Doktor FKM UI Teliti: Pengaruh Pajanan PM2,5, NO2, O3, Kondisi Iklim, Polimorfisme ACE rs4646994 dan ACE2 rs2285666 Terhadap Derajat COVID-19

Rabu, 4 Januari 2023, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) mengadakan sidang terbuka promosi doktor atas nama Nurfanida Librianty. Sidang promosi dipimpin oleh Prof. Dr. R. Budi Haryanto, S.K.M., M.Kes., M.Sc. dan dihadiri pula oleh Prof. dr. Faisal Yunus, Ph.D, Sp.P(K) selaku Ketua tim penguji, Prof. Drs. Bambang Wispriyono, Apt., Ph.D selaku promotor, Prof. dr. Haryoto Kusnoputranto, S.K.M., Dr.PH., dan Dr. dr. Anna Rozaliyani, M.Biomed, Sp.P(K) selaku ko-promotor, serta tim penguji yang terdiri dari Dr. Besral, S.K.M., M.Sc.; Dr. Arief Budi Witarto, B.Eng., M.Eng.; dan Dr. dr. Satria Pratama, Sp.P. Nurfanida mempertahankan disertasi dengan judul “Pengaruh Pajanan PM2,5, NO2, O3, Kondisi Iklim, Polimorfisme ACE rs4646994 dan ACE2 rs2285666 Terhadap Derajat COVID-19”.

Disertasi Nurfanida mengangkat hubungan antara polutan udara dan kondisi iklim dengan infeksi virus respirasi, khususnya infeksi COVID-19. Nurfanida fokus menganalisis aspek variasi genetik (polimorfisme ACE dan ACE2) terhadap derajat beratnya COVID-19 yang dihubungkan dengan kualitas udara, seperti pajanan PM2,5, NO2, dan O3, serta pengaruh kondisi iklim. Harapannya penelitian ini dapat digunakan sebagai tindakan preventif untuk pasien COVID-19 yang terpapar polutan udara, khususnya dengan menggunakan bidang ilmu toksikologi lingkungan dan penerapan teknologi genom.

Penelitian Nurfanida menggunakan data lingkungan yang didapat dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta subjek penelitian yang berasal dari RSDC Wisma Atlet Kebayoran. Pemeriksaan polimorfisme subjek penelitian diambil dari swab bukal. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan uji regresi logistik. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa polimorfisme ACE2 rs2285666 genotip AA merupakan faktor risiko pemberat COVID-19. Pasien dengan polimorfisme ACE2 rs2285666 genotip AA memiliki risiko 9,128 kali mengalami derajat COVID-19 yang lebih berat. Pajanan O3, temperatur rendah, kelembaban rata-rata tinggi, sedikit sinar matahari, dan indeks massa tubuh (IMT) tinggi juga merupakan faktor risiko pemberat derajat COVID-19. Sedangkan, polimorfisme ACE rs4646994, pajanan PM2,5, NO2 serta komorbid hipertensi, penyakit jantung, asma dan diabetes mellitus (DM) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan derajat COVID-19. Penelitian ini masih dapat dikembangkan pada pasien dengan penyakit paru lain yang berhubungan dengan polusi udara, seperti PPOK dan pneumokoniosis.

Nurfanida berhasil mempertahankan disertasinya di depan dewan penguji dan secara resmi dilantik menjadi Doktor dalam Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM). Nurfanida merupakan lulusan tahun 2023 ke-4, lulusan S-3 IKM ke-280, dan lulusan S-3 FKM ke-360. (WR)