengan metode quasi-experiment menggunakan Wilcoxon Test untuk menilai dampaknya.

Hasil disertasi Yusef Dwi Jayadi menunjukkan bahwa intervensi edukasi K3 yang dikembangkan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku pekerja di sektor perkebunan. Skor pengetahuan meningkat dari 38,68 menjadi 50,60; sikap dari 61,87 menjadi 68,13; dan perilaku dari 25,38 menjadi 30,53. Rata-rata peningkatan dalam kelompok intervensi tercatat 7,4 kali lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Tak hanya itu, angka kecelakaan kerja berhasil ditekan secara drastis dari 66,7 persen menjadi hanya 10 persen, sementara kejadian penyakit kerja turun dari 43,3 persen menjadi 33,3 persen setelah intervensi dilakukan.

Promovendus merekomendasikan agar pemerintah menetapkan K3 di sektor perkebunan kelapa sawit sebagai prioritas nasional melalui penegakan kepatuhan dan pengawasan terpadu. Perusahaan sawit diharapkan mengimplementasikan program ini secara berkelanjutan dengan membentuk unit khusus, mengintegrasikan edukasi K3 dalam P2K3, serta menjadikannya sebagai kebijakan wajib. Di tingkat pekerja, model edukasi K3 perlu dijalankan secara rutin melalui pendampingan kader dan pemanfaatan modul untuk membentuk budaya kerja yang sehat dan aman. Promovendus juga menyarankan adanya penelitian lanjutan untuk menyesuaikan modul dengan job desk, menambah materi akses layanan kesehatan, memperluas kaderisasi berbasis peer education, serta mengembangkan pelatihan kader melalui program ToT oleh Tim Ahli K3.

Penelitian dalam disertasi promovendus dilakukan di bawah bimbingan dari Prof. Dr. Robiana Modjo, S.K.M., M.Kes. sebagai promotor, serta didukung dua ko-promotor, yaitu Prof. Dra. Fatma Lestari, M.Si., Ph.D., dan Mila Tejamaya, S.Si., MOHS., Ph.D. Sidang promosi dihadiri tim penguji yang terdiri dari Prof. Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, M.Sc.; Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, M.P.H.; Dr. Sugiarti, M.Pd.; Dr. dr. Sudi Astono, M.S.; dan Dr. drg. Heny Mayawati, M.K.K.K.

Berdasarkan hasil sidang terbuka, Yusef Dwi Jayadi dinyatakan lulus dengan predikat cum laude dan meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,90. Ia tercatat sebagai lulusan ke-12 Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI pada tahun 2025, lulusan ke-351 dari program studi tersebut secara keseluruhan, serta doktor ke-458 yang dihasilkan oleh FKM UI. Capaian ini mencerminkan dedikasi dan kontribusinya dalam pengembangan ilmu kesehatan masyarakat di sektor ketenagakerjaan.

Lahir di Pematang Panjang pada tahun 1991, Yusef tidak hanya mencatatkan prestasi melalui disertasinya, tetapi juga menerbitkan buku berjudul Edukasi K3 Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit, yang telah dipublikasikan sebagai e-book nasional ber-ISBN pada tahun 2025. Karya ini diharapkan dapat menjadi referensi penting dalam penguatan budaya keselamatan kerja di sektor perkebunan Indonesia, serta memperluas dampak keilmuan dari hasil penelitiannya.

Melalui sidang promosi ini, FKM UI kembali menegaskan perannya sebagai institusi yang melahirkan doktor-doktor berkualitas, yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi pemecahan persoalan kesehatan masyarakat. Model edukasi K3 yang dikembangkan oleh Yusef menjadi harapan baru dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, sehat, dan berkelanjutan, khususnya di sektor strategis seperti perkebunan kelapa sawit. (DFD)

Barcode Modul Edukasi K3 Pekerja Sawit