Doktor FKM UI Raih IPK Summa Cumlaude, Angkat Teknologi Machine Learning untuk Pemantauan Mandiri Pasien Gagal Jantung

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) kembali melahirkan seorang doktor dengan pencapaian luar biasa. Finna Ella Indriany, berhasil mempertahankan disertasi berjudul “Model Prediksi Readmisi Pasien Gagal Jantung Berbasis Machine Learning untuk Membangun Prototype Pemantauan Mandiri sebagai Upaya Pencegahan Rawat Inap Berulang dan Mempertahankan Kualitas Hidup” dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor yang diselenggarakan pada Rabu, 18 Desember 2024, di FKM UI, Depok.

Gagal jantung merupakan kondisi kronis dan progresif yang menjadi tantangan besar dalam dunia kesehatan. Prevalensinya mencapai 1-3% di dunia dan 5% di Indonesia, menjadikan Indonesia peringkat ke-4 secara global. Angka kematian akibat gagal jantung mencapai 50% dalam lima tahun, dengan tingkat readmisi dalam 30 hari sebesar 17% di Indonesia. Memanfaatkan teknologi kekinian dari Artificial Intelligence, penelitian Finna menghasilkan model prediksi berbasis machine learning dengan menemukan faktor-faktor risiko yang menjadi prediktor rawat inap berulang. “Hasilnya diimplementasikan ke dalam prototipe aplikasi yang mendukung kolaborasi antara petugas kesehatan dan pasien untuk pemantauan mandiri, sehingga angka readmisi dapat ditekan dan kualitas hidup pasien dapat dipertahankan,” jelas Finna.

Penelitian ini melibatkan berbagai tahapan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data diperoleh dari rekam medis pasien gagal jantung di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta. Teknologi Artificial Intelligence (AI) telah membuka peluang besar untuk mengatasi kendala jarak antara pasien dan rumah sakit. Di luar negeri, banyak rumah sakit sudah memiliki unit pemantauan mandiri, dan di Indonesia, sistem serupa mulai berkembang dengan dukungan kebijakan tertentu. Misalnya, beberapa rumah sakit seperti RS Siloam telah merancang teknologi ini untuk monitoring pasien di rumah. “Aplikasi berbasis AI ini dirancang agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit, pasien, dan masyarakat setempat, namun pelatihan khusus bagi caregiver tetap menjadi kunci utama keberhasilannya,” tutur Finna.

Pada tahap pemodelan, data dari 2.738 pasien gagal jantung pasca-rawat inap dengan 64 variabel dianalisis menggunakan Orange Data Mining, menghasilkan 31 fitur terbaik. Fitur-fitur ini membentuk model prediksi unggul menggunakan algoritma Random Forest dengan performa tinggi (AUC 0,976; CA 0,912; F1 0,912; Precision 0,916; dan Recall 0,912). Model tersebut kemudian diimplementasikan dalam prototipe aplikasi bernama FineHeart, yang dilengkapi fitur berdasarkan analisis kebutuhan sistem. Uji efikasi menunjukkan penurunan angka readmisi pada kelompok intervensi (20%) dibandingkan kelompok kontrol (43,3%) serta peningkatan signifikan pada dua parameter Kansas City Cardiomyopathy Questionnaire (KCCQ), yaitu Quality of Life (p=0,029) dan Overall Summary Score (p=0,001). Finna Ella Indriany menyimpulkan bahwa model prediksi berbasis machine learning yang diterapkan melalui aplikasi ini mampu digunakan untuk pemantauan mandiri, berpotensi mencegah readmisi, dan mempertahankan kualitas hidup pasien. “Pendekatan ini diharapkan dapat menghadirkan solusi efektif yang dapat meningkatkan layanan kesehatan, terutama dalam pengelolaan gagal jantung,” sambungnya.

Finna Ella Indriany meraih gelar Doktor Kesehatan Masyarakat dengan predikat summa cumlaude berkat pencapaiannya dengan IPK 3.97, dan menjadi lulusan S3 FKM UI pertama di tahun 2024 yang meraih predikat ini. Secara resmi Finna telah menjadi Doktor bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dan tercatat sebagai lulusan S3 IKM tahun 2024 ke-43, lulusan S3 IKM ke-339, dan lulusan ke-436 dari S3 FKM UI. Selama prosesnya, Dr. Finna mendapat dukungan penuh dari RS Siloam, keluarga, dan kerabat, yang turut menyaksikan keberhasilannya dalam mencetak prestasi akademik gemilang.

Sidang Terbuka Promosi Doktor Dr. dr. Finna Ella Indriany, M.M., dipimpin oleh Prof. Dr. Kemal N. Siregar, S.K.M., M.A., Ph.D., selaku promotor, dengan didampingi oleh Prof. Dr. dr. Bambang Budi Siswanto, SpJP(K), dan Dr. Indrajani Sutedja, S.Kom., M.M., sebagai kopromotor. Sidang ini diketuai oleh Prof. Dr. dr. Adang Bachtiar, M.P.H., D.Sc., dengan tim penguji yang terdiri dari Prof. Dr. dr. Budhi Setianto Purwowiyoto, SpJP(K); Dr. Artha Prabawa, S.Kom., S.K.M., M.Si.; Dr. drs. Sutanto Priyo Hastono, M.Sc.; dan Dr. Ir. Heru Purnomo Ipung, M.Eng. (DFD)