Doktor FKM UI Teliti: Model Skoring Siloam Prediksi Lama Rawat dan Mortalitas di ICU Rumah Sakit Siloam Lippo Village

Pada Sabtu, 16 Juli 2022, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melaksanakan sidang terbuka Promosi Doktor Epidemiologi dengan promovendus Veli Sungono, S.K.M, M.Sc., secara daring. Veli mempertahankan disertasi dengan judul “Model Skoring Siloam Prediksi Lama Rawat dan Mortalitas di ICU Rumah Sakit Siloam Lippo Village”. Sidang dipimpin oleh Prof. dr. Asri C. Adisasmita, M.P.H., M.Phil., Ph.D., dengan promotor Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc., dan Ko-promotor yang terdiri dari Dr. dr. Tri Edhi Budhi Soesilo, M.Si., serta Dr. dr. Hori Hariyanto, Sp.An., KIC, KMN. Sementara tim penguji terdiri dari dr. Syahrizal Syarif, M.P.H., Ph.D.; Dr. dr. Antonia Lukito, SpJP(K), FIHA, FAPSIC, FasCC, FSCAI.; Dr. dr. Allen Widysanto, SpP., CTTS., dan Dr. dr. Vivien Puspitasari, Sp.S.

Melalui disertasinya, Veli menciptakan sebuah inovasi model skoring baru untuk memprediksi lama rawat dan mortalitas pada pasien Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit Siloam Lippo Village. Model ini kemudian dinamakan “Model Siloam”. Model ini dinilai lebih relevan untuk diterapkan di ICU karena lebih sederhana, menggunakan variabel penting, dan secara klinis mempunyai pengaruh terhadap prediksi lama rawat dan mortalitas. Penelitian ini didasarkan pada ide terkait severity (derajat keparahan) yang dapat diukur dari ketidaknormalan fisiologi yang dapat diprediksi melalui sistem skoring yang akan membantu team ICU dalam menilai secara obyektif. Hasil uji diskriminan model Siloam menunjukkan hasil yang memuaskan.

Veli melakukan analisis untuk menemukan tanda vital dan hasil pemeriksaan laboratorium yang paling berpengaruh terhadap lama rawat dan mortalitas pasien ICU dengan dukungan hasil teori klinis dan statistik. Kemudian, skoring Siloam digunakan untuk memprediksi lama rawat pasien ICU dan mortalitas. Hasilnya, variabel yang paling berpengaruh terhadap lama rawat adalah usia, respiratory rate (RR), natrium, dan Glasgow Coma Scale (GCS; tingkat kesadaran pasien ICU). Sedangkan, variable yang paling berpengaruh terhadap prediksi mortalitas adalah rata-rata tekanan darah arteri, denyut jantung, RR, PH darah, natrium, dan GCS.

Mengingat keterbaruan model skoring Siloam inj, diperlukan validasi dan penelitian lebih lanjut baik di Rumah Sakit Siloam Lippo Village maupun rumah sakit cabang lainnya. Diperlukan juga evaluasi yang berasal dari institusi lain secara nasional agar model ini dapat digeneralisasi. Selain itu, diperlukan juga penelitian lebih lanjut khususnya  untuk variabel yang berpengaruh kuat terhadap mortalitas dan lama rawat pasien ICU. Penelitian yang Veli lakukan dapat membantu para dokter yang menangani pasien ICU untuk dapat mengenali lebih dini pasien kritis yang mempunyai risiko tinggi meninggal dengan deteksi model skoring ini.

Berdasarkan hasil disertasinya tersebut, Veli Sungono, S.K.M, M.Sc., berhasil dinyatakan lulus dan menjadi Doktor dalam Bidang Epidemiologi dengan yudisium Sangat Memuaskan. Veli merupakan lulusan prodi Doktor Epidemiologi yang istimewa karena ia mengambil peminatan Epidemiologi Klinis yang biasanya ditekuni oleh sejawat Dokter Spesialis. Veli merupakan lulusan S-3 Epidemiologi yang ke-97, lulusan S-3 FKM UI yang ke-347, dan lulusan S-3 Epidemiologi yang ke-6 pada tahun 2022. (BK)