Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) kembali mengadakan Sidang Terbuka Promosi Doktor atas nama Ignatia Widya pada Jumat, 7 Juli 2023. Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. Ratu Ayu Dewi Sartika, Apt., M.Sc. dan dihadiri oleh Promotor, Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, M.P.H.; Ko-promotor, Dr. dra. Rita Damayanti, MSPH.; tim penguji yang terdiri dari Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc., Ph.D.; Dr. Anis Irawati; Dr. Martya Rahmaniati Makful, S.Si., M.Si.; dr. Widjaya Lukito, Sp.GK., Ph.D.; Dr. Ir. Bayu Krisnamurthi, M.Si.; serta Dr. Martina Mere. Ignatia Widya mempertahankan disertasi dengan judul “Aplikasi Teori Planned Behavior dalam Intervensi WID-MPASI mengenai Keragaman Konsumsi Pangan Lokal MPASI Adekuat Beragam Bayi 6-12 Bulan di Kota Bogor”.
Disertasi Ignatia berangkat dari tingginya angka stunting pada bayi berusia 6-23 bulan, yaitu sebesar 38%. Masalah MPASI di Indonesia pun beragam, mulai dari waktu pemberiannya, keragaman pangannya, adekuasinya, dan lain-lain. Penelitian yang dilakukan Ignatia bertujuan untuk menilai perbedaan pengetahuan, efikasi diri, intensi, keragaman, dan adekuasi MPASI di Kota Bogor serta merancang intervensi WID-MPASI yang efektif untuk kelompok ibu. Ignatia menggunakan metode penelitian quasi eksperimen non-equivalent group design dengan melakukan pre-test dan post-test pada 3 (tiga) kelompok berbeda, yaitu kelompok ibu yang diintervensi oleh kader kesehatan, kelompok ibu yang diintervensi melalui grup WhatsApp, serta kelompok kontrol.
Dari hasil penelitiannya, diketahui bahwa kelompok ibu di Kota Bogor memiliki kepercayaan bahwa menyiapkan MPASI merupakan hal yang merepotkan dan menyulitkan. Untuk itu, Ignatia membuat program intervensi bernama WID-MPASI (Wahana Informasi Daring untuk MPASI) yang memberikan paket intervensi MPASI dengan 3 (tiga) pesan persuasif, yaitu praktis, hemat, dan mudah. WID-MPASI dilakukan melalui grup WhatsApp. Nantinya, kelompok ibu akan diberikan 26 materi dan 3 (tiga) video mengenai MPASI yang terdiri dari edukasi mengenai stunting, tahap perkembangan anak, porsi makan bayi, hingga ide menu untuk MPASI. Intervensi WID-MPASI melalui WhatsApp grup terbukti dapat meningkatkan pengetahuan ibu hingga 4,2 kali lipat, meningkatkan intensi ibu hingga 8,2 kali lipat, serta meningkatkan efikasi diri, keragaman pangan, dan adekuasi MPASI.
Ignatia menyarankan bagi pembuat kebijakan, khususnya Kementerian Kesehatan RI, untuk memperhatikan belief factors ketika menyusun intervensi. WID-MPASI hasil penelitian Ignatia ini dapat diterapkan pula pada wilayah perkotaan lain di Indonesia. Penelitian lanjutan dapat dilakukan untuk mengenali potensi kearifan lokal, khususnya pangan lokal yang memenuhi zat gizi MPASI pada masing-masing daerah untuk mengatasi malnutrisi di Indonesia.
Ignatia Widya berhasil mempertahankan disertasinya di depan para penguji dan mendapat predikat lulus cum laude serta berhasil menjadi doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM). Ignatia merupakan lulusan S3 IKM tahun 2023 ke-11, S3 IKM ke-286, dan S3 FKM UI ke-370. (WR)