Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), menyelenggarakan sidang terbuka Promosi Doktor pada Kamis, 27 Juni 2024, dengan promovendus Terry Yuliana Rahadian Pristya di Ruang Promosi Doktor FKM UI. Pada sidang ini Terry mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengaruh Kunjungan Antenatal terhadap Komplikasi Persalinan dan Berat Badan Lahir Rendah di Indonesia: Studi Komparasi Tiga Metode Statistik Data SDKI 2017”.
Penelitian disertasi ini didasari oleh fakta bahwa sebanyak 15% hingga 20% atau diperkirakan lebih dari 20 juta bayi dari seluruh kelahiran per tahun di dunia lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram. Artinya, satu dari tujuh bayi mengalami Berat Badan Lahir Rendah atau disingkat menjadi BBLR. Indonesia merupakan salah satu bagian dari kedelapan belas negara dengan persentase BBLR tinggi. Padahal secara keseluruhan, target capaian pengurangan prevalensi pada tahun 2025 hingga 30% atau dari sekitar 20 juta menjadi 14 juta bayi dengan BBLR. Hal ini menunjukkan belum berhasilnya capaian penurunan BBLR di dunia dari target tersebut, sehingga diperlukan adanya percepatan progres. Penelitian ini menganalisis serta menghasilkan evidence-based recommendation pada program untuk kunjungan antenatal terhadap komplikasi persalinan dan BBLR di Indonesia dari komparasi tiga metode statistik berdasar data SDKI 2017.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan sumber data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Variabel dependen dalam penelitian ini terdiri dari komplikasi persalinan dan BBLR. Sedangkan, variabel independen utamanya adalah kunjungan antenatal. Lokasi pengumpulan data SDKI 2017 dilakukan di seluruh provinsi Indonesia sebanyak 34 provinsi. Sampel penelitian ini merupakan sebagian wanita usia subur berusia 15-49 tahun yang melahirkan anak terakhir dalam 5 tahun terakhir sebelum dilakukan survei dan terpilih sebagai sampel SDKI 2017.
Temuan penelitian disertasi Terry, memperlihatkan bahwa seluruh nilai asosiasi pada regresi cox maupun regresi poisson dengan varians robust bernilai sama. Baik pada estimasi titik maupun estimasi selang. Hal tersebut terbukti secara konsisten baik pada analisis bivariat maupun multivariat. Secara umum, penelitian ini telah mampu membuktikan bahwa dalam studi cross-sectional dengan outcome biner untuk kasus dengan prevalensi tinggi, sebagai alternatif penggunaan model regresi logistik adalah dapat menggunakan model regresi cox maupun regresi poisson dengan varians robust. Pembuktian tersebut dilakukan berdasarkan evidence-based menggunakan simulasi data survei nasional pada kasus komplikasi persalinan di Indonesia.
“Melalui temuan ini, diharapkan dapat dikembangkannya sentinel surveilans di level kabupaten menggunakan sumber data buku KIA untuk dapat menganalisis pengaruh kunjungan antenatal, agar dapat memantau angka komplikasi persalinan dan BBLR dalam waktu yang tidak terlalu lama (bulanan) serta mencegah kejadian tersebut sedini mungkin,” ujar Terry. Selain itu, pada aplikasi di tatanan program perlu membuat pedoman syarat pemilihan model regresi statistik yang tepat digunakan, serta bagaimana cara analisisnya untuk kasus-kasus lain.
Berdasarkan hasil disertasi tersebut, Terry Yuliana Rahadian Pristya yang berprofesi sebagai staf pengajar Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, sekaligus Dewan editor Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, dinyatakan lulus dan memperoleh gelar doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Sidang promosi doktor tersebut dipimpin oleh Dr. Drs. Tris Eryando, M.A., sebagai Ketua Tim Penguji, dengan Prof. Dr. Besral, S.K.M., M.Sc., sebagai Promotor, serta Prof. Dr. Dede Anwar Musadad, S.K.M., M.Kes., sebagai Ko Promotor dari BRIN. Sidang ini juga melibatkan anggota tim penguji lainnya, yaitu Atmarita, M.P.H., Dr.P.H dari APKESI, Dr. Nur Asniati Djaali, S.K.M., M.K.M., dari Universitas MH Thamrin, Dr. dr. Tri Yunis Miko, M.Sc., dari FKM UI, dan Dr. Drs. Sutanto Priyo Hastono, M.Sc., dari FKM UI. (DFD)