Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menambah jumlah lulusan program doktor melalui penelitian yang relevan dengan isu kesehatan ibu di Indonesia. Pada Sabtu, 5 Juli 2025, Novita Rudiyanti resmi meraih gelar Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul “Efektivitas Manajemen Kesehatan terhadap Kapasitas Fasilitas Kesehatan Primer dalam Layanan Rujukan Komplikasi Maternal di Provinsi Lampung”, bertempat di Ruang Promosi Doktor, Gedung G FKM UI.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya manajemen kesehatan dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan primer, terutama dalam layanan rujukan obstetri darurat (EmOC – Emergency Obstetric Care). Layanan ini memegang peranan krusial dalam menyelamatkan nyawa ibu hamil yang mengalami komplikasi, dan menjadi bagian penting dari upaya menurunkan angka kematian ibu.
Namun, berbagai bukti menunjukkan masih terjadi keterlambatan dalam pengambilan keputusan, penanganan awal, hingga proses rujukan ke rumah sakit. Ketiga bentuk keterlambatan ini—yang dikenal sebagai Three Delays—merupakan penyebab utama tingginya risiko kematian maternal, khususnya di wilayah dengan keterbatasan akses dan kapasitas layanan primer.
Melalui pendekatan explanatory sequential mixed methods, Novita mengkaji layanan rujukan maternal mulai dari fase pra-rujukan hingga proses pengiriman rujukan dengan fokus pada tiga indikator utama: deteksi dini komplikasi, perawatan stabilisasi, dan pengiriman rujukan. Ketiganya digunakan untuk mengukur efektivitas pencegahan terhadap keterlambatan tipe I (keputusan mencari pertolongan) dan tipe II (akses ke fasilitas kesehatan).
Penelitian dilakukan Novita di sejumlah Puskesmas dan praktik bidan di Provinsi Lampung, dan menemukan bahwa sekitar 80% pasien dengan komplikasi maternal berisiko mengalami keterlambatan tipe I dan II. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kapasitas layanan di fasilitas kesehatan primer. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kapasitas layanan rujukan maternal secara keseluruhan hanya mencapai 19,7%, dengan rincian: kapasitas deteksi dini komplikasi 48,4%, kapasitas perawatan stabilisasi 35,3%, dan kapasitas pengiriman rujukan 43,6%. Temuan ini mengindikasikan bahwa sistem rujukan maternal di wilayah tersebut masih belum optimal, bahkan belum mencapai setengah dari standar ideal pelayanan.
Dalam paparannya, Novita Rudiyanti menyampaikan bahwa penguatan sistem informasi rujukan, peningkatan akreditasi fasilitas kesehatan, serta pengembangan kompetensi tenaga kesehatan menjadi faktor kunci dalam meningkatkan kapasitas layanan rujukan maternal. Selain itu, pemberdayaan masyarakat dalam persiapan persalinan dan kesehatan berbasis komunitas juga turut menjadi elemen penting untuk mendukung keberhasilan layanan.
Sidang promosi doktor Novita dipimpin oleh tim penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Drs. Sutanto Priyo Hastono, M.Sc.; Prof. dr. Agus Suwandono, M.P.H., Dr.PH; Prof. dr. Endang L. Achadi, M.P.H., Dr.PH.; Dr. Pujiyanto, S.K.M., M.Kes.; Dr. Sudibyo Alimoeso, M.A.; dan Trisari Anggondowati, S.K.M., M.Epid., Ph.D.; serta dipromotori oleh Prof. Dr. Budi Utomo, M.P.H., Ph.D., dan Ko-promotor Dr. Dian Kusuma, S.K.M., M.P.H., Sc.D. (ITM)