Doktor FKM UI Teliti: Kadar Timbal Darah pada Anak Usia 1-5 Tahun di Kabupaten Bogor, Indonesia

Rabu, 15 Juni 2022, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melaksanakan sidang terbuka promosi doktor atas nama Yana Irawati. Dipimpin oleh Prof. dr. Umar Fahmi Achmadi, MPH, Ph.D., sebagai Ketua Sidang, Prof. dr. Haryoto Kusnoputranto, S.KM., Dr. PH., sebagai Promotor, dan Prof. dr. Syafruddin, Ph.D., sebagai Ko-Promotor, sidang ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom. Adapun tim penguji terdiri dari Prof. dr. Agus Suwandono, M.P.H., Dr.PH.; Dr. Esrom Hamonangan, S.Si., MME.; Dr. dr. Tri Yunis Miko Wahyono, M.Sc.; Drs. Bambang Wispriyono, Apt., Ph.D.; dan Dr. drg. Ririn A. Wulandari, M.Kes. Yana mempertahankan disertasi berjudul “Kadar Timbal Darah dan Polimorfisme Gen Aminolevulinic Acid Dehydratase (ALAD) pada Anak Usia 1-5 Tahun di Kabupaten Bogor, Indonesia”.

“Pada tahun 2019, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) mencatat lebih dari 902.000 kematian dan 21,7 juta tahun kehilangan hidup sehat (Dissability-Adjusted Life Years/DALYs) di dunia terjadi karena pajanan timbal,” ujar Yana membuka pemaparan ringkasan disertasinya.

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis polimorfisme gen ALAD dan faktor risiko lain yang berhubungan dengan kadar timbal darah anak di Desa Cinangka. Penelitian ini nantinya diharapkan dapat dijadikan referensi bagi masyarakat untuk lebih mengenal dampak dan bahaya timbal dari aspek genetik sehingga dapat berperan serta melindungi kelompok rentan melalui praktik dan mencegah pajanan timbal.

Penelitian dilakukan melalui desain studi cross sectional untuk melihat hubungan polimorfisme gen ALAD dengan kadar timbal darah anak usia 1-5 tahun. Dengan menggunakan metode survei dan pemeriksaan laboratorium.

Hasil penelitian Yana menunjukkan bahwa polimorfisme gen ALAD pada anak Desa Cinangka teridentifikasi dalam dua bentuk alel, yakni ALAD1 dan ALAD2 dengan frekuensi masing-masing 0,95 dan 0,05. Polimorfisme gen ALAD mempengaruhi kadar timbal dalam darah, dimana variasi alel ALAD2 berisiko 5 kali untuk memiliki kadar timbal tinggi, meskipun hubungan ini tidak bermakna secara statistik.

Yana menyarankan salah satunya kepada pemerintah untuk membuat regulasi yang mengontrol peredaran aki bekas, membuat pedoman yang mengatur alur pencegahan keracunan timbal, meliputi kegiatan pencegahan di level individu serta praktik promosi perawatan kesehatan preventif melalui kegiatan screening kadar timbal darah yang dimasukkan ke dalam program rutin pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Berdasarkan hasil disertasinya tersebut, Yana berhasil dinyatakan lulus dan menjadi Doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM). Yana merupakan lulusan S-3 IKM yang ke-259 dan lulusan S-3 di FKM UI yang ke-334. (AHS)