Selasa, 2 Juli 2024, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menggelar sidang Promosi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat atas nama Chandra Satrya. Bertindak sebagai Promotor adalah Prof. Indri Hapsari Susilowati S.K.M., M.K.K.K., Ph.D., dengan Kopromotor 1. Dr. dr. Zulkifli Djunaidi M.App.Sc dan Kopromotor 2 Prof. Dr. dr. Sabarinah M.Sc. Sidang diketuai oleh Prof. Dr. dr L. Meily Kurniawidjaja, M.Sc, Sp.OK, dengan tim penguji terdiri dari Dr. Widura Imam Mustopo, M.Si.; Dr. Yuli Sulistiyohadi, S.T., M.Si.; Dr. Agus Triyono, S.Si., M.Kes.; dan Dr. Ir. Rudiyanto, Dip. ISM., MIIRSM., CIQaR., CIQnR., CIMMR DK3N, INOSPR. Chandra Satrya yang merupakan staf pengajar di Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja FKM UI, mempertahankan disertasi berjudul “Model Peningkatan Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.
Penelitian disertasi tersebut didasari oleh pemahaman aktor di perusahan yang masih rendah terhadap beberapa aspek manajemen K3 yang utama, serta survei iklim K3 yang biasanya mengukur persepsi karyawan terhadap atribut-atribut budaya K3, sulit diandalkan untuk membuat keputusan terkait budaya K3 perusahaan. Budaya K3 merupakan jalan atau cara yang penting untuk memasyarakatkan K3 di perusahaan. Oleh karena itu, penelitian disertasi ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis fenomena-fenomena yang terjadi di perusahaan yang semula memiliki kesadaran terhadap K3 yang rendah serta angka kecelakaan fatal yang tinggi. Dimana kemudian mengalami perubahan yang bermakna dan memperlihatkan tanda-tanda pertumbuhan budaya K3 yang positif.
Pada penelitiannya Promovendus menerapkan explanatory Sequential Mix-Method. Pada bab hasil dan pembahasan telah diperlihatkan hasil pemodelan, yaitu model pertama menggaris bawahi penentuan sikap atau pendekatan yang berbeda harus dilakukan pada perbedaan-perbedaan budaya yang ada di dalam perusahaan. Pemimpin diharapkan mengambil inisiatif dalam mengenali karakteristik sub-budaya pada masing-masing organ di dalam organisasi, guna menentukan kebijakan, komitmen, dan program yang sesuai. Di sisi lain, dihasilkan pula model kedua yang menitik beratkan pentingnya manajemen risiko sebagai sentral perhatian dari seluruh manajemen K3 yang ada. Hasil analisis disertasi ini menunjukkan kesadaran K3 yang rendah dapat dipicu ditingkatkan dengan pendekatan paksa oleh lembaga yang berwenang dan menghasilkan praktek manajemen sistem, manajemen risiko, serta praktek kepemimpinan yang lebih baik. Kesimpulannya adalah, pada perusahaan dimana memiliki kesadaran terhadap K3 sangat rendah maka pendekatan paksa perlu dan dapat diandalkan untuk memicu peningkatan budaya serta praktek manajemen K3 serta menurunkan kecelakaan fatal yang bermakna. Dari hasil penelitian ini, promovendus menyebutkan jalan yang disarankan untuk mencapai kondisi ini adalah sering melakukan konsultasi point-point pada pemodelan dengan kelompok ahli, praktisi berpengalaman atau konsultan yang sesuai, serta mengajak keterlibatan pihak-pihak terkait di dalam organisasi atau perusahaan seluas-luasnya.
Pada akhir sidang, ketua sidang menyampaikan keputusan bahwa Chandra Satrya yang lahir pada 21 Juni 1959, di Padang, dan merupakan dosen di FKM UI, dinyatakan lulus dan berhasil memperoleh gelar doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) sebagai lulusan S3 IKM tahun 2024 ke-27, lulusan S3 IKM ke-303, dan lulusan S3 di FKM UI ke-413. Predikat cumlaude dengan IPK 3.87 yang diraih Promovendus bukanlah hasil yang instan. Perjalanan akademik dan karir Chandra, di dunia K3 telah dimulai sejak tahun 1984 silam. (DFD)