Doktor FKM UI Teliti: Model Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Lingkungan Rumah Toko dan Squatter di Kota Batam (Tinjauan Relung Ekologi)

Selasa, 28 Mei 2024, Herdianti berhasil meraih gelar Doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat di FKM UI. Ketertarikannya terhadap fenomena Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi dasar disertasinya mengangkat DBD pada sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat yang dilaksanakan pada 28 Mei di Ruang Promosi Doktor FKM UI. Pada kesempatan itu, Herdianti mempertahankan disertasinya yang berjudul “Model Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Lingkungan Rumah Toko dan Squatter di Kota Batam (Tinjauan Relung Ekologi)”. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model pengendalian DBD yang efektif khususnya di lingkungan ruko dan squatter di Kota Batam dengan menggunakan pendekatan studi ekologi dan spasial berbasis Sistem Informasi Geografis.

Hasil penelitian yang dilakukan Herdianti menunjukkan beberapa variabel yang menjadi faktor risiko signifikan, antara lain: kepadatan vektor, mobilitas penduduk, suhu, curah hujan, kelembaban, dan konstruksi rumah. Pemetaan sebaran kasus DBD menunjukkan bahwa Kelurahan Batu Selicin memiliki jumlah kasus yang tinggi baik di area ruko maupun squatter. Analisis model menunjukkan bahwa variabel proporsi squatter, suhu, kepadatan vektor, dan kepadatan penduduk berpengaruh signifikan terhadap jumlah kasus DBD di Kota Batam (R² = 77,13%).

Inovasi model pengendalian DBD yang direkomendasikan berdasarkan penelitian ini mencakup: Manajemen Pengendalian Berbasis Relung Ekologi (Niche) yaitu dengan menerapkan pendekatan ekologi yang spesifik untuk setiap variabel yang signifikan di setiap kelurahan; Penyehatan Lingkungan Squatter yaitu dengan melaksanakan peraturan daerah yang terkait dengan penatalaksanaan barang bekas di lingkungan squatter untuk mengurangi tempat berkembang biaknya nyamuk; Peningkatan Kewaspadaan Dini yaitu dengan melaksanakan program pemberantasan sarang nyamuk pada waktu yang rentan tinggi kasus yang terkait dengan suhu pemicu peningkatan populasi vektor; Pemberdayaan Anak Sekolah yaitu dengan mengintegrasikan program pemberantasan jentik dengan melibatkan siswa sekolah untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan preventif; serta Program Pengendalian Lokal dengan menyusun program pengendalian yang sesuai variabel signifikan di setiap kelurahan, berdasarkan hasil analisis spasial dan Geographically Weighted Regression (GWR).

Disertasi ini dipertahankan dihadapan para penguji antara lain Prof. dr. Umar Fahmi Achmadi, M.P.H., Ph.D., sebagai Ketua Sidang; Prof. Dr. dra. Dewi Susanna, M.Kes., selaku Promotor, Dr. drs. Tris Eryando, M.A., selaku Ko-Promotor, serta tim penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Besral, S.K.M., M.Sc.; Prof. Dr. Ririh Yudhastuti, drh., M.Sc.; Dr. Suwito, S.K.M., M.Kes.; dan Dr. Asmali, S.K.M., MPH, M.Si.

Doktor Asmali selaku tim penguji yang juga merupakan perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau menyatakan, “Penelitian ini sangat membantu Dinkes Provinsi dalam mengendalikan DBD karena penelitian ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai faktor risiko yang berkontribusi terhadap penyebaran DBD di Kota Batam. Dengan penerapan model pengendalian yang berbasis pada temuan ini, diharapkan kasus DBD di Batam dapat diminimalisir secara signifikan.”

Hal yang sama juga dikuatkan oleh Prof. Umar Fahmi selaku Ketua Sidang. “Setiap daerah memiliki kekhasannya atau kondisi spesifiknya masing-masing, manajemen DBD berbasis niche menjadi hal baru yang bisa ditawarkan kepada dinas terkait dalam pemberantasan penyakit”, tutur Prof. Umar Fahmi.

Prof. Dewi Susanna selaku Promotor juga menyampaikan bahwa penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan strategi pengendalian DBD yang lebih efektif dan tepat sasaran di Kota Batam. “Upaya kolaboratif antara pemerintah, komunitas, dan sektor pendidikan sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan ini dan melindungi kesehatan masyarakat”, pungkas Prof. Dewi.

Selama penyelesaian disertasi ini, Herdianti berhasil mempublikasikan 4 karya tulis dimana dua diantaranya menjadi best presentation dan best poster di pertemuan ilmiah nasional. Herdianti lulus sebagai Doktor ke-399 FKM UI dengan IPK 3,88 dan berpredikat Sangat Memuaskan. (Prom)