Doktor FKM UI Teliti: Model Jalur Pencegahan Risiko Stunting Pada Kabupaten/Kota

Rabu, 14 September 2022, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan sidang terbuka promosi doktor atas nama Nina Fentiana dari Prodi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat. Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Kusharisupeni, M.Sc., dan turut dihadiri oleh Promotor, Dr. Ir. Trini Sudiarti, M.Si.; Ko-promotor, Prof. dr. Endang L. Achadi, M.P.H., Dr.PH., dan Dr. Besral, S.K.M., M.Sc.; Dr. Ir. Diah M.  Utari, M.Kes.; Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, M.S.; Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D., serta Dr. drs. Arum Atmawikarta, S.K.M., M.P.H., selaku tim penguji. Nina Fentiana mempertahankan disertasi dengan judul “Model Jalur Pencegahan Risiko Stunting Pada Kabupaten/Kota Dengan Prevalensi Stunting <20% dan ≥20% di Indonesia”.

Disertasi Nina Fentiana berangkat dari prevalensi stunting anak 0-23 bulan di Indonesia berdasarkan Riskesdas 2018 tercatat 29,9%, dimana masih tergolong tinggi berdasarkan kriteria WHO. Selain itu, prevalensi stunting masih di atas angka stunting global dan di atas rata-rata stunting di negara berkembang. Beberapa provinsi tercatat memiliki prevalensi stunting di atas prevalensi nasional dan ditemukan besarnya kesenjangan angka stunting di tingkat kabupaten/kota di Indonesia. Tingginya prevalensi stunting anak tidak hanya berdampak pada kegagalan pertumbuhan fisik tetapi secara bersamaan juga menimbulkan risiko anak tumbuh dan berkembang dengan tingkat kecerdasan tidak maksimal serta anak lebih rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu, selain berfokus pada faktor risiko stunting sesuai teori konseptual penyebab masalah stunting yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia, pencegahan stunting juga harus memperhatikan besaran angka prevalensi stunting di tingkat kabupaten/kota. Upaya pencegahan stunting harus mempertimbangkan heterogenitas faktor risiko di tingkat kabupaten/kota yang dapat dimodifikasi untuk perencanaan dan prioritas pencegahan. Sehingga analisis jalur penting digunakan untuk memprediksi hubungan faktor risiko dengan stunting di tingkat kabupaten/kota guna mengetahui model pencegahaan berdasarkan evidence based.

Penelitian ini dilakukan menggunakan analisis data aggregate tingkat kabupaten/kota dengan sumber data adalah data integrasi Susenas Maret 2018 dan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 serta PDRB per kapita 2018 dari Badan Pusat Statistik (BPS). Melalui penelitian ini ditemukan bahwa model jalur pencegahan risiko stunting pada tingkat kabupaten/kota memperlihatkan bahwa stunting di kabupaten/kota dengan prevalensi <20% dan ≥20% (20%-<30%; 30%-40% dan >40%) disebabkan oleh banyak faktor yang dibuktikan dengan adanya hubungan langsung dan tidak langsung dari berbagai faktor risiko stunting dengan prevalensi stunting. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa model jalur pencegahan risiko stunting tingkat kabupaten/kota baik langsung dan tidak langsung berbeda pada kabupaten/kota dengan prevalensi stunting <20% dan ≥20% (20%-<30%; 30%-40% dan >40%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan bahwa kabupaten/kota dapat memainkan peran penting dalam upaya pencegahan risiko stunting melalui implikasi kebijakan pencegahan risiko stunting tingkat kabupaten/kota lewat berbagai jalur faktor risiko yang dapat dimodifikasi.

Berdasarkan hasil dari disertasinya tersebut, Nina Fentiana berhasil lulus dengan mendapat predikat lulus cumlaude dengan masa studi 24 bulan 2 minggu. Nina menjadi lulusan S-3 Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) ke-274 dan lulusan S-3 FKM UI ke-354.