Pada Rabu, 13 Juli 2022, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melaksanakan sidang terbuka Promosi Doktor Epidemiologi dengan promovendus Esti Sri Ananingsih secara daring. Esti mempertahankan disertasi dengan judul “Hubungan Ukuran Lingkar Kepala Usia 0 – 6 Bulan dan Usia 6 – 12 Bulan Dengan Perkembangan Kognitif Anak Usia 24 Bulan”. Sidang ini dipimpin oleh Prof. drg. Nurhayati A. P., M.P.H., M.Sc., Sc.D., dengan Promotor Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita Hatma, M.P.H., dan Ko-promotor Prof. Dr. dr. Endang Laksminingsih Achadi, M.P.H., dan Prof. Dr. dr. Hardiono Pusponegoro, Sp.A (K). Bertindak sebagai penguji adalah Prof. Dr. dr. Budi Utomo, M.P.H., Ph.D.; Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K); Dr. Ir. Anies Irawati, M.Kes.; Dr. Besral, S.K.M., M.Sc., dan Dr. Yekti Widodo, S.P., M.Kes.
Esti melakukan penelitian pada 271 anak di Kota Bogor dengan menggunakan data sekunder yaitu Data Kohor Tumbuh Kembang Anak Balitbangkes Kota Bogor tahun 2012-2018. Hasilnya, ukuran lingkar kepala anak usia 0, 6, dan 12 bulan tidak berhubungan dengan perkembangan kognitif anak usia 24 bulan, demikian pula dengan pertambahan ukuran lingkar kepala anak usia 6-12 bulan. Namun, anak yang memiliki rata-rata pertambahan ukuran lingkar kepala usia 0-6 bulan sebesar 7,5 cm dan mendapatkan ASI Eksklusif, maka skor perkembangan kognitif pada usia 24 bulan akan bertambah. Angka ini lebih besar dibandingkan anak-anak lain seusianya.
Selain penemuan utama tersebut, terdapat beberapa temuan-temuan lain. Pertama, bahwa mayoritas anak-anak usia 24 bulan di 5 kelurahan Kota Bogor termasuk cukup berkembang kognitifnya dibanding anak seusianya. Kedua, bahwa rerata ukuran lingkar kepala anak usia 0, 6, dan 12 bulan sedikit lebih kecil dari rata-rata WHO. Ketiga, bahwa mayoritas anak juka mendapatkan ASI eksklusif, imunisasi lengkap, dan rata-rata berat bayi lahir di atas 2500 gram.
Hasil penelitian ini tentunya tidak dapat digeneralisasi ke seluruh daerah, karena jumlah sampel yang relative tidak besar, serta tingginya potensi bias seleksi dan bias informasi.
Melalui penelitian ini, dapat diperoleh gambaran pentingnya melakukan pemantauan perkembangan dengan menggunakan berbagai ukuran antropometri perkembangan dan pertumbuhan anak. Pengukuran lingkar kepala harus dioptimalkan pada satu tahun pertama setelah kelahiran yang merupakan periode kritis pertumbuhan otak dan lingkar kepala.
Berdasarkan hasil disertasinya tersebut, Esti Sri Ananingsih berhasil dinyatakan lulus dan menjadi Doktor dalam Bidang Epidemiologi dengan yudisium sangat memuaskan. Esti merupakan lulusan S-3 Epidemiologi yang ke-96, lulusan S-3 FKM UI yang ke-344, dan lulusan S-3 Epidemiologi yang ke-5 pada tahun 2022. (BK)