Kamis, 27 Juni 2024, Program Studi S3 Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melaksanakan sidang terbuka Promosi Doktor Epidemiologi dengan promovendus atas nama Edy Rizal Wahyudi. Sidang ini dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, M.P.H., dengan Promotor Prof. Dr. dr. Sudarto Ronoatmodjo, S.K.M., M.Sc., dan Ko-promotor Prof. Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD., KGer., M.Epid., FINASIM., serta Prof. Dr. Besral, S.K.M., M.Sc. Bertindak sebagai penguji dalam sidang terbuka promosi doktor ini antara lain Prof. dr. Hadi Pratomo, M.P.H., Dr.PH.; Prof. Dr. dr. Czeresna Heriawan Soejono, Sp.PD., KGer., M.Epid, FINASIM.; Prof. Dr. dr. R.A. Tuty Kuswardhani, Sp.PD., KGer., FINASIM., M.A.R.S., M.H., dan Dr. Soewarta Kosen, M.P.H., Dr.PH. Edy mempertahankan disertasi berjudul “Pengaruh Perencanaan Pulang Terintegrasi terhadap Kualitas Perawatan Geriatri di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo”. Sidang dilaksanakan secara luring di Gedung G, FKM UI, Depok.
”Penduduk usia lanjut global secara cepat meningkat, hingga dapat mencapai 1,5-2 miliar pada tahun 2050, yang membawa masalah kesehatan termasuk peningkatan angka rawat inap dan rehospitalisasi pada geriatri. Hal tersebut akan menyebabkan penurunan kualitas perawatan geriatri di RS. Untuk mengatasi masalah ini, strategi perencanaan pulang khusus geriatri (pasien berusia lanjut) harus dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh perencanaan pulang terintegrasi terhadap kualitas perawatan RS bagi geriatri”, terang Edy dalam pemaparan disertasinya. Seperti yang ia jelaskan, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji pengaruh perencanaan pulang terintegrasi terhadap kualitas perawatan geriatri di rumah sakit, khususnya di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.
Studi convergent parallel mixed methods dengan pendekatan desain quasi-experiment pun telah dilakukan, dengan studi kuantitatif berupa uji klinis non-random terkait pengaruh perencanaan pulang terintegrasi terhadap kualitas perawatan, serta studi kualitatif yang melibatkan wawancara mendalam serta observasi terhadap pelaku rawat serta tenaga kesehatan yang mendampingi geriatri. Kualitas perawatan geriatri yang disinggung dalam disertasi tersebut berupa angka kejadian rawat kembali dalam 30 hari serta angka kejadian perawatan akut berulang pada geriatri pasca perawatan RS.
Perencanaan pulang terintegrasi merupakan perencanaan pulang yang memanfaatkan implementasi holistik dari kelima komponen perencanaan pulang, mencakup identifikasi, asesmen, perencanaan, implementasi, serta koordinasi dan evaluasi. Perencanaan pulang terintegrasi disebutkan sebagai intervensi yang dilakukan di dalam komponen kuantitatif dari penelitian ini, pada kelompok kontrol akan diberlakukan perencanaan pulang konvensional, yang rutin dilakukan di RSUPN CM. Penelitian kuantitatif melibatkan 259 geriatri, dengan 130 dalam kelompok kontrol dan 129 dalam kelompok intervensi. Pada kelompok intervensi juga telah dilakukan pembekalan terkait penerapan perencanaan pulang terintegrasi bagi tenaga kesehatan yang ikut serta merawat geriatri. Sedangkan, hal yang sama tidak diberlakukan pada kelompok kontrol. Penelitian kualitatif melibatkan 30 orang informan yang terdiri dari tenaga kesehatan dan pelaku rawat yang mendampingi geriatri yang dikumpulkan hingga tercapai saturasi informasi. Penelitian kualitatif dikerjakan dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi terhadap pelaku rawat dan tenaga kesehatan. Komponen atau topik wawancara pada penelitian kualitatif mencakup pola pikir dan pemahaman informan terkait kejadian sakit pada geriatri, perawatan inap terhadap geriatri, peran pelaku rawat pada geriatri dan pola hubungan serta harapan dari informan keluarga dan atau pelaku rawat serta tenaga kesehatan terkait perencanaan pulang. Pada observasi, komponen yang diamati adalah penerapan prosedur perencanaan pulang pada kondisi/ praktik klinis sehari-hari di RSUPN CM.
Hasil dari disertasi Edy Rizal Wahyudi ditemukan adanya pengaruh signifikan dari perencanaan pulang terintegrasi terhadap kualitas perawatan, dimana pada kelompok penelitian yang terpapar perencanaan pulang terintegrasi mengalami penurunan risiko absolut kejadian perawatan kembali dalam 30 hari sebesar 12,1% serta kejadian rawat akut berulang sebesar 11,4% di RSUPN CM, jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penurunan risiko tersebut dipastikan merupakan pengaruh murni dari perencanaan pulang terintegrasi, dan bukan merupakan pengaruh dari faktor-faktor lain yang mungkin berdampak terhadap kualitas perawatan. Hal ini membuktikan manfaat dan keunggulan dari perencanaan pulang yang dilakukan secara terintegrasi dibandingkan dengan metode perencanaan pulang yang selama ini diterapkan di RSUPN CM. Mendukung hasil tersebut, hasil dari wawancara mendalam dan observasi kualitatif menunjukan bahwa manfaat dari perencanaan pulang dirasakan langsung oleh informan baik dari kelompok pelaku rawat usia lanjut maupun tenaga kesehatan. Selanjutnya, khususnya pada kelompok informan tenaga kesehatan, ditemukan pemahaman dan pola pikir yang baik terkait perencanaan pulang. Kendati demikian pada observasi terkait implementasi perencanaan pulang sehari-hari, dijumpai ketidakselarasan. Hanya sedikit pasien usia lanjut yang menerima perencanaan pulang, dan dari jumlah tersebut masih banyak yang tidak menerima seluruh komponen perencanaan pulang secara utuh.
Berdasarkan temuan tersebut, Edy Rizal Wahyudi menyarankan pada Kementrian Kesehatan Republik Indonesia serta seluruh penyedia pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya rumah sakit, untuk meningkatkan perhatian terhadap sistem pelayanan geriatri di Indonesia, dengan cara menerbitkan kebijakan pelayanan geriatri yang mencakup perencanaan pulang terintegrasi bagi geriatri, menerbitkan program pelatihan, serta modul pedoman bagi tenaga kesehatan di seluruh Indonesia agar dapat mempraktikan perawatan geriatri, termasuk perencanaan pulang terintegrasi, secara cakap. Penelitian ini juga menyiratkan akan perlunya kesadaran masyarakat yang tinggal bersama individu usia lanjut untuk terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam memberikan pendampingan dan perawatan bagi geriatri di rumah.
Berdasarkan hasil disertasinya tersebut, Edy berhasil dinyatakan lulus sebagai Doktor dalam bidang Epidemiologi sebagai lulusan S3 Epidemiologi tahun 2024 ke-4, lulusan S3 Epidemiologi ke-108, serta lulusan S3 FKM UI ke-408. (promovendus)