Doktor FKM UI Teliti: Pengaruh Pelatihan Metode E-Learning terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kesiapsiagaan Bencana Pandemi Covid-19 pada Kader Dasa Wisma di DKI Jakarta

Senin, 3 Januari 2022, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melaksanakan sidang terbuka calon Doktor Ilmu Epidemiologi atas nama RM. Tjahja Nurrobi secara daring. Promovendus mengemukakan disertasi dengan judul “Pengaruh Pelatihan Metode E-Learning Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kesiapsiagaan Bencana Pandemi COVID-19 pada Kader Dasa Wisma di DKI Jakarta”.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pelatihan metode e-learning terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku kesiapsiagaan bencana pandemi COVID-19 level individu, keluarga dan komunitas pada kader Dasa Wisma di DKI Jakarta. Lingkup penelitian adalah melakukan, menyusun dan mengembangkan modul e-learning kesiapsiagaan bencana pandemi COVID-19 bagi kader Dasa Wisma yang valid, membuat sistem skoring kesiapsiagaan bencana pandemi COVID-19 pada level individu, keluarga dan komunitas berdasarkan pengetahuan, sikap dan perilaku, memberikan gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku kesiapsiagaan bencana pandemi COVID-19 level individu, keluarga dan komunitas pada kader dasa Wisma di DKI Jakarta sebelum pelatihan e-learning, membandingkan skor pengetahuan, sikap dan perilaku kesiapsiagaan bencana pandemi COVID-19 level individu, keluarga dan komunitas pada kelompok kontrol dan intervensi setelah pelatihan e-learning serta menganalisis adanya kendala selama pelatihan e-learning.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Subyek penelitian adalah 505 orang kader dasa wisma di DKI Jakarta yang berusia produktif (15-64 tahun) sesuai survei penduduk tahun 2019 yang tinggal serumah bersama keluarga inti, memiliki perangkat pengakses internet pribadi (telepon seluler, komputer, laptop), aktif menggunakan Whatsapp, bukan profesi kesehatan, tidak pernah menjadi penderita COVID-19 dan tidak pernah menjadi instruktur pelatihan bencana atau kesiapsiagaan COVID-19.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) setelah 1 bulan tindak lanjut, terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan intervensi pada variabel kesiapsiagaan level individu, kesiapsiagaan level keluarga, pengetahuan individu, pengetahuan keluarga, perilaku individu, perilaku keluarga, dan perilaku organisasi. Namun tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada variabel kesiapsiagaan level komunitas, sikap individu, sikap keluarga, komunitas dan kebijakan (2) terselesaikannya penyusunan dan pengembangan Modul E-Learning Kesiapsiagaan Bencana Pandemi COVID-19 bagi Kader Dasa Wisma di DKI Jakarta dengan menggunakan metode ADDIE yang telah diuji validitasnya (3) terselesaikannya pembuatan Self Assessment Tools (SAT) sistem Skoring Kesiapsiagaan Bencana Pandemi COVID-19 (COVSCOR) (4) gambaran skor rata-rata pengetahuan, sikap dan perilaku kesiapsiagaan bencana pandemi COVID-19 Kader Dasa Wisma di DKI Jakarta sebelum pelatihan e-learning yang menunjukkan ketidaksiapan pada variabel INCOV, KIN dan PFAM. Namun menunjukkan kesiapan pada variabel COMCOV, AIN, AFAM, PORG, COM dan POL (5) adanya peningkatan rata-rata skor kesiapsiagaan bencana pandemi COVID-19 (COVSCORE) disemua level dan semua variabel setelah pelatihan e-learning di Kelurahan Kontrol dan Intervensi DKI Jakarta sehingga semua variabel menjadi kategori siap kecuali variabel pengetahuan individu di kelompok kontrol (6) teridentifikasinya kendala pelatihan e-learning yang disebabkan oleh sinyal internet yang tidak bagus, jadwal pelatihan/pemaparan yang tidak pas, dan kurangnya uang pulsa bulanan dari DPPAPP DKI, namun dengan adanya semangat para kader Dasa Wisma untuk mengikuti pelatihan e-learning dan adanya e-modul yang sangat menarik, dapat mengurangi hambatan peningkatan skor kesiapsiagaan bencana pandemi COVID-19.

Lebih lanjut, RM. Tjahja Nurrobi menyebutkan bahwa studi ini merekomendasikan perlunya peningkatan kapasitas kader Dasa Wisma DKI dengan memberikan pelatihan e-learning di segala bidang terutama pada masa pandemi COVID-19.

Berdasarkan hasil disertasinya tersebut, RM. Tjahja Nurrobi berhasil dinyatakan lulus menjadi Doktor dalam bidang Epidemiologi. RM. Tjahja Nurrobi adalah lulusan S-3 Epidemiologi yang ke-92 dan lulusan S-3 di FKM UI yang ke-329.

Sidang terbuka ini dipimpin oleh Prof. drg. Nurhayati A. Prihartono, M.P.H., M.Sc., Sc.D., sebagai Ketua Sidang; Prof. Dr. dr. Sudarto Ronoatmodjo, S.K.M., M.Sc., sebagai Promotor; Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc. dan Dr. Besral, S.K.M., M.P.H., sebagi Ko-Promotor; Prof. dr. Hadi Pratomo, M.P.H., Dr.PH sebagai Ketua Tim Penguji serta anggota tim penguji yang terdiri dari Mayjen TNI (Purn) Prof. Syamsul Maarif, M.Si.; Kolonel Kes Dr. dr. Wawan Mulyawan Sp.BS(K), Sp.KP, A.A.K.; Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, M.P.H.; dan dr. Syahrizal Syarif, M.P.H., Ph.D.