Doktor FKM UI Teliti: Intervensi Pendidikan Gizi Berbasis Budaya Lokal terhadap Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah Remaja Putri di Kabupaten Ogan Komering Ilir

Selasa, 12 Juli 2022, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melaksanakan sidang terbuka promosi doktor atas nama Anita Rahmiwati. Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, M.P.H., sebagai ketua sidang, Prof. Dr. dr. Kusharisupeni Djokosujono, M.Sc., sebagai promotor, serta Dr. Ir. Diah Mulyawati Utari, M.Kes., dan Dr. drs. Tri Krianto, M.Kes., sebagai Ko-Promotor. Tim penguji terdiri dari Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc.; Dr. Besral, S.K.M., M.Sc.; Dr. Ir. Cesilia Meti Dwiriani, M.Sc.; Dr. Nana Mulyana, S.K.M., M.Kes.; dan Dr. Dadang Hikmah Purnama, M.Hum. Pada sidang terbuka ini, Anita mempertahankan disertasi yang berjudul  “Intervensi Pendidikan Gizi Berbasis Budaya Lokal terhadap Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah Remaja Putri di Kabupaten Ogan Komering Ilir”.

Sidang dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan dihadiri sejumlah tamu undangan seperti Prof. Dr. Anis Saggaff, M.S.C.E., I.P.U., Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) beserta para Wakil Rektor, Dr. Misnaniarti, S.K.M., M.K.M., Dekan FKM Universitas Sriwijaya beserta para Wakil Dekan FKM Universitas Sriwijaya, para ketua program studi dan sejumlah staf pengajar FKM Universitas Sriwijaya. Sidang promosi dihadiri juga oleh jajaran pemerintahan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yaitu Bupati yang diwakili oleh Asisten 3 dan sejumlah Kepala Dinas seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Kasi Kesga Dinas Kesehatan OKI serta sejumlah kepala sekolah dan guru pendidik di berbagai SMA yang menjadi objek penelitian. Hadir pula Kepala Bidang SMA dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan dan Kasi Kesga Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan serta Anggota DPR/MPR RI yang membidangi sektor pendidikan yang berasal dari Sumatera Selatan.

Penelitian yang dilakukan Anita menggunakan explanatory sequential design di mana penelitian diawali dengan studi pendahuluan menggunakan desain kualitatif dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Pada tahap kedua, dilakukan studi kuantitatif yaitu melaksanakan intervensi dengan menggunakan quasi eksperimental design untuk mengetahui pengaruh pendidikan gizi berbasis budaya lokal dan terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan kepatuhan mengonsumsi TTD remaja putri.

“Berdasarkan hasil penelitian kualitatif, model pendidikan gizi yang digunakan dalam meningkatkan kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri adalah tenaga kesehatan sebagai implementator, serta menggunakan media sosial yaitu instagram dan budaya lokal yang sesuai dengan preferensi remaja putri di tempat program pemberian TTD. Budaya lokal yang dianggap sesuai adalah kelakar betok sebagai media dan sarana informasi mengenai TTD”, terang Anita memaparkan ringkasan disertasinya. Selanjutnya menurut Anita, implementasi program pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja putri di Kabupaten OKI belum optimal mulai dari tahap masukan, proses dan luaran.

Lebih lanjut, dilakukan penelitian tahap kuantitatif yang bertujuan untuk menguji dampak intervensi pendidikan gizi berbasis budaya lokal terhadap pengetahuan, sikap dan kepatuhan konsumsi TTD remaja putri di Kabupaten OKI, papar Anita Rahmiwati. “Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor pengetahuan dan sikap pada kelompok intervensi dan jika dibandingkan dengan kelompok kontrol secara statistik berbeda bermakna (p<0.001) (p=0.003). Kepatuhan konsumsi TTD pada kelompok intervensi sebesar 82.8% dimana tingkat kepatuhan konsumsi TTD pada kelompok intervensi 22.5% lebih tinggi dari kelompok kontrol (p=0.010)”, papar Anita. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari disertasi ini disebutkan bahwa intervensi gizi berbasis budaya lokal efektif dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan kepatuhan konsumsi TTD pada remaja putri di Kabupaten OKI.

Anita menyarankan budaya lokal seperti “kelakar betok” dapat dikembangkan sebagai media dalam pendidikan gizi untuk meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD. Berdasarkan rekomendasi tersebut, daerah lain diharapkan juga bisa menyesuaikan dengan budaya lokalnya masing-masing sepanjang budaya lokal tersebut masih digunakan oleh masyarakat dan memberikan rasa humor dan senang. Secara khusus, saran untuk Dinas Kesehatan di berbagai kabupaten/kota diharapkan dapat mengoptimalkan peran media sosial terutama Instagram untuk memberikan pendidikan gizi kepada remaja putri mengenai anemia dan TTD.

Berdasarkan hasil disertasinya tersebut, Anita Rahmiwati berhasil dinyatakan lulus dengan predikat Cum Laude dan menjadi Doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM). Anita merupakan lulusan S-3 IKM yang ke-265 dan lulusan S3 di FKM UI yang ke-341.