Rabu, 11 Juli 2018 dilaksanakan sidang terbuka calon Doktor Ilmu Epidemiologi atas nama Saudari Zolaiha di Ruang Promosi Doktor, Gedung G Lantai 1, FKM UI, dengan Promotor Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH. Promovendus mengemukakan disertasi dengan judul “Pengaruh Kebugaran Fisik Terhadap Ketidaklengkapan Pelaksanaan Ibadah Haji Jemaah Indonesia Tahun 2016/1437 H”.
Penelitian tentang pengaruh kebugaran fisik terhadap ketidaklengkapan ibadah haji ini baru pertama kalinya dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian adalah mengetahui bagaimana pengaruh kebugaran fisik terhadap ketidaklengkapan pelaksanaan ibadah haji jemaah Indonesia Tahun 2016/ 1437 H. Lingkup penelitian adalah melakukan kajian kebugaran fisik; ketidaklengkapan pelaksanaan ibadah haji; komponen kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan jemaah haji meliputi kemampuan daya tahan jantung-paru. Rancangan metode penelitian yang digunakan pada penelitian adalah kohort restrospektif. Populasi pada penelitian ini adalah jemaah haji Indonesia tahun 2016, meliputi 71.868 jemaah haji regular dari 152.429 jemaah regular yang diberangkatkan tahun 2016. Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder status kesehatan hasil pemeriksaan dasar, riwayat rawat jalan dan rawat inap jemaah haji pada sistem komputerisasi haji terpadu kesehatan (Siskohatkes) dari Kementerian Kesehatan tahun 2016. Kebugaran fisik merupakan salah satu program Istithaah kesehatan haji dalam penyelenggaraan ibadah haji. Rangkaian pelaksanaan ibadah haji memerlukan aktivitas fisik dari yang ringan sampai berat. Penelitian yang mengeksplorasi kebugaran fisik dan ketidaklengkapan pelaksanaan ibadah haji ini merupakan penelitian kohort restropekstif yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Pengaruh kebugaran fisik terhadap ketidaklengkapan ibadah haji merupakan novelty tentang penelitian yang menghubungkan masalah kesehatan dengan ritual ibadah.
Kebaruan (novelty) penelitian tersebut meliputi tujuan, lingkup, dan metode penelitian:
- Tujuan penelitian tersebut adalah mengetahui pengaruh kebugaran fisik terhadap ketidaklengkapan pelaksanaan ibadah haji jemaah Indonesia tahun 2016/ 1437 H
- Lingkup penelitian tersebut adalah melakukan kajian kebugaran fisik; ketidaklengkapan pelaksanaan ibadah haji; komponen kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan meliputi kemampuan daya tahan jantung-paru dari jemaah haji Indonesia tahun 2016/ 1437H.
- Rancangan metode penelitian yang digunakan pada penelitian tersebut adalah disain studi kohort restrospektif. Populasi pada penelitian ini adalah jemaah haji Indonesia tahun 2016, meliputi 71.868 jemaah haji regular. Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder status kesehatan hasil pemeriksaan dasar, riwayat rawat jalan dan rawat inap jemaah haji pada sistem komputerisasi haji terpadu kesehatan (Siskohatkes) di Kementerian Kesehatan tahun 2016.
Dari temua-temuan penelitian, beberapa hal menarik yang dapat disumpulkan disini diantaranya adalah: (1) Prevalensi kebugaran Jemaah haji Indonesia selama tahun 2016 untuk tingkat kebugaran baik = 33,43%, untuk tingkat kebugaran cukup = 54,79%, dan untuk tingkat kebugaran kurang 11,78%; (2) Proporsi Jemaah yang melakukan ibadah dengan tidak lengkap sebesar 0,40%, (3) Kebugaran fisik (prediksi VO2 maks) berpengaruh terhadap ketidaklengkapan pelaksanaan ibadah haji setelah mengontrol variabel: umur, pendidikan, pekerjaan, gula darah, kolesterol, lingkar perut, status risti, penyakit yang dibawa dari tanah air, gelombang keberangkatan; (3) Interaksi kebugaran fisik dan gelombang keberangkatan mempengaruhi ketidaklengkapan ibadah haji pada jemaah Indonesia tahun 2016. Pengaruh kebugaran fisik terhadap ketidaklengkapan ibadah berdasarkan gelombang keberangkatan 2, memiliki risiko paling besar untuk mengalami ketidaklengkapan ibadah haji (RR: 7,15 CI-95%: 3,66-13,96); (4) Dampak tingkat kebugaran fisik (VO2maks) terhadap ketidaklengkapan pelaksanaan ibadah haji cukup besar yakni 41%. Maknanya, apabila ada suatu program untuk mencegah tingkat kebugaran fisik kurang pada jemaah dan program tersebut berhasil 100% maka risiko ketidaklengkapan ibadah pada jemaah haji dengan kebugaran kurang bisa diturunkan sebesar 41% pada kelompok terpajan dan 25% pada populasi jemaah haji.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya, seperti penelitian Pane (2008), menjelaskan jemaah haji yang berangkat pada gelombang 2 memiliki risiko 1,3 kali lebih tinggi dibandingkan yang berangkat pada gelombang 1 untuk wafat di Saudi Arabia pada musim haji (Pane et al., 2013).
Plausibilitas dalam mekanisme biologic pengaruh interaksi kebugaran dengan gelombang keberangkatan terhadap ketidaklengkapan ibadah haji, dapat dijelaskan bahwa pada jemaah dengan kebugaran kurang, kemungkinan disebabkan oleh: (1) Kelelahan; (2) Penurunan satu rasi oksigen terhadap ketinggian pesawat udara; (3) Dehidrasi.
Dengan hasil disertasinya tersebut, promovendus Zolaiha, berhasil dinyatakan sebagai Doktor dalam Bidang Ilmu Epidemiologi dengan yudisium cumlaude. Zolaiha adalah lulusan S3 Ilmu Epidemiologi yang ke 77, dan lulusan S3 FKM yang ke 249.